Guardians of the Galaxy Vol 2 munculnya konflik baru ayah dan anak
Guardians of the Galaxy Vol 2 yang didasarkan pada tim superhero Marvel Comics Guardians of the Galaxy, kembali ditulis dan disutradarai oleh James Gunn. Masih diproduksi oleh Marvel Studios dan didistribusikan oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Film ini jadi film ke-15 dalam Marvel Cinematic Universe (MCU).
Dalam film ini, para Guardians melakukan perjalanan ke seluruh penjuru kosmos untuk membantu Peter Quill (Chris Pratt) mempelajari lebih lanjut tentang asal-usulnya yang misterius.
Guardians of the Galaxy Vol 2 secara resmi rilis secara Internasional pada tanggal 5 Mei 2017, dan sebagai bagian dari Fase Tiga MCU. Film ini meraup lebih dari $863 juta di seluruh dunia, menjadikannya film dengan pendapatan kotor tertinggi kedelapan di tahun 2017, sekaligus melampaui film pendahulunya.
Film ini menerima nominasi untuk Efek Visual Terbaik di Academy Awards ke-90. Sekuelnya, Guardians of the Galaxy Vol 3, dirilis pada 3 Mei 2023, didahului dengan tayangan spesial Disney+ Guardians of the Galaxy Holiday Special pada November 2022.
Petualangan yang benar-benar baru para Guardians
Berawal dengan Ayesha (Elizabeth Debicki) dikhianati para Guardians, setelah Rocket (Bradley Cooper) mencuri baterai untuk dirinya sendiri dari bangsa Sovereign. Kapal Guardians yang diserang terpaksa mendarat di planet terdekat dan bertemu Ego (Kurt Russell) yang mengungkapkan dirinya sebagai ayah Peter Quill.
Peter Quill, Gamora (Zoe Saldana), dan Drax (Dave Bautista) ikut Ego untuk ke planet asalnya, dan mencari tahu kebenaran sosok Ego. Mulai penasaran, babak awal film dipenuhi pertanyaan besar, di tengah konflik cepat setelah mereka mencuri baterai Abilisk.
Konflik dengan mantan Ravagers
Sejak awal Ravagers adalah musuh besar Quill, untuk mencari barang-barang berharga di luar angkasa. Peter yang sejatinya pencuri barang bernilai memang sering berebut suatu barang penting. Walau Yondu seorang Ravagers adalah orang yang merawat Peter Quill di luar angkasa selepas dari keluar Bumi.
Di saat Peter Quill terkejut dengan sosok ayahnya seorang Celestial dan seperti Dewa, di sisi lain Rocket dan Groot (Vin Diesel) harus memperbaiki kapal mereka. Para Guardians yang terpisah inilah, membuat plot utama lebih greget. Rocket yang harus berhadapan dengan mantan Ravager, tepatnya di bawah pimpinan Yondu (Michael Rooker) dan krunya.
Pertemuan Gamora dan Nebula
Guardians of the Galaxy Vol 2 akhirnya Nebula (Karen Gillan) yang kita tahu adalah saudari tiri dari Gamora dengan ayah angkat Thanos, akhirnya mereka betermu. Nebula dan Taserface (Chris Sullivan) tidak segan untuk pergi mencari Gamora untuk membunuhnya. Awalnya Yondu masih ragu-ragu untuk menyerahkan Peter, karena sudah dianggap anaknya sendiri. Hal ini yang menjadikan konflik batin dengan krunya. Apalagi pemberontakan ini menginginkan Peter Quill yang seringkali menyulitkan mereka.
Nebula yang tiba di planet Ego di babak kedua film, memperkuat plot keluarga yang sepertinya ingin ditonjolkan James Gunn di film ini.
Hubungan aneh Ego dan anak-anaknya
Anak ego bukan hanya Peter Quill saja. Ego telah menghamili banyak wanita di seluruh universe untuk melanjutkan misinya. Agak aneh memang, tapi misi besarnya kali ini untuk membujuk Peter mengikuti jejak dirinya, yang sepertinya jahat. Perasaan dendam Peter Quill timbul, karena sang ibu yang harus mengidap tumor otak akibat ulah Ego juga.
Peter Quill harus berpisah dengan Gamora dan Drax. Sementara Drax yang memang karakternya bodoh malah dekat dengan Mantis (Pom Klementieff) pelayan Ego yang juga anak dari Ego. Hal ini tidak berlangsung lama, konflik Peter dengan ayahnya hanya menimbulkan gejolak dari Peter.
Gamora yang ingin menggagalkan rencana Ego akhirnya mendapat bantuan dari Rocket dan Groot yang tiba di planet tepat waktu. Klise memang, tapi penumpukan konflik yang disatukan di akhir memang menjadi senjata rahasia film apik.
Visual planet aneh berwarna
Ego dengan planet buatannya memang luar biasa. Terlihat sangat utopia, Peter hampir tergoda untuk mengikuti jejak Ego. Para Guardians yang terpisah jadi kunci visual apik, sehingga penonton tidak terjebak dengan bosannya planet aneh Ego.