Animasi pelajaran alam di Elemental
Elemental dari Pixar dan Peter Sohn sang sutradara, kembali mengajak kita belajar melalui animasi kerennya. Jadi pelajaran seru dalam melihat bagaimana elemen-elemen di Bumi berinteraksi layaknya manusia.
Rilis di Indonesia pada 21 Juni 2023, Elemental langsung diserbu banyak kalangan terutama anak-anak yang jarang mendapat porsi film bioskopnya sendiri. Pixar yang terakhir mengeluarkan Lightyear yang tidak boleh tayang di bioskop Indonesia.
Elemental atau dengan judul panjang Elemental: Forces of Nature, menyajikan cerita tentang 2 elemen utama Air yang diwakili Wade (Mamoudou Athie) dan api yang diwakili Ember (Leah Lewis). 2 dari 4 elemen utama yang berlawanan sifat satu sama lain.
Kedua elemen yang tidak bisa bersatu, merangkai cerita bersama. Ember yang sifatnya selalu berapi-api, sedangkan Wade terlihat mudah bersedih dan mengeluarkan air khususnya air mata.
Dibuka dengan Carl’s Date
Karakter Pixar sudah tidak asing lagi, terkenal di film Up (2009). Lihat karakter setia ini, pasti selalu sedih gak tahu kenapa. Carl kali ini bersama dengan anjingnya Dug mempersiapkan hal spesial di hati tuanya.
Carl sepertinya mendapat undangan Date atau kencan dengan seorang wanita baru. Carl yang sangat setia, bahkan kebingungan harus berbuat apa di kencannya. Interaksi Carl dan Dug saat menyiapkan kencan begitu menghibur walau cuma sekedar short movie.
Pengenalan elemen dengan cara lucu
Di awal laga, kita akan ditunjukkan elemen-elemen yang ada di kota Element City. 2 Elemen api Bernie Lumen (Ronnie del Carmen) dan istrinya Cinder Lumen (Shila Ommi) yang baru pindah ke kota tersebut, membuat koloni baru elemen api yang belum ada sama sekali di kota tersebut.
Agak aneh sih, kota elemen tapi tidak ada satu elemen. Api yang dinilai dapat merusak apapun, sepertinya jadi alasan utama, mengapa elemen api tidak ada di kota tersebut. Pengenalan elemen pun disertai dengan sifat-sifat tiap elemen.
Nampaknya Element City, didominasi oleh elemen air. Air yang dijadikan sebagai jalur transportasi utama dalam kota. Sedangkan angin atau udara digambarkan dalam bentuk awan. Penggambaran awan akan mengingatkan film pendek sang sutradara Patrly Cloudy.
Elemen tanah yang digambarkan lebih seperti pepohonan. Mungkin karena tanah adalah sumber atau tempat utama pepohonan. Beberapa hal tentang para elemen ini digambarkan begitu detail hingga sifat ilmiahnya.
Interaksi antar elemen juga diperlihatkan dampaknya. Seperti, tanah dan pohon yang senang jika terkena air, dan akan terbakar jika terkena api. Api pun akan padam jika terkena air, dan air akan mendidih bahkan menguap jika terlalu dekat panasnya api.
Edukasi ringan ala Peter Sohn
Sang sutradara telah lama tidak menjadi sutradara penuh dalam animasi Disney dan Pixar. Dirinya lebih banyak terlibat di balik layar. Film terakhirnya Up (2009) dan The Good Dinosaur (2015).
Ciri khas 2 film berkesan tersebut, dibawa ke Elemental, mengajak kita untuk belajar dengan cara ringan dan mudah. Film kategori semua umur ini, sangat cocok untuk pengenalan elemen pada anak, bagaimana interaksi keempat elemen satu sama lain.
Sangat ilmiah dan masuk akal, dengan metafora membuat elemen menjadi makhluk hidup berinteraksi layaknya manusia. Dengan memasuki emosi yang lebih erat dengan karakter tiap elemen, kita akan cepat memahami jalan cerita dan konflik utamanya.
Dengan hanya 100 menit, konflik cepat antar Wade si air dan Ember si api. Kita akan lebih terikat pada Ember yang dibalut dengan latar belakang keluarganya yang merantau dan membuat toko sendiri.
Semua elemen dapat jatah pas
Tidak hanya Ember dan Wade yang jadi sorotan sepanjang film. Elemen tanah dan udara pun akan mendapat porsi menyenangkan. Terlihat Clod (Mason Wertheimer) di awal yang menggoda Ember, dengan caranya menumbuhkan bunga.
Lalu sosok bos udara dari awan Gale Cumulus (Wendi McLendon-Covey) yang ingin menutup toko Ember karena beberapa pelanggaran. Karakter-karakter elemen yang berinteraksi sepanjang film, tampak detail dan selalu mengundang tawa tersendiri.