Review Film – Sijjin (2023)

Sijjin sugguhkan kerasukan dan kesadisan akibat dukun dan jin

Sijjin adalah film horor adaptasi berdasarkan film Turki berjudul sama tahun 2014. Film horor Indonesia tahun 2023 terbilang sangat banyak, Hadrah Daeng Ratu membawa horor yang sangat mengerikan. 

Film produksi Rapi Films ini dibintangi oleh Anggika Bölsterli, Niken Anjani, dan Ibrahim Risyad. Sijjin tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 9 November 2023.

Berawal dari sosok Irma (Anggika Bolsterli) yang jatuh cinta kepada sepupunya sendiri yaitu Galang (Ibrahim Risyad) , harus menelan pil pahit tidak bisa hidup bersama. Irma pergi ke dukun Ikhsan (M.N. Qomarruddin) untuk melancarkan semuanya. Teror pun terjadi di keluarga Galang.

Galang yang telah memiliki istri bernama Nisa (Niken Anjani) dan anak perempuan bernama Sofia (Messi Gusti). Keluarga mereka sangat harmonis, walau Sofia mengalami kekurangan yaitu tidak bisa melihat.

Sijjin (2023)
Sijjin (2023) | © Rapi Films

Galang menganggap Irma hanya sebagai sepupunya saja. Oleh karena itu, Irma sangat terobsesi ingin menjadi perempuan satu-satu nya di hidup Galang, bahkan ingin dinikahi. 

Pada suatu hari, Irma datang ke dukun Ikhsan (M.N. Qomarruddin) untuk meminta bantuan agar dapat dinikahkan dengan Galang.

Lalu si dukun menerima permohonan Irma yaitu dengan mengirim santet kepada istri Galang dalam 5 teror malam. Teror yang dialami oleh istri Galang ini sangat mengerikan, seperti kesurupan, gangguan mistis, percobaan bunuh diri, dan pada akhirnya kematian terjadi di rumah Galang. 

Namun tak disangka-sangka juga bahwa teror tersebut juga menghantui pada Irma dan keluarganya sendiri. Pengusiran setan jin pun terpaksa dilakukan untuk menghentikan teror tersebut.

Plot minim basa-basi

Walaupun ini merupakan proyek adaptasi berdasar film Turki, film versi Hadrah Daeng Ratu tetap menyajikan kengerian melalui plot lugas yang langsung ke bahasan utama. Tonggak cerita Irma yang memulai semua, jadi awal mula semua teror.

Sijjin (2023)
Sijjin (2023) | © Rapi Films

Durasi sekitar 100 menit terasa kurang, untuk menjelaskan teror kerasukan jin. Mayoritas kita akan dibantu dengan penjelasan Ustad yang membantu keluarga Galang.

Dengan bumbu drama romansa bertepuk sebelah tangan, kuatnya acting Anggika Bolsterli menguatkan posisinya di tengah teror jin nantinya. Sayangnya karakternya tidak didukung dengan performa aneh Ibrahim Risyad.

Sang suami ini bisa dibilang berselingkuh, dan melakukan hal cukup biadap. Namun raut muka dan karakter Galang kurang memperlihatkan itu, jadi emosi kita tidak tertarik pada dilemanya yang seharusnya menumpuk karena sudah berkeluarga.

Plot terus menanjak seiring dengan sang istri Nisa mengalami teror mengerikan. Penampilan apiknya menguatkan rasa takut di keluarganya, mulai dari menyakiti diri sendiri hingga ingin membunuh ibunya.

Detail tiap adegan tergambar maksimal
Sijjin (2023)
Sijjin (2023) | © Rapi Films

Sejak dibuka dengan karakter Irma pergi ke dukun, Sijjin menggunakan prop luar biasa, dari mulai kepala kerbau hingga cacing dan bola mata. Hal itu membuat bulu kuduk kita semakin merinding. Membuat seolah kita percaya apa yang dilakukan oleh dukun tersebut nyata.

Prop yang sesuai ditempatkan pada latar yang dibuat sedemikian rupa bagus. Menggunakan latar desa dan tidak terlalu modern, membuat fokus kita tetap pada kengerian teror kerasukan jin.

Ini bukanlah film horor yang hanya bermodal jumpscare. Adegan yang berpotensi untuk mengagetkan kita, malah berjalan datar. Ketakutan nyata tampil di berbagai sisi mendalam lainnya, lebih mempengaruhi pikiran korbannya yang kita lihat juga.

Walaupun grading warna sedikit lebih terang mengurangi situasi horor, tapi runutnya alur menjadi kunci teror yang terus menggila. Tidak hanya darah, tapi setiap adanya korban berjatuhan, Sijjin tidak tanggung-tanggung memberikan visual gore sadis.

Sijjin (2023)
Sijjin (2023) | © Rapi Films

Pengusiran setan tidak semudah membacakan doa semata. Jin yang merasuki Nisa tampil sangat menakutkan. Kita bisa berikan apresiasi lebih pada make-up artist dan Niken Anjani akan acting kesurupannya.

Ini baru ending film horor

Seringkali film horor itu berakhir dengan banyak misteri yang masih belum terpecahkan atau terselesaikan. Namun, lebih banyak film Indonesia menggunakan penyelesaian “happy ending”. Tidak dengan Sijjin yang masih menggantungkan misteri di akhir film.

Jin sempat keluar dari tubuh Nisa, tapi teror terus berlanjut. Penyelesaian dengan sedikit kalimat, bukan dengan adegan terlihat agak malas. Tapi di sini letak misteri terus hidup. Bagaimana adegan yang tidak perlu bisa merusak penyelesaian akhir film. Apalagi film horor harus penuh dengan misteri dan pertanyaan di luar nalar. 



Movie Info

Scroll to Top