Review Film – Blade II (2002)

Blade II bawa kelompok pemburu vampir kuat tapi lemah

Blade II saatnya Marvel membawa vampire ke deretan superhero. Ketika sang karakter utama tidak lagi membunuh vampire, tapi bekerja sama dengan vampire. Cerita mungkin tidak lebih baik dari film pertama, unsur lainnya penambahan karakter kuat menjadikan film aksi ini lebih menarik tidak dari segi cerita. Lalat perburuan makhluk lain selain vampire seiring terbuka dan sedikit-sedikit jelas sepanjang film.

Itu yang mungkin membuat film akan sedikit membosankan, aksi yang cenderung lebih banyak taktikal. Padahal pada awal film sudah baik membuat pertemuan vampire dan Blade, namun tidak pada sepanjang film. Karena terlalu banyak karakter bantuan pada film kedua ini, cerita latar menjadi terlalu padat, dan masalah utama bukan pada Blade, namun pada vampirenya.

Plot jelas padat, cenderung kurang

Kerumitan plot twist masih datar tapi kemungkinan tidak semua penonton menangkap dengan jelas. Itu karena tiap penjelasan dipadatkan lebih menjelaskan aksi aksi yang mendukung fokus utama alur. Sehingga plot twist atau putar balik fakta pada akhir film Blade II cenderung membuat bingung.

Wesley Snipes yang menjadi tokoh utama, tapi masalah utama pada film bukanlah pada Blade, namun keluarga vampire. Peran tambahan Norman Reedus yang sekarang terkenal berkat Walking Dead menjadi Daryl, menjadikan film menjadi lebih soft dari film pertama. Banyak lelucon menbuat aksi laga menjadi lebih cair. Ada 3 kubu di sini, dan semua bermain dengan baik, tidak berat sebelah, menjalankan cerita dengan baik. Masalah utama vampire dan Blade malah menjadi tontonan menarik masalah internal dalam tim sepajang film. Adu kata dan tingkah menjadi seru. 

Vampir makin bervariasi di Blade II

Adanya makhluk lain selain vampire dan manusia, membuat kostum menjadi lebih variatif. Efek tidak lagi pada gigi taring vampir, ada tambahan makhluk lain yang bermulut seperti alien sangat baik efeknya. Vampire dengan pasukan khususnya pun membuat karakter lain merata tidak hanya di Blade. Apalagi ditambah senjata yang lebih banyak, efek lebih baik dari film sebelumnya.

Menjadikan pertarungan ditambah efek ledakan dan lainnya membuat unsur ini sangat baik pada film kedua. Pertarungan pun lebih seru, karena makhuk yang diceritakan lebih kuat. Namun penggunaan darah dan pembunuhan langsung berkurang, lebih banyak menggunakan senjata tadi.

Seting tempat dan cahaya lebih varitif dibanding film pertama. Semua adegan lebih dinamis berkat banyaknya peran dan aksi yang lebih tertata. Didukung efek suara yang lebih baik dari film pertama, namun musik pengiring pertarungan cenderung lebih sedikit, tapi tidak mengurangi keseruan tiap aksi Blade yang penuh kejutan.



Movie Info

Scroll to Top