Fast X balas dendam keluarga menggebu-gebu
Fast X yang juga dikenal sebagai Fast & Furious 10 disutradarai oleh Louis Leterrier dari cerita yang ditulis oleh Dan Mazeau, Justin Lin, dan Zach Dean. Film ini merupakan sekuel dari F9 (2021), film utama kesepuluh, dan film kesebelas dari franchise Fast & Furious secara keseluruhan.
Dengan perkiraan anggaran produksi sebesar $ 340 juta, film ini merupakan film termahal kedelapan yang pernah dibuat. Syuting berlangsung hingga bulan Agustus, mengambil lokasi di London, Roma, Turin, Lisbon dan Los Angeles. Fast X tayang perdana di bioskop Indonesia 17 Mei 2023. oleh Universal Pictures.
Dalam film ini, Dom (Vin Diesel) harus melindungi keluarganya dari Dante Reyes (Jason Momoa), yang berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya Hernan Reyes (Joaquim de Almeida) di film Fast Five (2015) dan hilangnya kekayaan keluarganya.
Setia dengan identitas Street Race
Mobil tetap jadi prioritas utama film-film dari Fast & Furious. Dom masih dengan mobil muscle dan tetap menyajikan balap liar jalanan, yang mengingatkan kita pada pertemuan pertama Hobbs (Dwayne Johnson) dan Dom di Rio De Janeiro, Brazil. Mobil-mobil modifikasi jalanan tampil lagi, setelah beberapa film misi besar lainnya, melupakan tradisi modifikasi ala jalanan.
Memang ini adalah sekuel langsung Fast Five (2011), sehingga semua elemen yang menguatkan bahwa Dante jadi menyambung yang tepat untuk membawa villain baru. Walaupun masih ada sosok Cipher (Charlize Theron) sebagai musuh bubuyutan Dom karena telah membunuh mantan kekasih Dom, Elena (Elsa Pataky).
Sosok villain antagonis yang sempurna
Latar belakang karakter Dante ini begitu jelas. Mungkin kalian harus menonton film kelima dari Fast Furious. Sehingga ikatan emosi balas dendam Dante lebih terasa. Bagaimana sang ayah mati dan semua hartanya terkuras dengan aksi gila Dom dan kawan-kawan.
Pemilihan cast Jason Momoa dengan postur dan mimik wajah demikian, rasanya cocok menjadi villain bringas dan brutal. Kekejaman sudah terlihat sejak awal film, sejak huru-hara dan kekacauan kota Roma dengan Bola Bom besar. Lagi-lagi kita diingatkan dengan adegan-adegan ikonik memacu adrenalin dari Fast Five.
Bom berupa bola yang bergulir di kota, serupa dengan brankas yang dicuri kawanan Dom dari Hernan Reyes. Dante yang terus melancarkan aksi brilian, bahkan melawan jagonya teknologi Cipher dan Ramsey (Nathalie Emmanuel) di kubu Dom.
Tak berhenti di situ, Dante mengingatkan kita pada sosok Joker yang memang berbuat jahat demi kesenangan belaka, walau didukung dengan motif balas dendam. Tak membutuhkan latar belakang yang lama, aksi gila Dante terus buat kita geleng-geleng kepala.
Franchise bertabur binatang
Masih diisi dengan kru Dom, bersama Roman (Tyrese Gibson), Han (Sung Kang), Tej (Ludacris), dan Ramsey, yang terpaksa harus berpisah dengan Dom di awal laga. Kembalinya Shaw (Jason Statham) jadi dorongan kuat menuju babak akhir film.
Kelanjutan dari Agency dengan Little Nobody (Scott Eastwood) dan adiknya Tess (Brie Larson) rasanya kurang dalam mendukung aksi Dom. Terlihat Jakob (John Cena) lebih berperan besar dalam aksi penyelamatan anak Dom yaitu Little B (Leo Abelo Perry).
Beberapa karakter besar juga akan kalian lihat, sepanjang aksi Dom untuk menyelamatkan keluarganya. Keluarga Dom yang bertambah besar, tidak akan kita tahu akan bergulir ke mana. Bisa saja, Dante dengan kekuatannya menjadi keluarga Dom baru, seperti Jakob dari antagonis ke protagonis.
Kita jadi saksi aksi di balik kemudi yang mustahil terjadi
Sejak Fast Furious 4 (2009), aksi gila Dom dan kru sudah terlihat. Dilengkapi dengan Fast Five, menarik brankas sebesar ruangan di jalanan kota Rio de Janeiro. Lalu puncaknya pada F9, Tej dan Roman menjadi minion, terbang ke luar angkasa dengan mobil beroda 4 dengan sedikit modifikasi yang rasanya tidak mungkin bisa dilakukan.
Dalam Fast X, semua yang tampil di beberapa film sebelumnya terasa biasa saja. Dom yang harus melawan pemburunya dengan kekuatan kendaraan dan senjata lebih kuat, tetap harus kalah dengan kekuatan mobil Dom. Lompatan antar jalur, dari sebuah mobil jadi hal biasa.
Mengharapkan ending sempurna?
Setiap waralaba dengan sekuel, sengaja atau tidak sengaja membuat akhir menggantung. Ini memungkinkan untuk mempermudah plot film selanjutnya. Namun, dalam Fast X sekarang, ending terlalu menyisakan berjuta pertanyaan. Munculnya kembali beberapa karakter unggulan, membuat plot besar di film ke-10, tidak terselesaikan dengan baik.
Bagai pisau bermata dua, babak kedua film membuka banyak lembaran alur baru. Banyaknya sekuel sampai 10, memungkinkan universe ini berpotensi menjadi banyak spin-off, seperti Hobbs & Shaw yang bisa di bilang juga sukses di pasar.