Review Film – Sewu Dino (2023)

Sewu Dino santet penuh misteri di tengah perseteruan

Lagi-lagi MD Pictures mengeluarkan film dari thread viral horror twitter. Film kedua dari cerita Simpleman setelah KKN di Desa Penari (2019) menjadi film terlaris di Indonesia menembus 9 juta penonton, Sewu Dino tidak mau kalah dengan rilis tepat sebelum Lebaran Idul Fitri 20 April 2023.

Santet 1000 hari banyak menyita perhatian tentang keseramannya. Dalam film dikisahkan melalui POV Sri (Mikha Tambayong), mengalami kesulitan ekonomi, untuk berobat sang ayah. Sri diterima bekerja di keluarga Atmodjo dengan bayaran tinggi, karena ia memiliki keunikan yaitu lahir pada hari Jumat Kliwon. 

Bersama Erna (Givina Lukita Dewi) dan Dini (Agla Artalidia), mereka dibawa ke sebuah gubuk tersembunyi di tengah hutan. Mereka ditugaskan untuk memandikan Della Atmodjo (Gisellma Firmansyah), cucu dari Karsa Atmodjo (Karina Suwandi), yang tidak sadarkan diri karena terkena kutukan Sewu Dino atau 1000 Hari. 

Sewu Dino (2023)
Mikha Tambayong sebagai Sri – Sewu Dino (2023) | © MD Pictures
Keluarga Atmojo misterius

Semua pemeran utama termasuk Sri, Dini, dan Erna mengikat perjanjian kerja dengan cara mistis. Terlihat di adegan awal Karsa Atmojo bersama Sri melakukan ritual sebagai perjanjian bahwa Sri tetap loyal bekerja di bawah kelluarga Atmojo. Mulai dari sini, keluarga Atmojo begitu misterius bahkan hingga akhir laga. 

Supir keluarga, Mas Sugik (Rio Dewanto) menjadi jembatan antara 3 orang pekerja dengan fakta-fakta tentang keluarga Atmojo. Santet yang dialami cucu dari Karsa yaitu Della, menyimpan banyak pertanyaan. Ritual basuh sedo atau memandikan mayat nampaknya agak aneh, karena Della di sini belum mati dan masih terjebak Sengarturih (Dayinta Melira) kiriman Sabto Kuncoro (Marthino Lio).

Sewu Dino (2023)
Gisellma Firmansyah sebagai Della – Sewu Dino (2023) | © MD Pictures

Perseteruan keluarga Atmojo dengan Sabto Kuncoro memang tidak jelas di awal, sampai akhir pun hanya sebatas kata-kata dari Sugik untuk menjelaskan mengapa Della menjadi korban santet tersebut. Kengerian santet ini menjadi mentah karena hanya sebatas kata dan penyembuhan yang menjadi plot inti film Sewu Dino.

Pemeran utama kalah dengan pemain pendukung

Ketakutan Sri si tokoh utama terlihat begitu datar, kalah dengan 2 pemeran lain Erna dan Dini yang lebih ekspresif untuk menghadapi ketakutan mereka. Sejak awal sikap Sri menghadapi banyak hal baru di keluarga Atmojo juga biasa saja. Mungkin karakter dibuat begitu, tapi akhirnya tidak menjadi tonggak kuat untuk menjadi sang pemeran utama.

Sewu Dino (2023)
Erna, Dini, dan Sri di gubuk hutan – Sewu Dino (2023) | © MD Pictures

Sri yang menjadi sorotan utama, hingga akhir menyelamatkan Della, malah mengurangi gregetnya klimaks kengerian santet. Harusnya respon-respon eksplosif lebih bisa ditonjolkan, agar kita sebagai penonton ikut merasakan kengerian tersebut. Nampak dari sikap biasa-biasa saja ini menurunkan adrenalin yang sudah dibangun dengan visual ciamik gubuk tengah hutan.

Visual ajib horor Indonesia

Pemilihan latar 90an dan di desa, menjadi formula apik untuk memaksimalkan teror santet. Santet yang memang terkenal atau lebih mudah dalam latar desa, diperkuat kembali dengan satu poros sebuah gubuk untuk menyimpan Della yang terkena santet. Embel-embel Mbah Tamin (Pritt Timothy) sebagai dukun keluarga Atmojo, memperkuat mitos-mitos santet yang menakutkan.

Sewu Dino (2023)
Erna, Dini, dan Sri di gubuk hutan – Sewu Dino (2023) | © MD Pictures

Ritual pemandian basuh sedo tak terlalu mengerikan di tengah laga. Kegagalan di prolog film, sudah sangat jelas bahwa memandikan Della yang terkena santet begitu berbahaya jika salah dan pendirian tidak kuat. Menempatkan satu orang yang lebih mengerti seperti Dini, merupakan langkah cerdas sebagai penengah 3 orang pekerja itu.

1000 hari kok jadi 3 hari?

Santet 1000 hari tapi di film yang berdurasi 2 jam lebih hanya sebatas 3 hari saja. RItual basuh sedo pun bisa dihitung dengan jari, mungkin hanya 2 yang benar-benar berjalan. Sisanya hanya teror gak jelas di akhir menuju 1000 hari. Mimpi-mimpi yang dialami Sri, mungkin bisa diperkuat dengan teror lebih nyata. 

Sewu Dino (2023)
Sri dan Della – Sewu Dino (2023) | © MD Pictures

2 Jam terasa sia-sia hanya menjelaskan apa itu santet Sengarturih. Babak ketiga untuk melepaskan Della seperti dipaksakan. Mengapa hal itu tidak dilakukan jauh sebelum 1000 hari akhir. Pada dasarnya dialog-dialog menyebutkan, jika Della tidak bisa diselamatkan jika sudah 1000 hari. Beberapa detail yang tidak disampaikan, membuat banyak plot hole liar.

Plot twist di akhir tentang Erna pun juga tak mengubah plot menjadi lebih menarik. Santet yang berbalik menyerang Sabto Kuncoro juga hanya minim di credit scene. Sabto Kuncoro juga hanya muncul 2 kali di mimpi Sri. Terlalu cepat untuk cerita luas seperti ini. Mungkin jika dituang dalam serial, kengerian santet 1000 hari ini lebih terasa.



Movie Info

Scroll to Top