Review Film – Dream (2023)

Dream inspirasi dari sepak bola mini

Dream, ditulis dan disutradarai oleh Lee Byeong-heon. Rilis pertama kali di bioskop Korea para 26 April 2023, dan untuk penayangan seluruh dunia di Netflix tanggal 26 Juli 2023.

Berkisah Mantan pemain bola sepak Yoon Hong-dae (Park Seo-joon) terlibat dalam insiden tidak menyenangkan terhadap reporter, dirinya harus mendapat sanksi atas tindakannya.

Hong-Dae diskors tidak boleh bermain dalam pertandingan profesional beberapa waktu dan menjalani hukuman sosial. Dia dipilih sebagai pelatih untuk tim bola sepak spesial yang berisi orang-orang tuna wisma.

Tim sepak bola ini berisikan orang-orang yang tidak pernah memegang bola. Hal tersebut membuat pusing Hong-dae melatih orang ini untuk mewakili Korea Selatan di Homeless World Cup yang diselenggarakan di Hungaria.

Dream (2023)
Yoon Hong-Dae (Park Seo-jun) dan Lee So-Min (IU) – Dream (2023) | © Megabox Plus M

Di samping itu, Lee So-min (Lee Ji-eun/ IU) seorang sutradara ingin membuat proses berlatih para gelandangan atau  tuna wisma sampai bertanding mewakili negara, menjadi sebuah film dokumenter inspirasional untuk menyelamatkan karirnya.

Kedua profesi berbeda ini Hong-dae sebagai pesepak bola dan So-min sebagai sutradara, menaruh harapan terakhir pada proyek jangka pendeknya ini. Kedua sifat mereka yang berbeda membuat semua kesulitan menjalaninya.

Bersatunya pemain sepak bola dengan sutradara perempuan

Park Seo-Joon dan IU menjalin chemistry cukup kuat, dengan perbedaan sifat mereka. Kucing dan anjing nampaknya tepat untuk mereka berdua. Pertemuan awal mereka penuh dengan emosi dan kertikaian.

Seorang pemain sepak bola problematik, dengan keterbatasannya dalam mengolah emosi, dituntut untuk lebih bijak dalam mengatur tim baru yang pasti sulit untuk menyatukan mereka.

Dream (2023)
Yoon Hong-Dae (Park Seo-jun) dan Lee So-Min (IU) – Dream (2023) | © Megabox Plus M

Jangankan untuk bermain bola dalam tim, untuk bersatu membentuk tim kompak saja sulit. Dilengkapi dengan sesosok perempuan yang keras untuk mengarahkan film dokumenter.

Karir sutradara muda yang dipertaruhkan dalam film ini, sangat terasa dengan kerasnya karakter IU di sini. Dirinya bahkan lebih terlihat sebagai manager tim untuk mengatur semuanya bisa berjalan.

Hebatnya sang penulis cerita, tidak memasukan unsur romansa ke dalam kisah inspirasional ini. Hubungan kedua peran utama ini, hanya sebatas profesional, dan tidak mengacaukan fokus cerita dari sepak bola para tuna wisma.

Karakter unik mengisi tim sepak bola

Terlepas dari 2 karakter utama, pengisi tim sepak bola terdiri dari orang-orang yang tidak tertebak. Latar belakang kehidupan mereka yang berbeda, membuat semua agak kacau di awal, dan terus mengguncang perut kalian.

Dream (2023) | © Megabox Plus M

Semua karakter unik, dari seorang bapak, preman, hingga anak muda yang kehilangan pasangannya tergambar cukup jelas dari para pemeran. Pemilihan cast jitu, memperkaya konflik di satu tim sepak bola.

Perbedaan pandangan, visi misi, bahkan cara bermain, makin membuat tim sepak bola ini kaya juga akan masalah. Tidak melulu soal cinta, drama kehidupan yang kuat di film Dream, sukses mencampur adukan emosi dan perasaan kita.

Semua masalah hidup nampaknya dibahas satu persatu dalam Dream ini. Semua perbedaan, menjadikan kaya alur namun tidak mempersulit fokus plot. Tujuan utama menyatukan tim sepak bola tetap menarik hingga akhir film.

Dream (2023)
Dream (2023) | © Megabox Plus M

Kaya akan karakter, disatukan dengan peran apik dua sejoli Park Seo-Joon dan IU. Penyatuan tim sepak bola yang unik, membuat sajian film drama menjadi inspirasi sekaligus mengocok perut tanpa henti.

Tenang, tidak semua perjalanan hidup para pemain sedih. Ada pula, hanya sebatas persaingan dengan pelatihnya, karena kecemburuan belaka. 

Penggambaran drama biasa namun memikat

Semua terlihat seperti visual drama Korea biasa. Kecerahan yang lebih banyak menggambarkan situasi siang, saat berlatih maupun kehidupan harian para karakter beragam.

Dream (2023)
Dream (2023) | © Megabox Plus M

Permainan sepak bola mini, dibubuhi dengan latar belakang kehidupan tiap pemain yang terlihat agak kelam, sudah mampu membuat kita tertawa lepas sampai meneteskan air mata. 

Walau tidak sempurna menggambarkan permainan bola dengan teknik atau semua embel-embel sepak bola, namun kisah inspirasi ini terus menarik tanpa sedetikpun akan merasa bosan saat menontonnya.

Sayangnya pertandingan Homeless World Cup, hanya tampil satu pertandingan yang begitu menggebu.  Bahkan sempat ada pertandingan dengan negara lain sebagai pelengkap, karena ada pemain yang cedera.



Movie Info

Scroll to Top