Single in Seoul, apa ada pedoman hidup lajang di kota besar?
Akhir tahun 2023 menuju 2024 kita akan dihibur film romansa tapi single. Bagaimana tuh? Single in Seoul film rom-com dari Korea Selatan rilis di bioskop Indonesia mulai 29 Desember 2023 di CGV.
Disutradarai oleh Park Bum-soo dari tulisan Lee Ji-min, kita akan melihat chemistry Lee Dong-wook dan Im Soo-jung sepanjang 1 jam 43 menit. Lewats film bedah nih apa yang menarik dalam Single in Seoul.
Berkisah tentang seorang tutor Essay Park Young-ho (Lee Dong-wook) mendapat kesempatan menulis buku ‘Single in Seoul’. Dan Joo Hyun-jin (Im Soo-jung) editornya membantunya untuk menyelesaikan buku tersebut.
Karena buku tersebut memiliki seri lain, seperti ‘Single in Barcelona’. Young-ho terus didorong Hyun-Jin untuk menyelesaikan draft tulisannya, seringkali kebersamaan mereka seperti kekasih.
Duet penulis editor
Pemeran utama yang menawan tidak usah diragukan. Sekelas Lee Dong-wook dan Im Soo-jung menghadirkan karisma mereka yang tak terbantahkan ke layar sebagai protagonis yang terlihat tarik ulur.
Sejak awal, buku ‘Single in Seoul’ membuat beban tersendiri bagi karakter Young-Ho. Dengan liku hidupnya, tulisan lugasnya membuat kita memandang lelaki ini cool namun kaku.
Berbanding terbalik dengan sang perempuan, Hun-jin seorang editor lajang yang terus berusaha mencari lelaki namun salah menangkap sinyal cinta dari lelaki. Kocaknya bertemu Young-ho terlihat sangat tidak cocok dalam segala hal.
Beberapa adegan romantis terjalin secara tidak sengaja. Chemistry mereka terlihat jelas, terutama saat mengolok-olok satu sama lain. Terlihat lucu dan secara tidak sengaja menjalin momen hubungan mereka berdua.
Plot romance ringan mudah diprediksi
Ceritanya mengikuti formula rom-com yang sudah dikenal, dengan alur karakter dan alur cerita yang dapat diprediksi. Beberapa penonton menganggapnya kurang orisinalitas dan penceritaan yang kreatif.
Premis film yang mengeksplorasi kompleksitas kehidupan lajang, dirasa kurang dimanfaatkan. Beberapa pemirsa menginginkan eksplorasi yang lebih bernuansa dan mendalam tentang tantangan dan kegembiraan dalam menjalani tahap kehidupan ini.
Tapi kita akan lebih banyak menyelami kehidupan percintaan, dan membahas masa lalu dari sang penulis. Lebih banyak menggali hal lain, selain fokus pada hal hidup bahagia sebagai seorang “single”.
Kecepatan jalinan tidak merata. Terkadang terasa tidak konsisten, dengan beberapa adegan berlarut-larut dengan dialog detail dan yang lainnya terburu-buru melalui perkembangan penting.
Secara keseluruhan rom-com tipe ini tidak untuk dijabarkan dalam plot luas. Nikmati perjalanan pembentuk karakter unik dan lucu di dalamnya. Terlebih kita tidak hanya melihat kegiatan penulis dengan editornya, tapi semua orang yang terlibat dalam pembuatan buku.
Meskipun karakternya menawan, mereka kurang mendalam dan berkembang, terutama pemeran pendukungnya. Kita kan mendambakan lebih banyak eksplorasi tentang motivasi dan latar belakang dari orang-orang sekitar Hyun-Jin yang lucu di kantor.
Visual mempesona segala sudut Seoul
Siapa yang suka dengan visual drama Korea? Di sini, kita melihat berbagai sudut kota dengan indah. Beberapa kali kita diajak berkeliling dengan POV Young-Ho yang senang untuk memotret.
Sinematografi film yang indah, menampilkan jalanan yang ramai dan pemandangan kota Seoul yang indah, menambah kenikmatan film secara keseluruhan.
Penuh kehangatan nan jenaka
Film ini menampilkan nada yang ringan dan lucu, dengan dialog yang jenaka dan situasi lucu yang kemungkinan besar akan menimbulkan tawa dan senyuman. Suasana kota kecil menambah pesona, menciptakan rasa keakraban dan kehangatan.
Penggambaran realistis kehidupan lajang di masa modern. Film ini membahas tantangan dan kegembiraan menjalani masa lajang di Seoul kontemporer, menyentuh tema-tema tekanan karier, ekspektasi sosial, dan menemukan cinta di kemudian hari.
Lucunya kehidupan karir di sebuah kantor, lengkap dengan gosip dan kegiatan lainnya. Menampilkan hangat dan begitu kerja keras diperlukan untuk bertahan di kota besar.
Hal ini selaras dengan banyak pemirsa yang mengapresiasi penggambaran yang menarik tersebut. Mungkin akan lebih banyak relate dengan millenials dengan segala problematika kehidupan, di kota besar khususnya.
