Dear David jadi gebrakan film remaja Indonesia dengan berani
Sudah banyak film remaja romantis yang menggunakan template itu-itu saja dan tertebak jalan ceritanya. Namun Dear David yang tayang di Netflix 10 februari 2023. Membawa para bintang remaja top tanah air, film ini sangat di tunggu di bulan penuh kasih sayang tahun ini.
Berkisah tentang Laras (Shenina Cinnamon) siswa teladan yang mendapat beasiswa. Namun, dirinya hobi menulis kisah vulgar tentang pria idamannya di sekolah David (Emir Mahira). Keseruan di mulai dari sini, karena kisah Laras tersebar ke sekolahnya. Namun yang dituduh adalah Dila yang diperankan (Caitlin North Lewis), teman dekat Laras yang sering berpakaian sexy.
Tersebarnya kisah vulgar tersebut tidak hanya menjadi kunci plot, tambahan bumbu pertemanan Laras dengan Dila yang hanya dibahas sedikit. Bagusnya bahasan hubungan Laras dan Dila tidak dibahas mendetail, kita akan fokus ke masalah kisah vulgar Laras yang tersebar.
Cerita remaja vulgar baru dan berani di Indonesia
Selayaknya film remaja, Dear David banyak kisah romantis yang akan disajikan. Namun araha Lucky Kuswandi dari naskah garapan Winnie Benjamin, Daud Sumolang, dan Muhammad Zaidy sangatlah berbeda dan berani. Pasti banyak yang mengalami masa remaja saat SMA dengan pikiran-pikiran menjurus ke fantasi sexual. Hal ini divisualkan secara gamblang dan berani, adegan ciuman, bahkan fantasi sexual Laras cukup apik dan lucu tampil dengan gaya berbeda.
Kisah yang memang seharusnya dialami anak-anak SMA begitu relevan, bahkan dengan elemen mendetail seperti media sosial. Dari cerita Laras yang tersebar, ibarat sebuah cerita Wattpad yang sekarang ini sering menjadi favorit bacaan remaja. Tapi sayangnya, detail sekolah yang menjadi mayoritas latar, sangat minim presensi.
Dampak positif atau negatif ke arah David?
Dear David mengacu ke David semua menjadi keuntungan tersendiri baginya. Dirinya yang suka terhadap Dila, malah menjadi dekat karena Laras. Emosi David yang tersudut akibat cerita vulgar yang mengenai dirinya sedikit aneh. Sikap David ingin mengambil keuntungan atau tertekan karena tekanan dari cerita menyudutkan dirinya?
Sebetulnya sikap David ini yang menggiring plot menjadi kisah cinta segitiga dirinya dengan Laras dan Dila. Fantasi Laras tentang David sudah pasti mengisyaratkan dirinya suka terhadap David. David juga terbilang remaja yang sedang mencari jati diri dengan ikut ayahnya untuk bermain sepak bola.
Bumbu penyakit panic attack yang dialami David hanya angin lalu untuk memperkuat konflik dirinya sebagai pemain sepak bola. Tapi tak terlihat David seorang pemain hebat di sekolah, hanya segelintir adegan dirinya bermain sepak bola.
Adegan kunci yang tanggung
Terdapat adegan di mana Laras dan David yang satu Gereja menjalani Retret. Adegan konklusi yang hanya menampilkan Laras dan David di hutan, baru memperlihatkan penyakit panic attack dari David.
Yang paling krusial saat bus pergi Laras dan David seakan bermusuhan, namun saat pulang mereka saling menceritakan keluhan hidup masing-masing. Adegan bus banyak yang mengganjal, salah satunya bus yang berangkat penuh tapi saat pulang menjadi penuh?
Babak ketiga yang dipaksakan, apalagi saat adegan sekolah. Pertama saat Laras yang berkata “TAI KUCING” ke sekolah menjadi hal yang paling ditunggu dan terasa melegakan, mungkin bagi kita yang kesal terhadap sistem sekolah yang mengekang hal pribadi. Kedua Laras yang akhirnya jatuh ke pelukan David setelah keluar dari sekolah saat pidato “TAI KUCING” tadi. Namun, hal menarik terjadi saat hubungan Laras dengan Dila menjadi abu-abu, penyelesaian seperti ini terbuka untuk penonton dengan tafsiran yang aneh.