
The Pope’s Exorcist saat Vatikan pun takut akan setan
The Pope’s Exorcist adalah sebuah film horor supernatural yang disutradarai oleh Julius Avery dari sebuah skenario oleh Michael Petroni dan Evan Spiliotopoulos, berdasarkan buku tahun 1990 berjudul “An Exorcist Tells His Story” dan buku tahun 1992 berjudul “An Exorcist: More Stories” oleh Pastor Gabriele Amorth.
Kisah nyata yang ditulis oleh seorang pastor, memang lebih mendetail, tanpa ada celah keanehan. Mungkin sedikit bumbu untuk layar lebar untuk memaksimalkan kengerian dari pada demon. Film yang berdurasi 103 menit berlatar mayoritas di Spanyol namun menggunakan tempat syuting di Irlandia dan Italia.
Produksi dimulai pada tahun 2020 ketika Screen Gems membeli hak atas cerita Amorth. The Pope’s Exorcist dirilis di beberapa negara Internasional mulai tanggal 6 April 2023, dan di Indonesia mulai 7 April 2023.

Pastor Gabriele Amorth melawan Vatikan demi melawan setan
Pastor Gabriele Amorth (Russell Crowe) dikirim oleh Vatikan untuk membantu sebuah keluarga, di mana sang anak Henry (Peter DeSouza-Feighoney) telah dirasuki oleh Iblis yang kuat. Amorth menemukan berbagai macam rahasia, yang beberapa di antaranya lebih suka dirahasiakan oleh Vatikan.
Jika kalian memiliki ekspektasi yang rendah untuk film ini, kalian salah besar. Memang trailer dan cerita template pengusiran setan menjadi hal paling standar di film-film horor di beberapa tahun terakhir. Tapi, film ini menyajikan hal yang lebih dari itu.

Sajian momen-momen jump scare, dialog, semuanya ada di sana, tapi masih banyak lagi yang dapat memacu jantung kalian. Film ini memberikan rasa takut dan tendangan emosional dalam ukuran yang sama.
Perkembangan plot menanjak
Begitu terkesan dengan alur ceritanya, selain karakter Pastor Gabriele yang berlagak keren nan lucu. Perjalanannya dari awal mengusir setan, namun berakhir dengan membuka pintu penguasa neraka yaitu Asmodeus. Beberapa kilas balik dari beberapa karakter, memperkuat kengerian setan yang dapat menguak dosa manusia.

Plot berkembang begitu dalam dari karakter Pasto Amorth. Dengan masa lalunya sebagai tentara, mengharuskan dirinya melawan dengan iman dan pikiran yang jernih. Dibantu Father Esquibel (Daniel Zovatto), perkembangan cerita dari POV Pastor Amorth dan terbukanya teror setan lebih dahsyat makin merasuk dan semakin mengerikan.
Kaitan kesurupan Henry, di rumah barunya ternyata hanya pengalihan kepada kebangkitan setan yang lebih kuat. Beruntungnya kita dibawa dalam POV Pastor Amorth yang lebih jeli melihat hal itu semua. Rumah yang baru ditempati saat pindah ini menjadi latar yang cocok untuk setan-setan mempengaruhi keluarga ini.
Karakter minim dikembangkan dengan baik
karakter-karakternya dikembangkan dengan baik dan memiliki kedalaman yang lebih dari sekedar pasien kesurupan dan Pastor yang kuat. Dikatakan “terinspirasi dari file Vatikan” jadi kita tidak begitu yakin berapa banyak dari film ini yang faktual, tapi ini adalah kisah kerasukan yang biasa dialami.

Namun, Russell Crowe memainkan kinerja yang solid dan kuat yang membuat karakternya sangat disukai dan yang paling penting dapat dipercaya. Bagian-bagian humor karakternya yang dimainkan dengan sangat baik oleh Crowe.
Visual kuat didukung efek mantap
Efek khusus dan CGI untuk sebagian besar film ini sangat bagus tapi memang ada beberapa momen tertentu yang kurang. Tapi secara keseluruhan hingga akhir pertarungan dengan Asmodeus, begitu klimaks dengan beberapa torehan darah dan api memperkuat hadirnya neraka di antara mereka.
Khususnya pada saat kesurupan, seringkali film-film horor hanya menerapkan mata putih dan make up pucat. Tapi di film ini, dikerjakan secara maksimal. Angle kamera close-up pun tak segan mereka tampilkan. Dengan banyak efek-efek nuansa neraka di akhir, lengkap dengan luka-luka di korban kerasukan, menambah seram teror Asmodeus.
