Infiesto mengejar pelaku saat COVID?
Sebuah film thriller Spanyol Infiesto diproduksi Vaca Films. Pembuatan film memakan waktu lebih dari 7 minggu, berlangsung di lokasi Asturian dan Galicia, termasuk Infiesto, Rumah Sakit San Rafael di A Coruña, dan Pertapaan San Amaro di Seoane, Forcarei.
Infiesto disutradarai oleh Patxi Amezcua, diperankan oleh Isak Férriz, Iria del Río, dan José Manuel Poga. Film yang berdurasi 96 menit ini, berlatar saat COVID-19 masih merajalela di Spanyol, dan rilis perdana di Netflix pada 3 Februari 2023.
Polisi bingung buat kita bingung
Kepolisian daerah Pilona disibukan dengan kasus perempuan yang tiba-tiba muncul. Ternyata wanita itu korban penculikan yang berhasil kabur. Kepolisian setempat Samuel (Isak Ferriz) dan rekannya Marta (Iria del Rio) melakukan investigasi terhadap penculikan perempuan.
Penculikan tersebut ternyata sudah banyak memakan korban. Sulitnya penyelidikan terkendala COVID-19 yang masih merajalela di Spanyol. Sulitnya pencarian bukti dan menelusuri jejak penculuk yang cerdik, membuat penculik masih beraksi dan memunculkan korban lainnya.
Pembunuhan berantai hanya sebatas kasus
Apa yang pada awalnya tampak seperti film tentang rangkaian pembunuh berantai / penculikan berubah menjadi film thriller kriminal biasa. Itu dimulai pada Maret 2020 tepat saat lockdown COVID-19 pertama kali diterapkan.
Misteri penculikan berubah menjadi perburuan sebuah sekte sesat aneh tapi nyata. Pengorbanan atau tumbal para perempuan begitu mengerikan hingga banyak misteri rahasia terungkap dari terjadinya sekte tersebut. Apakah itu terkait dengan wabah COVID-19 itu sendiri?
Hubungan wabah dengan sekte dan pembunuhan
Karakter aneh ditemui dan asumsi yang jelas adalah bahwa geng perdagangan manusia sedang bekerja. Tetapi simbol-simbol aneh diamati dan kata-kata tersangka menunjukkan bahwa Sekte dengan pemimpin tersembunyi terlibat.
Pengorbanan untuk menenangkan Dewa Lama, kedatangan Akhir Zaman semuanya bercampur dengan pandemi itu sendiri. Semua misteri yang menumpuk pada suatu tempat, diperpanjang dengan adegan kejar-kejaran yang tidak menambah jelas misteri penculikan itu sendiri.
Korban mereka memberikan latar belakang yang gamblang dan menakutkan. Sebagian cukup kejam dan berdarah, tetapi sebagian besar kengeriannya bersifat psikologis. Para detektif dengan nalar dan logikanya mencoba memburu anggota sekte dengan cara rasional.
Para detective membuat kasus semakin kabur
Kasus yang ada bermula dengan prolog yang begitu singkat. Beberapa latar belakang tentang kasus pun terbuka secara tidak disengaja sepanjang pencarian. Penggalian bukti dan pengarahan yang mengerucut, menjadi celah utama mencari sang pelaku utama. Samuel begitu dominan menjadi otak utama, memang dirinya pemimpin penyelidikan kasus.
Tidak terasa arona lockdown, hanya visual begitu sepi tanpa banyak orang dan peran lain. Ini menjadi nilai positif karena kita akan fokus pada karakter utama dalam kasus, dan semua corong menuju pelaku utama lebih mudah.
Penyelesaian akhir dari Samuel pun tanpa keterlibatan Marta yang notabene rekan utama. Duo yang tidak padu dalam bekerja, begitu kontradiktif dengan sikap mereka yang baik satu dengan yang lain. Ibarat keluarga menjalankan tugas bersama.
Detective juga tak sekedar memburu si pelaku, namun masalah personal mereka membuyarkan fokus kita ke kasus yang memang dasarnya sudah rumit untuk dipecahkan. Martha dan Samuel memilliki masalah dengan para pasangan dan ibunya. Keluarga kecil mereka yang awalnya menjadi masalah sampingan, tidak dieksplorasi lebih lanjut.
Tidak ada hal menarik sepanjang kasus
Infiesto berjalan begitu lambat, dan terkesan hanya diperpanjang dengan proses kejar-kejaran dengan pelaku utama. Misteri yang tidak didukung dengan latar belakang jelas, makin membuat bingung kita yang ikut pencari petunjuk bersama Samuel dan Marta, duo detective yang bekerja di tengah lockdown COVID-19.
Perubahan kasus yang begitu cepat, dari penculikan ke arah pembunuhan, ke arah sekte sesat terlalu berbelit dan hilangnya jembatan untuk menyatukan semua plot tersebut. Setiap sajian pencarian bukti dan pelaku, hanya terlihat sebagai kebingungan Samuel dan Marta yang diakhiri dengan konklusi aneh.