
Blue Beetle superhero latin dari teknologi alien
DC mengeluarkan superhero terbaru Blue Beetle yang menurut James Gunn adalah superhero DCU pertama. Film superhero yang rilis 16 Agustus 2023, disutradarai oleh Ángel Manuel Soto dan ditulis oleh Gareth Dunnet-Alcocer.
Diangkat dari karakter DC Comics Jaime Reyes alias Blue Beetle, diproduksi oleh DC Studios dan The Safran Company. Film ini Film ini merupakan seri ke-14 dari DC Extended Universe (DCEU).
Memperkenalkan kota fiksi DC Palmera City
Jaime Reyes (Xolo Mariduena) kembali ke kampung halamannya di Kota Palmera setelah lulus dari Universitas Hukum Gotham Law University.
Keluarganya yang tinggal di Kota Palmera merasa kesulitan ekonomi, akibat Kord Tech. Tidak sengaja bertemu dengan Jenny Kord (Bruna Marquezine), anak dari Ted Kord, Jamie diberi Scarab dalam kotak burger.

Dalam sini terlihat sekali ketimpangan ekonomi antara satu industri besar menguasai Kota Palmera, dan masyarakat biasa seperti keluarga Reyes kesulitan, tapi masih erat dan bahagia saat berkumpul.
Mencerminkan kekeluargaan Latin, di mana kumpul keluarga tetap jadi yang utama. Walaupun Reyes dan adiknya Milagros (Belissa Escobedo) belum mendapat pekerjaan.
Tampilan kota juga sepintas menunjukkan ketimpangan sosial ekonomi, saat gedung dengan teknologi hologram terpampang jelas di tengah kota, sedangkan rumah-rumah biasa jadi hunian kebanyakan penduduk asli.
Lebih menyenangkan dengan tema latin
Nuansa Latin tidak hanya terlihat dari visual saja, tapi kebiasaan mereka. Tampil dengan penuh kekeluargaan, yang memang sering unjuk gigi dalam tiap latar belakang superhero.

Kematian sang ayah Alberto Reyes (Damian Alcazar), jadi motivasi tambahan, sudah seperti kebanyakan cerita superhero lainnya. Tapi kali ini Blue Beetle sudah menjadi superhero saat sang ayah meninggal karena pasukan dari Victoria Kord (Susan Sarandon).
Hampir tiap pemeran mayoritas berdarah latin, tidak hanya sang pemeran utama Blue Beetle,Xolo Mariduena. Teknologi Scarab dengan pengisi suara Khaji-Da (Becky Gomez) -(Power Ranger, 2017), dan beberapa pemeran pendukung lainnya.
Bahkan sang sutradara Angel Manuel Soto, berhasil menampilkan nuansa latin berbeda dalam film superheronya kali ini. Berbeda dengan kebanyakan superhero yang berbasis di Amerika Utara, bukan selatan.
Dialog dan budaya latin tampil cukup banyak. Terlebih bahasa yang sangat mewakili bagaimana, budaya tersebut melekat. Mungkin juga akan mirip FTV si kaya dan si miskin ujungnya.
Tanpa embel-embel superhero lain

Blue Beetle kali ini hanya memperkenalkan superhero remaja baru, dengan teknologi alien. Tanpa menggunakan referensi dan tanpa mengeluarkan tampilan superhero DC lainnya.
Seringkali kita menonton film superhero sekarang ini, hanya untuk melihat superhero lainnya datang untuk bekerja sama membasmi musuh.
Cerita yang fokus pada Jamie dan Blue Beetle -nya, tampil mendominasi. Jamie yang didukung Jenny, yang notabene adalah pewaris darah langsung dari Blue Beetle sebelumnya.
Godaan yang jelas dari komik adalah, tampilan kostum 2 Blue Beetle sebelumnya. Bagaimana hubungan dan cerita lebih jelas tentang meneliti teknologi scarab yang menyatu di tubuh Jamie.
Blue Beetle juga fokus memperkenalkan Kota Palmera, salah satu kota fiksi seperti Central City, Metropolis, Gotham dan Star City. Semua kota fiksi ini akan memperluas DC Universe di film live-actionnya.
Bahkan Jamie lulus dari Universitas di kota Gotham, menandakan letak Palmera cukup jauh dari Gotham, sehingga Jamie tidak bisa sering pulang, dan harus menggunakan pesawat untuk menjangkaunya.
Teknologi alien selalu buat tercengang

Sinematografi film superhero memang selalu ditunggu, apalagi dengan teknologi super canggih di luar kemampuan manusia. Scarab kali ini jadi senjata utama untuk merubah tubuh Jamie jadi manusia kumbang biru berkekuatan apapun.
Mirip dengan Venom bercampur Iron-Man dalam Marvel, superhero remaja ini dikenalkan dengan cara unik dan lucu. Tanpa mengenal apa itu teknologi alien dan bagaimana menggunakannya.
Jamie menjadi Blue Beetle di awal penuh dengan canda tawa, bagaimana Khaji-Da suara asli Scarab hanya bisa didengar oleh Jamie. Lalu langkah awal hingga Blue Beetle sepenuhnya dalam kendali Jamie.
Seperti memakaikan kostum ke anak yang tidak tahu apa-apa. Bahkan karakter Jamie yang polos, tidak berencana menjadi superhero, apalagi di kota tempat tinggalnya.
Sejak awal memakai kostum lengkap, hingga mengeluarkan senjata baru dari tangan dan tubuhnya, kita selalu dibuat tercengang. Walaupun hanya sebatas senjata biasa dari manifestasi pikiran.
Konflik antagonis dan protagonis standar

OMAC yang menjadi momok mengerikan dalam film ini, tidak sepenuhnya mengerikan. Walaupun karakter Carapax (Raoul Max Trujillo), berwajah seram dan berbadan besar, tapi hatinya berujung lembut.
Teknologi OMAC yang diambil juga dari Scarab, membuat duel antara sang superhero dan main villain cukup seimbang, dan bisa dibilang seru walau hanya ada di beberapa adegan.
Cerita yang nampaknya terlalu basi untuk cerita superhero. Antagonis yang sulit dikalahkan dengan fisik, tapi berakhir kalah dengan hati ke hati.