
London Has Fallen perluas penjagaan presiden ke luar Amerika
Film aksi jenius menghidupkan Banning sebagai kepala pengamanan Presiden Amerika menjadi film franchise yang masih menarik walau tidak lagi bersetting di Amerika. Melanjutkan Olympus has Fallen yang sepertinya sudah selesai dengan selamatnya Presiden dapat dihidupkan kembali dengan misinya kali ini yang lebih berat.
Babak Najafi cukup cerdas menghidupkan London Has Fallen menjadi film aksi dari awal hingga akhir, padat dan penuh liku dan berbagai kerumitan masalah di dalamnya. Cerita yang memang segar disajikan seperti menyambung film pertamanya.
Perlindungan Presiden yang berkunjung ke London menjadi malapetaka dengan serangan brutal yang tetap mengincar dirinya. Sebuah misi balas dendam di lain pihak membuat konflik mengincar Presiden US ini semakin sengit.

Untungnya agen Mike Banning yang siap selalu melindungi Presiden ada disampingnya. Berbagai halangan berhasil dilewati Banning sampai harus diburu dan bersatu dengan MI6 sebuah agent rahasia yang bisa dipercaya.
Petak umpet Presiden AS dan pemburunya
Semakin lama semakin sengit. Apalagi dipacu dengan waktu dimana nyawa Presiden menjadi taruhan, dan mengharuskan pergantian Presiden yang mendesak untuk melakukan segala komando di atasnya.
Serunya konflik kepentingan politik yang licik di sini tersaji cukup detail dan runtut. Sehingga kita sebagai penonton yang awam politik masih bisa mengikuti peliknya perebutan kekuasaan dengan balutan aksi-aksi membasmi penjahat semi teroris ini

Melihat cenderung aksi-aksi Banning dibilang mustahil. Hampir semua peluru yang melesat ke arahnya tidak mengenai dirinya, bahkan ledakan sekalipun tidak menumbangkannya. Taktik jitu sangat apik tersaji di bagian tengah menuju akhir film.
Gerard Butler selalu jadi berhasil dalam aksi solonya
Para aktor yang berperan di sini memang sudah mempunyai nama besar yang sudah tidak diragukan lagi mengisi London has Fallen ini. Gerard Butler pun tetap sukses menyuguhkan ketegangan khas film ini sampai akhir laga, yang anehnya dirinya sama sekali tidak kelelahan berlari kesana-kemari.

Tidak lepas dari film aksi kriminal, adegan baku tembak dan taktik militer ala US tersaji di sini. Segala macam visual efek dan pyrotech untuk menambah setu adegan saat kedua pihak baku hantam sangatnya menarik.
Tidak hanya dari sisi US yang ingin Presidennya kembali, tapi tampilan di pihak antagonis tetap diberikan. Sehingga sudut pandang objektif hidup dalam film. Ketegangan khas film penyanderaan hingga detik akhir mungkin terasa hambar, hampir tertebak dengan happy ending di akhir film.
Namun, sajian seru sampai di detik akhir film mengungkap kejahatan kriminal dan semua dalangnya menjadi sisi menarik film tersendiri. Untuk menyambung film “has Fallen” franchise, film ini layak ditonton.

