Review Film – Angels And Demons (2009)

Angels And Demons kembalinya Illuminati yang ditakuti gereja

Angels and Demons adalah sekuel dari film populer The Da Vinci Code (2006), keduanya masih berdasarkan novel karya Dan Brown. Film ini sukses secara komersial, meraup lebih dari 485 juta dolar AS di seluruh dunia.

Film tersebut dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk Teen Choice Award untuk Film Pilihan dalam kategori drama. Film ini disutradarai oleh Ron Howard dari skenario buatan Akiva Goldsman dan David Koepp, dari adaptasi novel karya Dan Brown.

Angels and Demons (2009)
Angels and Demons (2009) | © Sony Pictures

Berkisah tentang Profesor Robert Langdon (Tom Hanks) sekali lagi menemukan dirinya berada di tengah konspirasi, kali ini melibatkan Illuminati, sebuah perkumpulan rahasia yang dikabarkan menentang Gereja Katolik.

Film ini mengikuti Langdon saat ia berpacu dengan waktu untuk menguraikan petunjuk terkait empat elemen, yaitu tanah, udara, api, dan air, untuk menghentikan Illuminati menghancurkan Vatikan dengan bom antimateri tersembunyi.

Dia bekerja sama dengan Vittoria Vetra (Ayelet Zurer), seorang ilmuwan yang bekerja untuk Vatikan, saat mereka mengungkap misteri dalam petualangan cepat melintasi Roma.

Plot dan keakuratan sejarah
Angels and Demons (2009)
Angels and Demons (2009) | © Sony Pictures

Mirip dengan film pertama, The Da Vinci Code, film ini mendapat kritik karena ketidakakuratan sejarah dan kebebasan dalam aspek cerita dan tema keagamaan tertentu. Beberapa penonton menganggap alur ceritanya dirumuskan dan dapat diprediksi, mengikuti struktur yang mirip dengan film pertama. 

Narasinya yang bertempo cepat, membuat pemirsa tetap terlibat dengan rangkaian film yang penuh ketegangan dan penuh aksi. Dengan banyaknya perpindahan adegan, kita harus cepat tanggap akan setiap misteri yang disajikan untuk menyusunnya sebagai puzzle menuju akhir laga.

Mengeksplorasi tema-tema agama, sejarah, dan pertentangan antara sains dan iman. Film ini menyelidiki dugaan sejarah Illuminati dan agenda mereka melawan Gereja Katolik.

Angels and Demons (2009)
Angels and Demons (2009) | © Sony Pictures

Hal ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah pikiran tentang peran ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia modern, dan potensi penyalahgunaannya.

Tom Hanks memimpin laga dengan baik

Tom Hanks terus menampilkan penampilan menawan sebagai Robert Langdon.Pemeran pendukung, termasuk Ayelet Zurer dan Ewan McGregor, juga mendapat sambutan positif.

Angels and Demons (2009)
Robert Langdon (Tom Hanks) – Angels and Demons (2009) | © Sony Pictures

Meskipun pertunjukannya mendapat apresiasi, banyak karakter yang kurang memiliki kedalaman dan kompleksitas dibandingkan dengan materi sumbernya.

Menakjubkan secara visual

Film ini menampilkan keindahan dan kemegahan Roma. Akan lebih banyak menampilkan bangunan klasik gereja, dan semua arsitektur yang berkaitan dengan sejarah gereja. Dengan sinematografi dan set yang memukau, kita akan menjelajahi sejarah berdasar dengan visual.

Misteri-misteri yang sudah tersaji dalam visual sejak film pertama, film kedua lebih eksplor dalam segalanya. Walaupun masih lebih banyak pengambilan gambar indoor, dengan visual efek tambahan yang mempesona, membuat film semakin seru. 

Angels and Demons (2009)
Angels and Demons (2009) | © Sony Pictures

Secara keseluruhan Angels and Demons adalah film thriller yang menghibur dan bertempo cepat bagi mereka yang menyukai The Da Vinci Code (2006). Namun, mereka yang mencari film dengan akurasi sejarah, alur cerita yang lebih dalam, dan karakter yang dikembangkan dengan baik mungkin akan kecewa

Logo Amazon Prime Video


Angels And Demons – Movie Info

Scroll to Top