The Flash jadi pemuas penggemar DC garis keras
The Flash jadi film ke-13 dalam DC Extended Universe (DCEU). Film ini disutradarai oleh Andy Muschietti dari skenario oleh Christina Hodson. Superhero berdasarkan pada karakter DC Comics. Diproduksi oleh Warner Bros Pictures, DC Studios, Double Dream, dan Disco Factory
Diatur untuk distribusi oleh Warner Bros Pictures, rilis di bioskop Indonesia pertama pada 14 Juni 2023. Setelah beberapa kali penundaan yang disebabkan oleh pergantian sutradara, pandemi COVID-19, dan kemunduran pascaproduksi.
Film ini dipengaruhi oleh alur cerita buku komik Flashpoint, yang menampilkan beberapa karakter DC Comics, termasuk Batman dan Supergirl yang terlihat dalam trailer promosinya.
Upaya Barry Allen ke masa lalu
Ketika upayanya untuk menyelamatkan keluarganya secara tidak sengaja mengubah masa depan, Barry Allen (Ezra Miller) terjebak dalam kenyataan di mana Jenderal Zod (Michael Shannon) telah kembali dan tidak ada lagi superhero yang bisa diandalkan.
Untuk menyelamatkan dunia yang ia tempati dan kembali ke masa depan yang ia ketahui, satu-satunya harapan Barry adalah berlomba untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, apakah pengorbanannya akan cukup untuk mengatur ulang alam semesta?
Flashpoint yang membingungkan
Apakah hal yang membingungkan selalu jadi tidak menarik? Hal ini dipatahkan dalam film The Flash. Flash yang melakoni perjalanan waktu untuk mengubah masa lalunya, jadi hal pertama dalam premis film ini yang membingungkan.
Permulaan plot menjadi titik awal banyak pertanyaan terjadi. Sepanjang film kita akan disuguhkan penjelasan demi penjelasan mengapa dan bagaimana Barry Allen yang ada 2 sampai di titik itu.
Bagi para pengikut DC film atau series, khususnya DC The Flash dari CW yang tergabung dalam Arrowverse, sedikit banyak mengerti apa yang sebenarnya dialami oleh Barry Allen.
Kecepatan Flash dengan Speed Force atau kecepatan yang melampaui waktu, memungkinkan Barry Allen menjelajahi waktu. Dengan berkonsultasi dengan Bruce Wayne (Ben Affleck) di dunia Justice League awal, merasa perjalanan waktu dapat mengacaukan segalanya.
Hal itulah yang mengacaukan segala plot dan timeline film ini. Dari mulai waktu alternatif, universe dan multiverse versi DC. Tidak lebih kompleks dari multiverse yang kita sudah tahu di MCU atau film DC lainnya.
Masalah kematian sang ibu
Konflik utama dari properti DC yang satu ini memang selalu berkaitan dengan kematian sang ibu Nora Allen (Maribel Verdu), lalu sang ayah Henry Allen (Ron Livingston) jadi tersangka utama. Hal ini terus bergulir di cerita awal The Flash manapun.
Kali ini mungkin sang ibu Nora terlihat lebih banyak berinteraksi dengan Barry. Apalagi versi remajanya yang diubah, menjadi lebih aktif. Beberapa adegan juga memperlihatkan Barry versi dewasa bertemu ibunya.
Menjadi fokus utama masalah, tapi kasus ibu dan ayahnya hanya muncul di awal dan akhir. Selebihnya hanya pergulatan batin Barry dengan Barry usia 18 tahun. Ditambah konflik baru di dunia alternatif baru.
Walaupun jadi sumbu utama semua konflik, Barry seakan tersesat dalam konflik baru yang timbul akibat Flashpoint perjalanan waktunya. Kecepatan Barry kali ini jadi kunci sekaligus pengacau semua hal.
Kecepatan Flash mengubah DC Universe?
Setiap film superhero menjadi patokan film aksi belakangan ini. Pelengkap film solo para superhero Justice League versi Zack Snyder sudah mendekati akhir. Tersisa Aquaman and the Lost Kingdom.
Flash jadi superhero termuda di Justice League, namun kecepatannya seringkali jadi kunci untuk mengalahkan setiap musuh kuat. Dalam film ini Barry Allen lebih terlihat cocok dengan versi komik dan animasi, lebih banyak omong dan tingkahnya yang kadang aneh.
Sifat ini mungkin yang dicari dalam versi Barry Allen live-action. Spoiler! Justin Grant (Flash versi series) yang tidak muncul dalam film ini, karakternya lebih kalem namun terlihat cocok karena kita terbiasa di 9 seasonnya.
Flash yang lebih menghibur terlihat jelas di sini. Dalam situasi genting pun, pikiran briliannya pun masih dapat menguncang gelak tawa. Tidak hanya satu, kita disuguhkan 2 Barry Allen sekaligus. Debatnya yang konyol juga kadang menjadi hal lucu tersendiri.
Ditambah duo kuat Supergirl atau Kara Zor-El dari Shasha Calle dan Batman atau Bruce Wayne dari Michael Keaton, melengkapi mini Justice League untuk melawan Jenderal Zod.
Kisah lama pada Man of Steel (2013) ketika para Kryptonian jahat menginvasi bumi tersaji lagi, dengan sudut pandang dan universe berbeda. Kali ini sang Kryptonian baik diperankan Supergirl yang lebih serius ketimbang Superman atau Clark Kent versi Henry Cavill.
Mungkin kalian akan sedikit kecewa, karena ini adalah film The Flash bukan film Justice League versi mini. Aksi Flash mungkin kurang dari 50%, lebih banyak dirinya berkutat dengan kekuatan kecepatan dan kekuatan menjelajahi waktu.
Tapi tidak apa, para penggemar DC pun pasti memaklumi hal tersebut. Penggemar DC garis keras pasti terhibur dengan suguhan Andy Muschietti, dengan segudangaktor pemeran DC bertaburan di dalam laga.
Bertabur Cameo terheboh dalam sejarah film live-action DC
Jika kalian sudah terkejut dengan film Spider-Man: No Way Home (2021) yang memunculkan Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Film DC yang satu ini menghempaskan film itu dengan banyaknya cameo dari semua properti DC superhero.
Yang paling pertama adalah kembalinya 2 Batman, terutama versi Michael Keaton dengan logo khas kelelawar dalam lingkaran kuning. Tidak hanya muncul, Batman pun ikut bertarung hingga akhir membantu Barry Allen.
Kemunculan Batman versi Ben Affleck pun juga menjadi kado istimewa untuk penggemar Justice League versi Zack Snyder, karena Ben Affleck yang sudah lama keluar dari peran Bruce Wayne.
Tak lupa para punggawa Justice League lainnya pasti akan mengisi sedikit banyak adegan dalam film, seperti Wonder Woman (Gal Gadot) dan Aquaman (Jason Momoa). Tapi kejutan tak hanya sampai di situ.
Tumbukan antar universe membuka banyaknya versi Flash, Superman, bahkan Supergirl. Kalian akan melihat kembali Superman yang begitu wah pada jamannya dari Christopher Reeve tahun 80an, lalu Supergirl dari Helen Slater yang mungkin tak banyak tahu tahun 84.
Sisanya kalian akan membuat kalian merinding di akhir laga. Tunggu saja kejutan apa saja yang bisa dibuat oleh kecepatan Flash menembus batas ruang dan waktu.