
Truth or Dare, permainan mematikan terkutuk
Permainan terkenal seluruh dunia dikemas dalam game kutukan menjadi horror dan menakutkan. Mungkin cerita keseluruhan film menegangkan, karena di antara kita penonton pernah memainkan game ini.
Tapi latar belakang kurang kuat yang perlahan terurai di sepanjang film. Misteri yang ditunjukan tidak begitu kuat. Namun, nuansa horror dan terror akan game sederhana dengan kutukan ini cukup baik.
Tiap unsur dalam permainan sederhana, dari mulai pilihan dan giliran dijalankan dengan baik. Tidak begitu rumit, cocok untuk penggemar film horror yang tidak mau berpikir keras menelaah misteri yang ada dalam cerita.

Bagusnya misteri kutukan ini akan terus berlangsung, mungkin akan ada sekuel atau runtutan kututan lain dengan ending film yang tidak menyelesaikan masalah. Misteri akan terus bergulir, ini membuat film horror terus menghantui dan berbekas di benah penonton.
Kurang kuatnya karakterisasi banyaknya pemeran
Beberapa aktor terkenal mengisi dan berperan baik mengisi suasana remaja dengan kenakalannya cukup baik. Hanya latar belakang tiap karakter ini kurang kuat, sehingga peran tokoh utama dan peran lainnya menjadikan korban dalam film belaka.

Pemecahan masalah yang sebenarnya mudah dibuat sulit dan berlebihan. Ini mungkin bisa dieksplor lebih dalam, untuk setiap adegan dan kejelasan permainan. Tiap karakter berbeda membuat film menjadi semakin seru dan lebih banyak unsur konflik pribadi di dalamnya.
Film horror genre permainan kutukan memang sangat mengundang ketakutan para penonton, apalagi yang pernah mengalami sendiri. Ini cukup sukses membawa adrenalin dalam cerita ke penonton.
Dari cerita yang ringan, dan konflik remaja sehari-hari. Efek dari horror dan misteri cukup baik dari tiap kejadian dan pembunuhan yang ada. Ini akan terlihat sedikit seperti Final Destination.

Namun, penyampaian film lebih ke arah kutukan keseluruhan. Sayangnya terdapat efek setan atau demon yang memasuki dan merubah orang membuat sedikit aneh, namun itu mendukung cerita dan menambah efek seram di setiap adegannya.
Masih banyak adegan-adegan yang tidak mendukung cerita, menjadikan film tidak padat mudah membosankan.
