Rebel Moon Part One A Child of Fire ketika mantan anak emas memberontak kerajaannya sendiri
Ketika kalian mencari alternatif film sci-fi luas seperti Star Wars. Zack Snyder yang dikenal dengan film-filmnya yang memukau dan penuh aksi seperti 300 dan Man of Steel mengeluarkan film terbaru Rebel Moon Part One A Child of Fire.
Film Rebel Moon rilis 15 Desember 2023 di Netflix. Ini merupakan bagian pertama yang akan memulai universe baru. Mengusung genre aksi, sci-fi, film ini sudah ditunggu para penggemar Snyder setelah DCEU tidak akan berlanjut.
Setelah rilis, menerima lasannya beragam, memuji visual dan aksi film ini, namun mengkritik cerita turunannya, karakter yang kurang berkembang, dan kurangnya kedalaman emosi.
Rebel Moon Part One A Child of Fire bemula saat sebuah koloni yang damai di bulan yang jauh terancam oleh kekuatan tirani Motherworld. Saat Jenderal Atticus Noble (Ed Skrein) mencoba merampas hasil panen untuk keperluan perang.
Kora (Sofia Boutella) wanita misterius melawan hal tersebut dan merasa perbuatan tirana Motherworld berlebihan. Kora dengan masa lalu yang tersembunyi untuk merekrut prajurit dari seluruh galaksi dan memimpin pemberontakan melawan rezim yang menindas.
Perekrutan dibantu Gunnar (Michiel Huisman) dan pilot Kai (Charlie Hunnam), untuk mencari Jenderal Titus (Djimon Hounsou) yang merupakan ahli strategi jenius yang mungkin bisa membantu mereka melawan.
Lalu mereka merekrut Tarak (Staz Nair), Nemesis (Bae Doona), dan Darrian Bloodaxe (Ray Fisher). Kekuatan dari semua orang ini terlihat kuat. Namun, satu hal menjadi kendala, mereka adalah buronan Motherworld bernilai tinggi.
Kisah klise baru di galaksi luas
Plotnya mungkin terasa familiar bagi penggemar fiksi ilmiah klasik seperti Star Wars, kurang orisinalitas. Hanya dengan tambahan seorang Kora jadi fokus utama pemberontakan baru.
Ceritanya tentang tirani sebuah koloni kuat dan terdapat pemberontakan, nampak sangat klise. Tapi untuk sebuah permulaan, ini jadi dorongan kuat ke plot lainnya.
Skala opera ruang angkasa yang epik dan cerita yang menjangkau seluruh dunia dihargai oleh beberapa penonton yang menikmati nuansa yang lebih besar dari kehidupan.
Rebel Moon Part One A Child of Fire sangat bergantung pada eksposisi yang berlebihan, yang bisa terasa kikuk dan mengganggu alur cerita.
Film ini membanggakan kisah yang mencakup galaksi yang luas dengan sejumlah besar karakter dengan potensi besar ke depannya.
Potensi karakter bisa lebih dalam
Pengenalan karakter utama Kora begitu cepat, bahkan dengan beberapa latar belakangnya saat masih di Motheworld. Ambisi baru dirinya yang membuat plot film pertama ini berjalan.
Mengumpulkan beberapa karakter kuat yang jadi buronan, jadi daya tarik khas film aksi. Seperti mengumpulkan superhero di Avengers. Tapi penjelasan cepat tiap karakter nampaknya kurang dalam untuk sampai ke penonton.
Karakter-karakternya kurang dalam dan kurang berkembang, sehingga sulit untuk terhubung satu dengan yang lain. Misi mereka minim emosi, walau kekuatan armada Jendral Noble sangat kejam.
Kurangnya dampak emosional, beberapa penonton mungkin menganggap film ini mengesankan secara visual dan aksi luar angsa saja.
Memukau secara visual
Sebuah film sci-fi dengan berbagai fantasinya harus hidup dengan visual yang sangat menggugah. Tepat sekali jika ingin melihat film dengan sinematografi menawan.
Rebel Moon Part One A Child of Fire tunjukkan dunia baru dengan berbagai makhluk luar angkasa dan robotnya. Walau baru sedikit dunia dan planet yang muncul di film pertama.
Pengambilan gambar gerak lambat khas Snyder dan desain set yang rumit menciptakan visual apik. Pertempuran yang menarik dan mengesankan antara pemberontak dan pasukan Motherworld. Urutan aksi yang kadang membingungkan tak banyak membuat masalah.
Aksi Kora yang merupakan mantan pasukan elite dan anak kesayangan Raja Balisarius (Fra Fee) sangat jadi sorotan sepanjang laga. Selebihnya hanya baku tembak senjata laser, jadi klimaks luar biasa untuk film pertama.