Pemandi Jenazah menemukan kejanggalan di kematian mayat yang dimandinkannya
Pekerjaan yang mungkin cukup mengerikan adalah pemandi jenazah. Diangkat menjadi film oleh VMS Studio dengan menunjuk sutradara yang belakangan juga membuat film horor Hadrah Daeng Ratu dengan karya horor lainnya Sijjin dan Perjanjian Gaib di tahun 2023.
Film ini ditulis oleh spesialis film horor yaitu Lele Laila. RIlis perdana di bioskop Indonesia pada 22 Februari 2024, Pemandi Jenazah siap menghantui kalian sepanjang 1 jam 47 menit.
Berkisah tentang Lela (Aghniny Haque) mengikuti jejak ibunya, Ibu Siti (Djenar Maesa Ayu) seorang pemandi jenazah. Suatu ketika terdapat kematian ganjil di desa tersebut, bahkan Ibu Siti juga menjadi korban.
Mau tidak mau, Lela meneruskan pekerjaan sebagai pemandi jenazah. Lela menemukan hal mengerikan yang ada di mayat. Hal ini mungkin berkaitan dengan kematian misterius ibunya dan kematian lain di desa. Apa yang sebenarnya meneror desa tersebut?
Tak basa-basi menyajikan teror
Premis kengerian yang dialami seorang pemandi mayat atau jenazah di sini langsung tanpa basa-basi. Lela terus diteror sesuatu yang kita juga penasaran. Dengan membawa konflik sekitaran kampung dan beberapa warga, teror jenazah semakin misterius.
Tak hanya Lela, beberapa karakter pun ikut menerima penampakan-penampakan yang terasa sangat mengerikan. Semua pertanyaan dari kematian-kematian mendadak, membuat jalannya film memang lambat, tapi padat akan makhluk-makhluk mengerikan.
Penggunaan latar kampung dengan rumah-rumah warga yang tidak begitu padat adalah hal cerdas. Semua detail penggambaran kehidupan di kampung, bagaimana satu gossip cepat melebar hanya dari mulut ke mulut.
Hal ini membuat beban di karakter Lela semakin besar, karena satu-satunya pemandi orang mati hanya dirinya. Setiap ada kematian, Lela harus memandikannya. Dengan kematian beruntun, beban dan misteri semakin besar.
Performa tiap pemeran yang berimbang
Karakter yang hadir dalam film termasuk banyak. Pada awalnya hanya keluarga Lela dan ibunya, serta adik laki-lakinya Arif (Ibrahim Risyad). Keluarga yang pada satu titik menjadi korban teror mengerikan, ternyata tidak sendirian.
Para warga, termasuk para teman dekat Ibu Siti, yaitu Bu Ana (Vonny Anggraini), Bu Tuti (Mian Tiara), Bu Ida (Riafinola Ifani Sari), paling utama adalah Bu Terry (Ruth Marini) yang sangat menggambarkan ibu-ibu julid di kampung yang suka bergosip.
Para ibu-ibu ini mewakili hidupnya suasana kampung. Tiap kegiatan yang pasti ada ibu-ibu, selalu ada omongan-omongan terlontar. Tapi ada satu karakter pemecah nuansa horor, yaitu Hifdzi Khoir sang pemberi pengumuman orang meninggal di mushola.
Walaupun Hifdzi tidak melakoni karakter komedi, tapi kehadirannya sudah merupakan bentuk komedi tersendiri. Nada suaranya saat mengumumkan orang meninggal juga tidak akan lepas dari tawa kita sebagai penonton.
Ilmu hitam selalu jadi kambing hitam
Banyak film horor Indonesia menggunakan jalan pintas untuk menjelaskan banyak hal anomali. Film ini pun menggunakan jalan itu untuk mengakhiri misteri. Plot yang dibangun misterius harus berujung dengan menyalahkan ilmu hitam.
Tapi dalam film ini, tidak dijelaskan mendetail tentang misteri kematian mendadak di desa. Hanya sebagai narasi penyambung, agar penonton tidak terlalu penasaran apa yang sebenarnya terjadi di desa ini.
Sayangnya, beberapa karakter hanya jadi pemanis cenderung tidak berguna. Pak polisi dan Pak RT ini hanya terlihat mondar-mandir saja. Padahal eksplorasi kematian misterius bisa lebih mendalam, jika dikaitkan dengan hal yang bukan supranatural.
Tapi dengan adanya sedikit cerita masa lampau mengenai desa, membuat film ini terasa lurus, tanpa liku atau plot twist. Lagi-lagi ilmu hitam santet jadi jalan tengah, memaklumi karakter yang bisa memperluas plot.
Secara keseluruhan Pemandi Jenazah angkat cerita yang segar, berkaitan dengan mayat tidak harus itu-itu saja. Tanpa banyak twist berarti, sajian teror horor begitu padat memacu jantung, bahkan hingga penghujung laga.
Film horor seperti ini yang dicintai banyak orang. Dengan open ending, misteri dalam film akan terus hidup. Tidak memberi detail dengan gamblang pada akhir, membuat tafsiran para penonton beragam, dan dapat menimbulkan teori dan misteri baru.