Ashiap Man superhero maksa dari Youtuber ternama
Ashiap Man siap melindungi warga yang tertindas dan tayang di bioskop Indonesia mulai 10 Februari 2022. Atta Halilintar membuat gebrakan yang sangat spektakuler dalam karirnya dalam membuat film dengan tema superhero.
Di mana Atta sendiri yang melakoni peran utama dan pengisi kursi sutradara. Dibantu penulisan oleh Cassandra Massardi, dan diproduseri Chand Parwez Servia dan Fiaz Servia
Para penggemar pasangan Atta dan Aurel pasti sudah tidak sabar melihat aksi dan bagaimana romansa mereka terjalin. POV atau sudut pandang Zul (Atta Halilintar) kali ini membawa kita ke dalam hidupnya yang terus bermimpi untuk menjadi superhero.
Dari kecil Zul terus bercita-cita menjadi superhero semenjak ayahnya bercerita tentang pahlawan yang membawa kemerdekaan di Indonesia. Hal itu mulai menunjukkan jalannya saat Kiara (Nasya Marcella) datang ke kampung dan selamatkan Zul.
Singkat cerita kampung yang ditinggali Zul dan warga lainnya menjadi sengketa untuk sasaran gusuran proyek besar pengusaha Gersang (Marcelino Lefrandt) beserta anaknya Nico (Rizky Billar).
Zul berusaha menjadi pahlawan dan membela warga dengan merilis sebuah video youtube. Video tersebut viral dan menjadi kepercayaan tersendiri bahwa Zul atau Ashiap Man selalu siap melindungi warga kampung.
Namun, ternyata pengusaha di bawah Gersang Corp. terus mendesak warga untuk pergi dari kampung. Semua berkaitan dengan Kiara juga yang ternyata disukai Zul. Di sinilah dilema Zul Ashiap Man untuk menyelamatkan warga sekitar dan lingkungan di mana dirinya lahir dan besar.
Keseruan kompaknya satu kampung
Keroyokan itulah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi kampung si Zul (Ashiap Man). Kampung atau desa yang tidak begitu besar membuat karakter di dalamnya lebih mudah untuk dipadukan.
Apalagi banyak pemain veteran sekelas Arswendy Bening Swara sebagai Ibrahim ayah Zul, Alma Theana sebagai Suci ibu Zul, dan Suty Karno sebagai Bu Ijah.
Kampung yang berisi cukup banyak ini sayangnya kurang eksplorasi karakter uniknya. Di beberapa adegan, para warga menunjukan gelagat yang mengundang gelak tawa menjadi hiburan tersendiri. Mungkin jika Ashiap Man dibuat dalam sit-com akan lebih seru dari kumpulan warga kompak ini.
Peran veteran ini memang selalu berhasil untuk mengisi sosok yang dituakan dalam satu wilayah. Pembawaan ayah (Arswendy Bening Swara) dan ibu Zul (Elma Theana) pun cukup bijak sepanjang laga.
Bersatu dengan warga kampung lainnya, semua kegembiraan ini menutupi peran sang karakter utama Ashiap Man. Apalagi sahabat dekat Zul, Jon (Yudha Keling) dan Diana (Gritte Agatha) terlihat lebih dominan menjalankan cerita dan mendukung perjuangan Zul.
Tak hanya warga, di kubu seberang seperti Kiara yang diperankan Nasya Marcella lebih terlihat super daripada Ashiap Man. Kiara lebih ambil andil dalam membela keadilan.
Bahkan dari awal hingga akhir, aksi-aksi Kiara ini lebih heroic yang notabene bukan warga kampung tersebut. Kejernihan hati Kiara lebih terlihat daripada usaha keras sang karakter utama Ashiap Man di penghujung laga.
Debut ngebut kalang kabut
Memang sulit menjalani debut yang langsung menempati posisi tertinggi. Sutradara bagaikan otak penggerak dan pemeran utama bagainya nyawa untuk sebuah film. Atta Halilintar mengambil gebrakan yang sangat berani dalam karirnya.
Sebuah karya yang patut diacungi jempol, tapi nampaknya sangat terlihat eksekusi akhir yang kurang greget menjadikan superhero Ashiap Man tidak terlihat megah untuk diidolakan.
“Cinematography tak semudah Videography” banyak hal yang terlewat untuk menebalkan cerita dari Ashiap Man. Kita malah terhibur dengan semua aspek sampingan di luar Ashiap Man. Hal-hal kecil yang masih bisa dieksplorasi menjadi tanggung, canda tawa ringan memang cocok untuk hiburan keluarga.
Koreo tanggung jadi bingung
Genre aksi komedi yang diusung Ashiap Man kali ini bisa dibilang tanggung. Sasaran untuk semua umur pun mungkin tak sepenuhnya benar. Adegan kekerasan yang cukup banyak di sepanjang laga.
Koreografi ini mungkin dimaksudkan untuk menghibur, sehingga terlihat amat sangat tidak nyata. Walaupun beberapa pukulan dan hantaman dibuat bertenaga, tapi secara keseluruhan masih terlihat seperti penuh canda belaka. Padahal konflik dari nasib para warga sudah cukup genting.
Plot sederhana penuh makna
Mungkin ini hal menarik yang bisa dipetik dalam keseluruhan film selain hiburannya yang sangat ringan. Semua komedi yang tersaji cukup mudah dicerna, karena kalian pun pasti sering melihat pada pemain nampak di layar kaca atau smartphone kalian.
Cerita sederhana dengan sosok Zul yang menjadi Ashiap Man dengan dukungan para warga sangat mudah untuk diikuti, apalagi kita dibawa dari sudut pandang sang karakter utama.
Terdapat kejanggalan di sini, walau semua cerita dalam film dari sudut pandang Zul (Ashiap Man), kita masih bisa melihat sudut pandang karakter lain yang tentunya tidak diketahui Zul sendiri. Jadi kejutan yang seharusnya bisa menjadi plot-twist tidak ada sama sekali.
“Cinta Segitiga? Apa itu?” Dalam film ini kita akan sedikit sekali merasakan bumbu-bumbu cinta dari para karakter. Bagusnya semua akan terfokus pada konflik internal Ashiap dan konflik besar warga kampung yang menggantungkan nasib ke Ashiap Man.
Motivasi untuk berbagai kalangan, bahwa semua bisa menjadi pahlawan untuk lingkungan sekitar, atau dimulai dari lingkup terkecil hidup kita semua. Dan juga sindiran keras untuk para pengusaha rakus yang biasa menindas rakyat kecil dari kekuasaan yang didapat. Dan masih banyak pesan mendalam lainnya yang kalian ambil dalam Ashiap Man
Masih mau memaki setelah menonton?
Debut Atta Halilintar dalam Ashiap Man penuh tantangan dengan menelurkan karakter superhero yang baru. Dengan bantuan para bintang, film ini pun bisa dikatakan menghibur secara ringan.
Memang terlihat seperti bercanda, deretan bintang mengisi, memang di lingkup kehidupan Atta saja, apalagi sang istri Aurel sendiri mengisi peran penting dalam film ini.
Film aksi komedi cukup tepat untuk semua kalangan. Ceritanya yang mudah diikuti tanpa membuat kita berpikir keras menyusun teka-teki.
Tidak perlu membandingkan dengan superhero Marvel atau DC, ini cukup mewakilkan jika sosok warga negara Indonesia biasa yang hidup di tengah kampung menjadi superhero dan berperan besar dalam masyarakat.