Enter the Fat Dragon aksi menghibur ala Chinese movie
Enter The Fat Dragon disutradarai oleh Kenji Tanigaki yang pernah bekerja sama dengan Donnie Yen. Berdurasi 96 menit film ini meraih Pendapatan sebesar 46.855 dolar AS.
Film action yang dirilis pada tahun 2020 dengan menggandeng bintang papan atas Hong Kong yaitu Donnie Yen, Niki Chow, Teresa Mo, dibalut dengan komedi.
Menghibur penuh aksi dan nilai kehidupan, terutama bagi pasangan yang di ujung tanduk.Enter The Fat Dragon menjadi penyegar film aksi penuh balutan komedi.
Enter the Fat Dragon mungkin bagi orang lama pernah melihat film Cho Yung Fat terdahulu. Namun ini sangat lah berbeda, penampilan Donnie Yen menjadi Fallo Zhu sangat apik. Dengan premis cerita sederhana dia yang berusaha sekeras mungkin di kepolisian yang selalu mendapat pandangan berbeda dari orang sekitarnya.
Semua berubah saat dia dipindah tugaskan dan menjadi gemuk. Explorasi orang gemuk pun tidak terlalu dalam. Kegesitan dan aksi aksi Fallon dalam kondisi awal tubuh ideal dan saat gemuk pun tidak ada bedanya.
Pesan dalam konflik si karakter utama
Padahal pesan yang ingin disampaikan film sangatlah baik, untuk tidak memandang orang dari fisik saja. Sehingga menurut saya pribadi unsur FAT dragon dalam judul kurang hanya pada bagian fisik Fallon Zhu yang berubah.
Konflik masalah tidak hanya itu, hubungan Fallon Zhu yang membuat pelajaran berarti untuk para pasangan untuk memperbaiki komunikasi dan emosi satu sama lain. Drama-drama sekitaran yang menyatu dalam kasus yang diselidikinya di Jepang cukup rapi bercampur dalam satu cerita. Semua itu membuat kita lebih enjoy menonton semua nya.
Seperti kebanyakan film Hongkong China setting tempat yang lebih banyak di studio sangat terlihat. Alih-alih ingin menampilkan latar Jepang dan padatnya aktivitas malam di kota Tokyo, sama sekali tidak terasa, hanya dekor semata.
Beberapa scene diambil di luar pun tidak begitu mendukung dan sangat terasa perbedaan di mana yang shoot di luar dan studio dekorasi.
Tiap elemen mendukung aksi komedinya
Acting para pemain China Hongkong tidak didukung dengan gaya pemain Jepang yang kurang menonjolkan sisi Yakuza atau gangster yang ingin ditampilkan. Sedikit lebih baik karena aksi baku hantam khas Donnie Yen yang dalam cerita pengagum Bruce Lee.
Editing dan cinematography khas film Hongkong China pun terasa, sangat baik dengan permainan cahaya indoor maupun outdoor, untuk mendukung aksi-aksi seru polisi yang satu ini. Ditambah perpaduan scoring dan backsound musik menambah adrenalin saat adegan-adegan seru.
Tidak banyak efek-efek luar biasa, lebih banyak aksi stuntman yang mengagumkan dari jatuh dari atap, pertarungan dalam pasar, pertarungan dalam mobil, kejar-kejaran, sedikit baku tembak, sampai perkelahian di Tokyo Tower yang mengingatkan pada film Rush Hour yang bertarung di atas Eiffel Tower.