Deadpool 2 Makin konyol makin gila
Deadpool a.k.a Wade Wilson masih diperankan oleh Ryan Reynolds di Deadpool 2 ini. Banyak yang menyandingkan karakter Marvel dan DC. Ya mungkin salah satunya Deadpool ini layaknya DeathStroke a.k.a Slade Wilson di DC (mirip bukan?). Tapi tidak begitu masalah untuk penggemar kedua komik. langsung saja review film sekuel Deadpool ini
Deretan pengisi peran ciamik
Pemilihan pemeran penting, sangat tepat Deadpool dimainkan Ryan atau sebaliknya Ryan Reynolds lebih tepat bermain Deadpool (ketimbang Green Lantern). Dan beberapa pemeran pendukung seperti Colossus, Calbe, Yukio, Firefist (Russel), Domino, dan lainnya.
Russel (Firefist), anak berkekuatan api yang menjadi buruan Cable. Peran penting Russel pada waktu sekarang dan akan dating tidak membuat peran penting menonjol dalam karakter ini.
Colossus terlalu CGI, sama seperti halnya Juggernaut, acting dan peran penting sang aktor tidak begitu terasa. Bandingan dengan Juggernaut dan Colossus dahulu. Mungkin action lebih terasa jika menggunakan CGI, itu selera. Hanya kata dialog yang menjadi pegangan.
Cable sangat pas di sisi serius dan tidak tertawa sedikitpun pada jokes Deadpool. Namun ada bagian dimana Cable memakai lipbalm, dengan tetap serius dapat membuat suasana menjadi humor.
Yukio juga terdapat di film X-Men Origins: Wolverine (2009), tapi sosok Yukio di sini sangat berbeda. Ini yang menjadi pertanyaan apakah Yukio di Wolverine sama dengan Yukio Deadpool.
Domino, tanpa banyak mengeluarkan jokes, tetap membuat suasana humor makin terasa. Hanya dengan keberuntungannya, situasi action dan humor dapat cair di satu sisi.
Peran X-Men dan film-film sebelumnya menjadi penting. Ada tokoh yang muncul di bagian film. Untuk yang kurang mengikuti film-film X-Men sebelumnya sulit untuk paham. Jika tidak mengikuti, yang kenal dari X-Men hanya Wolverine dengan 3 cakarnya.
Vanessa yang muncul terlalu sebentar, karena tidak ada wanita cantik lagi dalam film. (Kecuali bayaran Vanessa a.k.a Morena B. lebih besar di serial Gotham). Mungkin ini menjadi faktor pendorong Deadpool untuk berbuat lebih.
Peran Russel (Firefist) yang vital tidak terlalu menonjol, kurangnya latar belakang dari mana dan urusan apa Firefist menjadi jahat di masa depan.
Plot campuran berjalan fun
Asal usul Cable sang sosok antagonis dan serius ini tidak terlalu diperhatikan di Deadpool 2, padahal sangat penting perannya di Marvel Comic Universe. Cable yang berasal dari masa depan, tidak pasti pada zaman apa, apakah saat jaman Spiderman dan kawan-kawan telah mati, atau jaman di mana anak cucu dari Logan (Wolverine). Mungkin yang membaca komik Marvel Universe lebih paham.
Drama yang ingin menunjukan sisi keras dan lembut Deadpool 2 sangat terasa. Walaupun bagian sedih saat Deadpool mati terasa kurang karena dialog jokes saat sedih pun terasa lucu.
Komedi aksi tanpa henti
Deadpool 2 dibubuhi dengan komedi/ humor padat tanpa batas. Setiap dialog yang keluar dari mulut Deadpool, semua mengandung unsur komedi tiada henti. Komedi ini merupakan komedi tingkat tinggi atau komedi cerdas. Beberapa jokes atau guyonan di dalam film merupakan komedi cerdas yang bila tidak mengetahui latar dari jokes yang disampaikan akan tidak nyambung atau tidak merasa lucu. Beberapa jokes yang membutuhkan beberapa pengetahuan, contoh:
1. Saat Dopindher berbicara dengan Deadpool mengenai film Interview with Vampire Tom Cruise dan Kirsten Dunts. Film ini merupakan film tahun 1994, dengan pemeran yang benar seperti yang dibicarakan. Namun ini bukannya film action, namun film drama horror yang kurang begitu meledak di pasar, sehingga banyak penonton yang kurang tahu atau bahkan belum lahir.
2. Penjahat yang damai saat ibunya sama bernama Martha itu kutipan dan Batman vs Superman yang bisa damai saat mengetahui kedua ibu mereka bernama sama. Tidak masuk akal, namun ya begitulah….
3. Saat Deadpool memanggil Thanos pada Cable. Mungkin beberapa dari kalian tidak tahu bahwa sang pemeran Cable dan Thanos merupakan orang yang sama yaitu Josh Brolin. Bisa dibilang ini merusak alur cerita fiksi dalam film ini dan film lain. Tapi ya berhubung Deadpool banyak memasukan unsur film lain yang dijadikan jokes.
4. Tidak hanya jokes yang membutuhkan pikiran dan pengetahuan, namun jokes gestur dan visual pun tak kalah dengan jokes lainnya. Ini membuat humor lebih universal.
Aksi laga dari Deadpool dan musuh menjadi menarik karena Deadpool sendiri mutan yang tidak mati atau dapat menyembuhkan diri seperti Wolverine, maka aksi yang ditunjukan lebih berani. Dari sisi tembak menembak sampai melee object seperti pedang dan pan.
CGI kocak lebih realistis
Dalam Deadpool 2 pertarungan Colossus dan Juggernaut terlihat terlalu CGI karena ya mereka berdua sosok CGI. Sehingga yang harusnya membuat pertarungan seru, malah kuran screenplay saat beruda berhadapan.
Efek dari tangan firefist sudah alami dan efek modern alat dari Cable terasa lebih real. Efek makeup dan damage tidak terlalu berlebihan. Terkadang film perang atau aksi menggunakan efek darah yang berlebihan, baik dari muncrat atau darah mengalir.
Jika kalian termasuk orang yang tidak bisa melihat kekerasan/ darah, tidak disarankan menonton ini. Banyak adegan aksi dan penuh darah tanpa sensor bahkan saat Deadpool dibelah Juggernaut. Make-up dan seying tiap adegan dan pemeran sangat detail, walaupun Deadpool lebih sering memakai topeng, saat membuka topeng dan kostum tetap detail