The Next 365 Days film apa pemuas nafsu pemain?
Akhir dari pelarian Laura ke dunia percintaan di warala ‘365 days’ menuju babak akhir. The Next 365 Days menjadi pelengkap trilogy yang ditunggu penggemar, drama romance di Netflix sudah rilis sejak 19 Agustus 2022.
Film drama asal Polandia didasari novel Blanka Lipińska, disutradarai Barbara Białowąs dan Tomasz Mandes. The Next 365 Days masih dibintangi oleh Anna-Maria Sieklucka sebagai Laura dan Michele Morrone sebagai Massimo.
Diawali dengan kepastian bahwa Laura (Anna-Maria Sieklucka) masih hidup setelah hampir meregang nyawa karena ditembak Anna, mantan kekasih Massimo (Michelle Morrone). Usai perseteruan yang terjadi di akhir film kedua, 365 Days: This Day, film ketiga juga menampilkan bahwa sosok yang meninggal dunia akibat konflik itu adalah saudara kembar Massimo.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup, Laura berupaya memaksimalkan hal tersebut. Ia mencoba membangun kembali rumah tangga bersama Massimo yang sempat renggang dalam film kedua. Laura mencoba kembali intim dengan sang suami namun Massimo merasa hal tersebut terlalu cepat karena melihat bekas luka akibat baku tembak dengan saudara kembar dan mantannya beberapa waktu lalu.
Masalah orang ketiga lagi?
Saat sosok Laura dengan gigih mencoba menyatukan kembali rasa cinta yang ada di antara mereka berdua. Upaya itu pun berhasil sehingga membuat rumah tangga Laura dan Massimo terlihat membaik.
Kondisi yang tak bertahan lama, karena masa lalu mulai menghampiri Laura. Nacho (Simone Susinna) yang tiba-tiba hadir mencoba menghubungi dan mendekati Laura kembali. Saat itu perasaan bergejolak Laura menjadi tidak menentu.
Nacho yang muncul sejak film kedua, terkesan dipaksakan untuk hadir kembali di film ke-3 ini. Perannya untuk mengacaukan rumah tangga Laura dan Massimo menjadi benang kusut yang tak dapat dirangkai dengan jelas, bahkan untuk penonton awam sekalipun.
Egoistic masih mengental
Kalian melihat cerita kedua pasangan Massimo dan Laura hanya sebatas ego dari kesibukan tiap individu. Bahkan Laura yang notabene hanya mencari cinta sebagai pelarian hidupnya yang sudah tidak karuan.
Jika kalian menonton trilogi ini dari film pertama, pertemuan Laura dan Massimo terkesan seperti pemaksaan dan kisah romansa yang serba mendadak, hanya didasari nafsu belaka. Maka dari itu adegan erotis terus ditampilkan antara Laura dan Massimo.
Semua film bahkan di The Next 365 Days, Massimo terlihat begitu sibuk tanpa kejelasan apa yang sebenarnya dirinya lakukan. Laura yang mencoba memperbaiki semuanya, berujung ke hubungan erotis mereka kembali, ini menguatkan dan mengingatkan kita bahwa dasar hubungan mereka hanya sebatas nafsu belaka.
Penuh adegan erotis tanpa cerita
Drama yang ditampilkan The Next 365 Days masih sama seperti 2 film sebelumnya. Tak jelas dan mungkin sebagian besar penonton hanya menunggu adegan erotis yang menjadi unggulan untuk menguatkan kisah romansa 2 sejoli ini.
Sepanjang laga, selipan adegan seksual dan erotis kembali ditonjolkan, walau sangat berkurang dari film pertama dan kedua. Fantasi liar seksual pasangan ini seakan surut, akan lebih terlihat liar dari sisi Massimo.
Jika latar musik sudah terdengar, menandakan kalian akan disuguhi adegan erotis yang menjadi bahan jualan utama film ini. Walau terkesan hanya sebatas pemanis film, namun seksualitas dan adegan erotis menebalkan konflik utama kisah cinta pasangan utama The Next 365 Days.
Film pelengkap trilogi yang makin kacau
Pelengkap trilogi “365 Days” menjadi akhir kisah cinta Laura yang makin rumit. Datangnya kembali Nacho terkesan dipaksakan untuk menambah konflik hubungan Laura dan Massimo. Ego tiap individu menjadi masalah utama, dan menjadi besar hingga konflik antar karakter seperti benang kusut yang terjalin aneh tanpa konklusi pasti.
Sejak film pertama hingga The Next 365 Days, hubungan Laura dan Massimo ditonjolkan dengan adegan erotis berbagai fantasi. Hal ini menguatkan dasar hubungan dua sejoli ini adalah nafsu seksual tanpa tujuan pasti.