Twisters sajian sederhana berhasil buat tegang dan greget
Twisters rilis di bioskop Indonesia lebih awal yaitu pada 10 Juli 2024. Film thriller dari sutradara Lee Isaac Chung dengan skenario oleh Mark L. Smith dari cerita karya Joseph Kosinski.
Ini adalah sekuel mandiri dari film Twister tahun 1996 dan dibintangi oleh Daisy Edgar-Jones, Glen Powell, dan Anthony Ramos. Berlatar di daerah Oklahoma, Amerika Serikat. Kota yang selalu dihantui oleh bencana tornado, Kate Cooper (Daisy Edgar-Jones) dibujuk kembali ke dataran terbuka oleh temannya, Javi (Anthony Ramos), untuk menguji sistem pelacakan baru yang inovatif.
Dia segera bertemu dengan Tyler Owens (Glen Powell), seorang superstar media sosial yang menawan namun ceroboh yang senang memposting petualangannya mengejar badai.
Saat musim badai semakin intensif, Kate, Tyler, dan tim pesaing mereka harus berjuang demi hidup mereka saat berbagai sistem berkumpul di pusat kota Oklahoma.
Plot straightforward
Dengan menyajikan hal yang sederhana. Tidak ada yang “berbeda” dan tidak ada yang “wow”. Bukan berarti film ini jelek, tapi biasa saja (dalam sisi plot). Beberapa plot/adegan memang terinspirasi dari film aslinya.
Namun, film ini memodernisasi film aslinya dan masih memberikan penghormatan kepada film aslinya, jadi jika Anda menyukai film pertama, maka Anda akan menyukai film ini juga. Mereka membuatnya tetap sederhana dan ada heart dalam film ini.
Karisma para pemeran cukup berkesan
Ada banyak karakter dalam film ini dan kebanyakan dari mereka mampu mendapatkan waktu yang cukup bagi penonton untuk mengenal mereka. Karakter utamanya menyenangkan dan memiliki banyak dinamika (terutama Kate) dan “karisma” sehingga penonton bisa akrab dengan mereka dan mendukung mereka.
Namun, ada masalah dengan karakter sampingan, karena sebagian besar terdapat di karakteristik mereka terkesan sama. Sebagai contoh (tanpa spoiler) A dan B adalah tim yang sama dan mereka memiliki karakteristik yang menyenangkan, sementara C dan D berada di tim yang sama dan mereka memiliki karakteristik yang serius.
Jadi ini benar-benar klise dan tidak cukup beragam. Tetapi itu bukan masalah yang besar bagi saya.
Para aktor terutama trio Daisy Edgar-Jones, Glen Powell dan Anthony Ramos memberikan penampilan yang luar biasa dengan masing-masing menunjukkan bakat dan chemistry mereka.
Film ini menunjukkan bahwa mereka mampu melakukan adegan dengan momen-momen yang menegangkan dan juga momen-momen yang emosional dan menyenangkan. Chemistry Daisy Edgar-Jones dan Glen Powell tidak dapat dipungkiri dan mereka berdua adalah sorotan utama dalam film ini.
Visual menambah efek menegangkan
CGI-nya sangat bagus dan benar-benar meningkatkan adegan “aksi tornado”. Beberapa orang mengatakan bahwa CGI-nya tidak “halus” dan kasar tapi sejujurnya, Anda harus benar-benar memperhatikan detailnya untuk dapat menangkapnya.
Jadi, ini bukanlah hal/kesalahan yang besar, melainkan kesalahan yang sangat kecil. CGI Tornado yang terjadi sangat bagus, efeknya dan dampaknya terhadap lingkungan juga diperhatikan dengan detail.
Saya sangat menyukai sinematografi dalam film ini dan visualnya sangat bagus. Terutama dengan CGI yang bagus, sangat membantu visualnya untuk lebih menonjol.
Pengambilan gambar yang disusun dengan baik menyoroti skala dan kekuatan badai. Gradasi warna menambah kesan realisme dan kedalaman pada adegan-adegan, yang semakin menghanyutkan penonton ke dalam dunia.
Tambahan aspek lain menebalkan momen
Soundtrack film ini cukup pas di sebagian besar adegan, namun ada beberapa momen di mana musiknya dapat digunakan dengan lebih baik untuk meningkatkan ketegangan atau memberikan nada emosional yang lebih konsisten.
Dalam beberapa adegan, ketiadaan musik dapat membuat suasana terasa sedikit kosong, sementara dalam adegan lainnya, musiknya mungkin tampak berlebihan dan mengganggu.
Adegan aksinya menyenangkan dan menegangkan. Adegan tornado jelas merupakan alasan utama mengapa kami menonton film semacam ini dan tidak mengecewakan sama sekali. Aksinya jauh lebih baik di sini daripada film pertama dan juga ditingkatkan oleh CGI dan visual yang hebat.
Karena action dan eksekusi plot sangat baik, membuat film ini menyenangkan dan tidak membuat penonton bosan. Pacing film ini secara umum seimbang, dengan perpaduan yang baik antara aksi, drama, dan pengembangan karakter.
Ya, ada beberapa bagian yang terasa sedikit seret pada babak kedua, namun tidak sepenuhnya membosankan. Sangat menyenangkan, apa lagi yang Anda harapkan dari film semacam ini?
Secara keseluruhan, Twisters adalah film yang menyenangkan dengan plot yang sederhana, namun dimodernisasi yang memberikan penghormatan kepada film aslinya. Karakter utamanya bersinar dengan dinamika dan karisma mereka, serta aktingnya kuat, terutama dari trio pemeran utama.
CGI dan visualnya luar biasa, membuat adegan-adegan aksi yang mendebarkan. Soundtracknya cocok untuk sebagian besar adegan, namun masih bisa ditingkatkan di beberapa adegan. Dengan nilai hiburan yang tinggi, Twisters secara umum menarik dan menyenangkan untuk ditonton, meskipun ada beberapa scenes yang cukup lambat.