Joker Folie a Deux ternyata kita ditipu oleh Joker yang bukan Joker
Sudah tidak sabar akan aksi penjahat Gotham di Joker Folie a Deux? Sayangnya itu tidak terjadi di film Joker dua ini. Tidak akan menyangka jika sesosok rival abadi dari Batman ini menjadi film bernuansa musikal.
Film yang rilis pada 2 Oktober 2024, film kedua Joker ini masih diperankan oleh Joaquin Phoenix lalu disandingkan dengan Lady Gaga. Gebrakan dari Todd Phillips, untuk 2 film terpisah dari DC yang sudah di reset oleh James Gunn, mungkin akan jadi alternatif sebuah film adaptasi komik, setelah rivalnya Marvel mengeluarkan Deadpool vs Wolverine.
Melanjutkan kisah Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) harus menghadapi persidangan tentang kasus dirinya yang membunuh beberapa orang, termasuk salah satu pembawa acara saat acara TV.
Dengan dalih penyakit mental dan kepribadian akternya Joker, Arthur sebenarnya bisa saja lepas dari jeratan hukum. Tapi pertemuannya dengan Lee Quinzel (Lady Gaga) membuat kisahnya semakin rumit dan kompleks.
Penceritaan karakter Joker yang tidak biasa
Jika kalian mengharapkan Joker yang sudah banyak orang tau sadis dan psychopath tingkat atas, ini tak akan terjadi. Sisi lain dari Arthur saat bertemu seorang perempuan yang menarik, walaupun itu di tempat rehabilitasi mental, cukup berkesan awalnya.
Tapi semua berubah ketika cerita, hanya berputar sekitar mentalitas Joker saja. Bersalah atau tidak, kita hanya jadi saksi dan penonton belaka. Bahkan suasana banyak orang yang mendukung Joker di luar pengadilan menjadi sia-sia belaka.
Banyak karakter dari film pertama yang dibawa, tapi terasa kita terputus dengannya. Tidak ada jembatan yang membuat kita ingat sepenuhnya dengan film pertama. Ini sangat tidak menguntungkan bagi yang tidak menonton film sebelumnya.
Tidak ada sama sekali kilas balik yang jelas, kata-kata dari beberapa pemeran yang kembali terasa kurang. Kita harus merangkai semua memori lagi untuk lebih masuk ke film kedua ini.
Masuk dalam dunia Arthur
Kita diajak bermain dalam dunia fantasi Arthur. Bagaimana dia membayangkan suasana dengan cara yang lebih banyak menjadi adegan musikal. Semua perspektif akan aneh, karena kita masuk dalam bayangan orang sakit mental.
Apakah itu sulit? Ternyata pikirannya cukup acak, sehingga kita harus “keep up” mengikuti apa yang Arthur mau. Dari awal dirinya menjalani kehidupan di penjara, bertemu Lee, dan akhir persidangan, kewarasan kita diuji dengan potongan adegan yang tiba-tiba beralih, dari realita ke dunia musikal.
Masih jadi andalan, ketika pikiran sadis dari Joker akhirnya keluar. Terdapat beberapa adegan mengerikan dan gore, untuk meyajkinkan para penonton bahwa Joker masih memiliki kejam dalam kegilaannya.
Penggalan sidang tak terasa
Paling disuka dalam Joker Folie a Deux adalah ketika semua retorika keluar untuk memberatkan atau meringankan hukuman Arthur sendiri. Tapi semua penggalan keseruan sidang hanya tersaji sangat sedikit, lebih fokus pada perkembangan ikatan Joker dan Lee.
Keseruan akan terasa menjelang babak akhir film. Saksi dari Harvey Dent (Harry Lawtey), yang menjadi pengacara penuntut, membuat persidangan menjadi sengit.
Tapi karakter Dent di sini masih terlalu muda, dan karakternya tidak terlalu menonjol kuat sebagai kuasa hukum. Kharismanya masih sangat tenggelam dengan karakter Joaquin.
Musikal apik tak sejalan dengan kelamnya Gotham
Seperti yang kita tahu, Joker adalah musuh utama dari superhero Batman di kota Gotham. Kota Gotham yang terkenal dengan nuansa gothicnya, hilang tak tersisa. Bahkan elemen klasik dalam beberapa prop tidak maksimal untuk mengingatkan kita pada kota penuh akan kriminal itu.
Lagu-lagu dari Lady Gaga dan Joaquin memang dilantunkan dengan apik. Chemistry kedua pasangan ini juga patut diacungi jempol. Lirik dan cara penyampaian di tiap scene pun sangat mewakili dan mempertebal emosi.
Tapi sekali lagi, film seperti ini terkesan kurang cocok untuk dijadikan musikal. Kepiluan dan ambiguitas pikiran Joker, luntur dalam alunan musik yang tergolong banyak dalam film Joker Folie a Deux.
Sangat cocok jika kalian penggemar film musikal, atau kontemporer. Eksplorasi Todd Phillips sebenarnya apik dengan eksekusinya. Shot-shot dramatis, menjadi 2 arah, memperkuat dilema Joker, atau malah menghibur dengan lirik-lirik lagunya saja.
Secara keseluruhan Joker 2 ini sangat jauh dari perkiraan yang ada. Bahkan kalian akan terkecoh dengan jalan ceritanya sendiri. Walaupun didukung 2 pemeran top, serta musikalitas juara, tidak mendukung keselarasan apa yang kita inginkan tentang Joker.