Review Film – Stuber (2019)

Stuber komedi ringan penuh aksi

Duet antar polisi sudah biasa, film Stuber menyuguhkan sisi lain sopir taxi pemberani dan polisi keras kepala menjadi hal yang baik. Ringan dan mudah disaksikan dengan santai. Film yang lebih cocok disaksikan dengan keluarga dan pasangan di rumah ketimbang di bioskop dengan skala massive. 

Tidak banyak kejutan berarti dan plot yang sederhana membuat film ini dibilang biasa. Aksi para aktor laga tidak begitu maksimal, dan kita akan lebih banyak digunakan lelucon yang lebih subjektif, apalagi untuk penonton Indonesia tidak banyak related untuk menganggap jokes itu hal yang lucu.

Maksimalnya para pemain minim
Stuber (2019)
Vic (Dave Bautista) dan Stu (Kumail Nanjiani) – Stuber (2019) | © 20th Century Studios

Stuber mungkin akan menjadi film aksi yang keren jika memaksimalkan para pemainnya. Michael Dowse memang lebih banyak membuat series ketimbang film box office. Namun gebrakan besar diperlihatkan di sini. 

Dengan menggaet aktor sekelas Dave Bautista, Dowse membuat laga komedi yang ringan dan penuh dengan lelucon segar. Tidak mengesampingkan laga dari para aktor, film ini tetap pada jalurnya. Banyak para kritikus menyayangkan kurang gregetnya film ini. 

Stuber merupakan film komedi satu cerita, sehingga kemungkinan sekuel dan cerita lainnya yang berhubungan dengan film ini tidak ada. Film komedi laga memang banyak pada masa ini. 

Action yang dibalut dengan komedi lebih mendapat banyak simpati penonton sehingga tontonan menjadi ringan dan tidak terlalu serius. Namun Stuber ini lebih ke arah film komedi dengan laga yang kurang menggigit. 

Stuber (2019)
Teijo vs Vic – Stuber (2019) | © 20th Century Studios

Michael Dowse lebih membuat film ini ramah keluarga dan ringan. Iko Uwais pun ditunjuk sebagai koreografer laga. Iko Uwais pun tidak banyak beradu peran laga dengan sang tokoh utama Batista. Kumail pun cukup berperan banyak dan sepanjang film menggiring kita ke dalam kehidupannya.

Lebih dramatis dan banyak suguhan lucu eksplisit maupun implisit. Namun banyak jokes yang lebih ke arah 17+ namun tidak secara langsung dan tidak terlalu vulgar. Pemain pendukung lainnya tidak terlalu banyak menjalankan cerita. Fokus ke 2 pemain utama cukup membuat penonton puas. Dari sisi dialog dan aksi duet polisi dan supir taxi ini sudah cukup mengisi film sepenuhnya. 

Latar sederhana fokus ke cerita
Stuber (2019)
Stuber (2019) | © 20th Century Studios

Setting latar kota yang cukup luas, dari tengah kota, beberapa fighting dalam ruang, dan ruang besar skala pabrik pun tergambar sangat baik. Beberapa efek tembakan dan ledakan memang tidak cukup banyak untuk film laga, namun ini lebih dari cukup untuk mendukung situasi genting dalam film. 

Adegan menegangkan, dramatis tersaji apik mendukung keseluruhan cerita. Tidak ada sedikitpun adegan yang cenderung konyol seperti film komedi lainnya. Film ini padat akan adegan lucu namun masih dalam koridor cerita. 

Kemungkinan film komedi laga akan banyak berkaca pada film ini. Cukup sukses membuat kita tertawa dan memacu sedikit adrenalin. Aksi pertarungan tangan kosong dan senjata sangat baik walau tidak banyak. 

Apakah akan ada film komedi yang lebih baik, dari sisi komedi yang lebih universal atau dari sisi laga yang lebih wow untuk ke depannya?

Logo Disney Plus


Movie Info

Scroll to Top