Review Film – Blacklight (2022)

Blacklight menemukan konspirasi kejahatan di dalam pemerintahan

Liam Neeson kembali beraksi sendirian dalam film khasnya “run and gun” yang berjudul Blacklight. Dari produksi gabungan Rialto Distribution dan Briarcliff Entertainment. Mark Williams menyutradarai sekaligus menulis film ini dibantu oleh Nick May dan Brandon Reavis selaku pembuat cerita.

Berawal dari aktivis politik Sofia Flores terbunuh dalam sebuah kecelakaan. Kejanggalan itu diselidiki agen FBI Travis Block (Liam Neeson) yang bekerja untuk Gabriel Robinson (Aidan Quinn) atasnnya sebagai Direktur FBI. 

Namun, kasus tersebut membawanya ke situasi rumit untuk menangkap Dusty Crane (Taylor John Smith). Kasus ini sebenarnya ingin dijadikan Block sebagai kasus terakhirnya untuk pensiun dan kembali ke putri Amanda Block (Claire van der Boom) dan cucunya Natalie Block (Gabriella Sengos).

Blacklight (2022)
Blacklight (2022) | © Rialto

Untuk mempercepat penyelesaian kasus, Block menghubungi seorang jurnalis Mira Jones (Emmy Raver-Lampman). Ternyata sebuah rahasia besar dari kasus yang ditanganinya berkaitan dengan “Project Unity”. 

Sebuah pekerjaan dari konspirasi pemerintahan yang juga menyangkut atasnya direktur FBI, sehingga Block harus bekerja lebih hati-hati di belakang semuanya. 

Motif keluarga tetap menjadi senjata ampuh

Motif keluar Block di sini tampil begitu tipis dan tidak mengikat emosi untuk setiap laga yang dimainkan Liam Neeson. Latar belakang keluarga yang tipis ini tak akan terasa saat semua dikaitkan dengan kasus yang agen Block tangani. 

Beberapa bagian penting lebih mengikat ke aksi untuk membongkar kasus konspirasi ini. Blacklight merupakan kolaborasi keduanya dengan sutradara Mark Williams yang sebelumnya dalam film The Honest Thief, sayangnya tak begitu mengikat emosi kita untuk ikut merasakan tiap motivasinya. 

Blacklight (2022)
Blacklight (2022) | © Rialto

Konsep aksi solo aktor Liam Neeson membuat fokus cerita hanya seputar dirinya, tanpa mengindahkan elemen lain di sekitarnya. Mungkin kalian hanya mengingat peran karismatik karakter sentral ini. 

Sebuah dorongan sederhana untuk tampil di genre yang sama dan motif yang sama. Bekerja dari naskah yang dia tulis bersama Nick May, sang sutradara Matt Williams menambahkan beberapa elemen istimewa ke dalam aksi menegangkan.

Aksi tersebut seperti pengejaran mobil berkecepatan tinggi dan baku tembak yang memakan banyak korban. Agen Block tidak hanya paranoid, dia juga obsesif-kompulsif, fakta yang terkadang dimainkan terlalu kontradiktif dengan kasus genting ini.

Menjadi detective sendiri saat menonton
Blacklight (2022)
Blacklight (2022) | © Rialto

Kekhawatiran rangkaian kasus bermula saat tugas agen Travis Block dari atasnya Robinson berkaitan dengan pensiunnya. Hal tersebut berputar ke arah pengejaran sosok Crane bandel dengan segala intrik pelariannya. 

Permainan di balik kursi jabatan Robinson, nampak jelas bagi penggemar film kriminal dengan berbagai kasus konspirasi pemerintahan. Kemudian kemudi berbelok arah ke bagian jurnalis Mira Jones yang alih-alih muncul mempermudah kasus. 

Hal ini seakan tidak terlalu diperlukan untuk aksi thriller dari Liam Neeson. Kita tahu bahwa dirinya akan mengatasi semuanya dengan aksi gilanya, seperti di film Taken. 

Perputaran arah ini hanya sebagai pengalihan isu besar, namun semua fokus tetap tertuju pada konspirasi pemerintahan yang nampak begitu jelas. Tak banyak peran di dalam film membuat kita lebih mudah merangkai apa yang sebenarnya diincar Travis Block.

Plot bukan titik penarik film

Ada petunjuk bahwa draft skenario sebelumnya mungkin pernah memiliki beberapa komentar politik yang tajam, tetapi film aksi ini telah dihaluskan sedemikian rupa sehingga terkesan usang dan mudah ditebak. 

Blacklight (2022)
Blacklight (2022) | © Rialto

Blacklight dimulai dengan dua urutan yang menjanjikan. Travis harus menyelamatkan seorang mantan agen yang memegang kunci sebuah kasus besar yang terjebak dalam penyamaran di komunitas rasis.

Mulai dari kejanggalan awal membuka kasus yang tak mudah untuk dirangkai. Kemunculan Sofia Flores sebagai pemantik awal menghilang begitu cepat. Bahkan kaitannya dengan penangkapan Dusty Crane juga berlalu begitu cepat, seakan kemudi cerita begitu mudah berubah arah untuk satu kasus yang besar. 

Suguhan aksi solo Liam Neeson kembali membuat kita duduk mengikuti aksi tanpa latar motif menggebu di belakangnya. Kaitan dengan sebuah kasus konspirasi pemerintahan menahannya untuk kembali ke keluarga menjadi motif besar karakter sentral ini.

Permainan arus plot yang berbelok begitu cepat memaksa kita merangkai pengungkapan kasus besar dengan urutan beberapa elemen yang terpecah. Walaupun karakter minim membuat fokus akan cerita, kalian disarankan untuk mengikuti keseruan aksi solo dari agen Travis Block saja.

Logo Amazon Prime Video


Movie Info

Scroll to Top