Past Lives memperlihatkan kita penantian tidak selalu berujung manis
Drama percintaan selalu meninggalkan bekas, entah manis atau pahit. Past Lives membawa pasangan sejak kecil yang menghadapi masa dewasa tidak sejalan. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Celine Song dalam debut penyutradaraannya.
Alur ceritanya semi-otobiografi dan terinspirasi oleh kejadian nyata dari kehidupan Song. Past Lives tayang perdana di dunia di Sundance Film Festival pada 21 Januari 2023, dan dirilis secara teatrikal di bioskop Indonesia 15 November 2023.
Dibintangi oleh Greta Lee, Teo Yoo, dan John Magaro, film ini mengikuti hubungan antara dua teman masa kecil selama 24 tahun, saat mereka merenungkan hubungan mereka ketika mereka tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan yang berbeda.
Na Young (Seung Ah Moon) dan Hae Sung (Seung Min Yim) adalah 2 sahabat yang berjanji untuk terus bersama. Bahkan Na Young pun ingin untuk menikahi Hae Sung jika sudah besar. Namun, takdir berkata lain. Orang tua Na Young harus pindah ke Kanada. Na Young dan Hae Sung berdua pun berpisah.
Pindah ke Amerika Na Young berganti nama menjadi Nora (Greta Lee), beberapa tahun berselang komunikasi dengan Hae Sung (Teo Yoo) yang terputus akhirnya bersatu kembali. Melalui media sosial, mereka berkomunikasi layaknya sepasang kekasih remaja.
Hampir setiap hari hubungan jarak jauh, beda tempat dan waktu tak menjadi masalah saat semua terkoneksi. Tidak berakhir mulus, Nora tiba-tiba memutuskan untuk berhenti berkomunikasi dengan Hae Sung, dengan alasan dirinya tidak lagi fokus dengan karirnya.
Peralihan waktu mengalun
Babak pertama kita hanya diperlihatkan 2 anak bersama dan mempunyai mimpi bersama. Seiring pertumbuhan mereka, semua mimpi ternyata masih tetap sama. Pertemuan online Hae Sung dan Nora sangat mulus, dan mungkin relate dengan banyak teman masa kecil kita.
Hubungan terjalin kembali dengan cukup cepat. Memang ini yang sering terjadi ketika bertemu teman lama. Seperti mendaki gunung, semua juga harus turun ke bawah, itulah emosi dan perasaan kita yang dibawa sepanjang Past Lives.
Masa remaja Nora dan Hae Sung harusnya berbunga-bunga, harus hempas di tengah jalan karena karir masing-masing. Tak hanya komunikasi, mimpi mereka untuk bersama pun kandas juga. Semua harus menjalani hidup masing-masing.
Perpindahan tempat dan pergeseran waktu diperlihatkan dengan sangat lembut di film ini. Kita diajak untuk tumbuh bersama 2 karakter utama, dan mimpi mereka, apakah mereka masih memikirkan satu sama lain, semua akan dibuka di babak akhir.
Juara untuk para makeup artist, membuat Greta Lee dan Teo Yoo remaja dan versi dewasa dengan sangat meyakinkan. Pemilihan kostum 2 tempat berbeda pun jadi unggulan 2 latar Past Lives. Memberi gambaran penuh sulitnya Long Distance Relationship.
Acting 2 karakter menembus hati
Hanya diperlihatkan 2 orang menjalankan hidupnya masing-masing, hampir setengah durasi film, tak disangka film ini terus membuat kita terpaku. Tak ada kata bosan, untuk penasaran akan akhir hubungan Hae Sung dan Nora. Penantian kita dalam durasi 100 menit lebih sedikit terasa kurang.
Past Lives hanya mengulas bagian penting dalam hidup 2 orang ini, dan semua hanya pada bagian tentang hubungan mereka. Saat-saat dilematis kedua hati dan otak mereka seakan memilih ingin bersatu, namun banyak kendala.
Lelaki tegar yang diperankan Teo Yoo membuat kita mengelus dada. Bagaimana penantian 24 tahunnya berbuah tidak begitu manis. Sedangkan suasana hati lebih kacau dialami di pihank Nora sang perempuan.
Mungkin kita tidak diperlihatkan sulitnya hidup Nora. Awalnya pindah ke Kanada, tapi kita dialihkan ke hidup Nora ketika sampai di New York. Beberapa bab kehidupan Nora membuat keputusannya sangat rasional untuk kepentingan hidupnya juga.
Resolusi tak selalu melegakan
Semenjak babak ketiga kita sudah diperlihatkan Nora dan Hae Sung bertemu lagi setelah 24 tahun. Tidak berbicara dan berkomunikasi 12 tahun lamanya, mereka seakan berpisah dunia. Masih saling kenal, hanya dalam pikiran, namun kenyataannya mereka membangun dinding tak tertembus.
Karakter Arthur (John Magaro) di sini walaupun sedikit tapi sangat penting untuk membuka babak akhir. Begitu banyak pertanyaan tentang hubungan Nora dan Hae Sung semenjak Arthur muncul yang terlihat sebagai orang ketiga.
Di babak kedua film, Nora dan Hae Sung tak ditakdirkan bersama. Kisah sedikit mengundang air mata ini semakin dalam ketika penantian mereka akhirnya terlampiaskan di babak akhir. Apakah sudah seperti yang kalian pikir dan inginkan?