Insidious The Red Door menggali misteri lama di balik pintu merah
Dari pemain hingga sutradara, Patrick Wilson mencoba mengambil alih kursi pengarah di Insidious The Red Door. Angsuran ke-5 dari waralaba Insidious, menghadirkan kembali teror di keluarga Lambert yang belum usai.
Tayang di bioskop Indonesia pada 12 Juli 2023. Teror iblis misterius di arahkan lagi ke Dalton Lambert (Ty Simpkins), persis seperti film pertama, dan memang kalian harus menonton 2 film pertama Insidious.
Koneksi Josh (Patrick Wilson) dan Dalton, ayah dan anak terlihat tidak begitu harmonis di awal film. Apalagi setelah Josh berpisah dengan Renai (Rose Byrne). Josh yang membawa Dalton untuk kuliah.
Hubungan dengan kuliah Dalton Lambert
Bagi kalian yang sudah suka film horor gara-gara Insidious, ketawan deh umurnya. Insidious pertama yang rilis tahun 2010, menguak misteri Dalton Lambert yang koma dalam waktu lama terjebak dalam The Further.
Dalam film pertamalah kita dikenalkan dunia astral, Ty Simpkins pun masih kecil. Sedangkan Dalton sekarang sudah masuk kuliah dengan jurusan desain. Sambungan cerita ke arah kuliah seni, jadi langkah cerdas untuk mengulik kembali ingatan Dalton.
Dengan lukisan misterius yang akan diperdalam di kelas lukis dari Dalton Lambert. Lukisan perempuan saat Josh dan DAlton di mobil tidak didalami menjadi misteri tersendiri.
Namun, di sini lukisan misterius kali ini ada setelah Dalton masuk kelas seni beberapa kali. Hubungannya dengan teman sekamar Chris (Sinclair Daniel), juga tidak berkorelasi dengan plot utama.
Terkesan hanya sebagai pemeran tambahan, dan menjadi saksi bahwa Dalton bisa melakukan astral projection.
Astral projection masih jadi senjata andalan Insidious
Astral projection dari Dalton kali ini bisa dirinya kendalikan. Tanpa arahan apapun, Dalton tiba-tiba bisa dan tidak takut dengan astral projection. Padahal di awal film, Dalton masih takut akan tidur dalam gelap.
Dengan situasi gelap gulita, Dalton bisa melakukan astral projection, dan seakan berhubungan dengan makhluk dunia lain. Nah ini menjadi plot hole besar.
Apa hubungannya para arwah penasaran dalam astral projection, dengan masa kecil kelam Dalton. Bahkan makhluk tersebut sempat mengincar Chris yang notabene tidak terlalu berkaitan dengan masa lalu Dalton.
Misteri menutup pintu “merah” jadi pertanyaan besar hingga akhir laga. Walaupun pintu merah tersebut dihubungkan dengan makhluk yang merasuki ayahnya, tapi motifnya belum jelas.
Mungkin karena tidak adanya ahli supranatural seperti sosok Elise (Lin Shaye) seperti beberapa film Insidious lainnya. Bahkan Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson), hanya muncul sebagai cameo dalam video.
Menyelesaikan masalah dengan astral projection nampaknya jadi template tersendiri untuk film Insidious. Sebagai jembatan makhluk dunia lain, Insidious The Red Door terlihat seperti kebingungan menyelesaikan plot utama masalah keluarga Lambert.
Makhluk misterius tak jelas
Dalton yang nampaknya lebih bisa mengendalikan astral projcetionnya, dirinya tidak tersesat, dan hanya dapat melihat makhluk lain. Makhluk yang muncul dalam film ini pun tidak berhubungan dengan masalah keluarga Lambert.
Musuh utama yang mungkin ada dalam pikiran Josh adalah masa kecilnya, tanpa sang ayah. Agak aneh jika dikaitkan terlalu jauh, bahkan jadi penyebab utama perceraian Josh dan Renai.
Sang iblis ini yang sempat kita kira Ben Burton (David Call) adalah ayah dari Josh, yang notabene berarti kakek dari Dalton. Burton tampil di beberapa adegan, dan akhir menjadi penyelesaian happy ending untuk film horor.
Film horor santai
Agak aneh ya… kalau film horor berjalan dengan mulus. Hampir tidak ada korban jiwa dalam film ini. Tidak ada korban yang disakiti lebih dalam.
Insidious The Red Door hanya menggunakan elemen jumpscare untuk menakuti para penontonnya. Tulisan Scott yang minim akan hal horor, membuat film kelima ini agak membosankan.
Banyak sekali dialog untuk menjelaskan apa yang terjadi. Bukannya menjadi film horor, ini seperti episode penjelas dan penyelesain film pertama dan kedua.
Iblis dan penampakan yang timbul hanya dari astral projection Dalton, berarti orang-orang sekitar tidak akan merasa ketakutan akan penampakan setannya.
