Aksi kejar-kejaran supir wanita gahar Special Delivery
Special Delivery atau Special Cargo menjadi film aksi-kriminal pertama Korea tahun 2022 yang tayang di Indonesia khususnya CGV pada 19 Januari 2022. Film dengan judul korea Teuksong 특송 disutradarai dan ditulis oleh Park Dae-Min.
Special Delivery juga sudah mengantongi undangan Rotterdam International Film Festival pada 26 Februari 2022. Semenjak rilis di Korea pada 12 Januari 2022, film ini menempati urutan ke 2 dengan pendapatan 2.59 juta dolar Amerika.
Dimulai Eun Ha (Park So-dam) seorang pengantar barang khusus dengan 100% keberhasilan apapun yang dia antar. Suatu saat Eun Ha mendapat misi mengantar paket yang ternyata adalah seorang anak bernama Seo Won (Jung Hyu Joon). Anak tersebut merupakan anak dari mantan pemain baseball yang bermasalah dengan judi olahraga tersebut.
Situasi tersebut diperparah karena keterlibatan gangster dan pihak kepolisian. Kasus yang melebar karena sang anak ini memegang hal penting yang menjadi incaran banyak. Kisah Eun-ha menyelamatkan Seo Won tidak lagi berkaitan dengan tugasnya sebagai kurir pengantar.
Pesona kuat Eun-Ha dari Park So-dam
Karakter Eun-ha yang diperankan oleh Park So-dam menjadi sorotan kuat dalam film ini. Sayangnya perannya yang sangat sentral tidak bisa diimbangi oleh sang anak Seo Won. Chemistry antara keduanya terlihat amat kaku dan tidak menyatu. Karakter Eun-ha yang dingin seakan berdiri sendiri.
Sang anak di sini harusnya menyampaikan emosi yang kuat karena permasalahannya yang diakibatkan ayahnya, dan ketakutan layaknya anak yang tidak tahu-menahu urusan orang dewasa sangat tidak terlihat.
Untungnya peran lain dari kepolisian ambil andil besar, karena para gangster polisi korup inilah yang membuat jalannya cerita semakin greget. Jika kalian pernah menonton Gunpowder Milkshake (2021) dengan pemeran Karen Gillan, ini kurang lebih sama menyelamatkan anak dan mencoba meloloskan diri.
Berjalan datar tanpa kejutan
Bagi pecinta film Korea, pasti sudah tidak asing melihat film aksi kriminal berlatar kejar-kejaran. Visual cinematography dari film juga sangat khas film-film Korea. Adanya tambahan shot-shot cinematic menebalkan tiap adegan yang sebenarnya tidak seru menjadi lebih menarik. Apalagi tone warna dari hasil akhir suntingan, kecerahan yang sudah tak asing lagi bagi pecinta film Korea
Aksi-aksi gila Eun-ha pun meningkatkan adrenalin kita. Dari awal laga, sudah disajikan kejar-kejaran ala ‘Fast Furious’. Pada adegan penuh aksi, potongan-potongan dan pergerakan gambar tergolong cepat. Yang menjadi nilai tambah tersendiri pada saat Eun-ha berada di balik kemudi mobil. Itulah yang menjadi primadona sepanjang laga, kita akan terus menunggu saat Eun-ha berpacu di atas aspal.
Konflik sudah terlihat sejak awal
Premis yang mungkin kalian sudah tebak jalan ceritanya, ini memang menjadi agak memutar bagaikan cerita-cerita drama Korea biasa. Bahkan kaitannya dengan polisi korup dengan tambahan polisi yang benar, menjadi hal yang biasa saja. Bahkan jalannya cerita semakin tidak terasa, karena penyampaian emosi dari sang anak sangat kurang.
Alur yang sebenarnya lambat ini terasa cepat karena aksi-aksi sepanjang pengejaran Eun-ha dan Seo Won. Latar belakang tiap karakter penting dijelaskan sangat singkat dan padat, sehingga kita dapat fokus ke aksi-aksi menegangkan saja.
Jadi pahlawan aksi kriminal
Film aksi kriminal selalu menjadi favorit banyak orang apalagi sang tokoh utama perempuan. Terpesona dengan aksi gila Eun-Ha yang diperankan Park So-dam bagaikan ‘John Wick’ versi wanita melindungi seorang anak.
Tanpa mengesampingkan film Korea, film aksi ini syarat dengan khas penggambaran visual film Korea dengan tambahan shot-shot cinematic nya.
Dengan premis sederhana, perkembangan cerita dengan twist yang sudah biasa akan lebih memfokuskan kita para penonton ke aksi-aksi Eun-ha. Walau sudah tahu akhir dari cerita, tapi keseruan Eun-ha di balik kemudi patut ditonton setiap detiknya.