Review Film – Heart of Stone (2023)

Heart of Stone adalah Mission Impossible Rip-off

Film aksi mata-mata dari Gal Gadot, Heart of Stone disutradarai oleh Tom Harper dari skenario karya Greg Rucka dan Allison Schroeder. Film thriller aksi mata-mata dari cerita karya Rucka rilis pertama di Netflix pada 11 Agustus 2023.

Pengembangan dimulai pada Desember 2020, syuting berlangsung di Eropa dari Januari hingga Juli tahun 2022. Walau dengan deretan binatang dan aksi gila, mendapat ulasan beragam tidak sepenuhnya baik.

Prolog panjang terasa hambar

Di Pegunungan Alpen Italia, sebuah tim MI6 ditugaskan untuk mengekstraksi aset potensial dan pedagang senjata, Mulvaney (Enzo Cilenti). Rachel Stone (Gal Gadot) dalam tim dukungan teknologi.

Berada di dalam mobil van bersama Bailey (Paul Ready), tetapi dipanggil untuk memasuki kasino pondok ski agar cukup dekat untuk meretas kunci enkripsi keamanan.

Heart of Stone (2023)
Rachel Stone (Gal Gadot) – Heart of Stone (2023) | © Netflix

Untuk menjaga penyamarannya selama berada di dalam kasino, Stone memainkan satu tangan blackjack. Agen lapangan Parker (Jamie Dornan) dan Yang (Jing Lusi) diberi akses mendekat ke Mulvaney.

Aksi yang menunjukkan Stone memainkan double agent, terlalu panjang dengan aksi-aksi template para mata-mata menyusup ke fasilitas penuh penjagaan. Semua aksi sampai pengejaran melalui kereta gantung dan aksi speed fling dari agen Stone terasa sia-sia.

Mulvaney sang target ternyata meminum sianida dan mati. Agak aneh memang, menunjukan film aksi tanpa basa-basi menjerumuskan kita ke misi penuh gengsi para agen.

Pengkhianatan jadi plot standar
Heart of Stone (2023)
Heart of Stone (2023) | © Netflix

Parker yang melumpuhkan Stone saat dia mengatakan bahwa dia akan mengejar “Heart”, yang merupakan inti dari sistem AI yang digunakan oleh Charter untuk memandu operasi mereka.

Parker mengungkapkan bahwa dia bekerja sama dengan Keya (Alia Bhatt) untuk melumpuhkan Mulvaney. Keya ini juga jadi kunci plot di akhir yang terlihat begitu lemah, kontradiktif dengan aksinya dengan Parker.

AI tampil berlebihan

Saat Stone ke markas Charter yang dipimpin oleh Nomad (Sophie Okonedo), Jack of Hearts (Matthias Schweighöfer) seorang yang mungkin akan terlihat jenius ketika mengendalikan sistem komputer penuh dengan hologram.

Bak Tony Stark dengan AI penuh kalkulasi, hal inilah yang sangat mengurangi esensi film aksi. Ketika hanya memperebutkan kecerdasan komputer demi menaklukan dunia.

Heart of Stone (2023)
Keya Dhawan (Alia Bhatt) – Heart of Stone (2023) | © Netflix

Hal yang sama akan kalian lihat di film mata-mata yang rilis tidak jauh sebelum ini, Mission Impossible Dead Reckoning dari Tom Cruise. Hanya saja, tim Charter sudah menggunakannya untuk kepentingan mereka.

Untuk apa AI menjadi rebutan? Terasa monoton untuk satu fokus plot saja. Apalagi kita belum banyak mendapat latar belakang dari tiap agen yang memperebutkan senjata komputer ini.

Dengan semua serba digital, film ini mau menunjukkan kekuatan komputer berimbas pada kinerja agen lapangan, walau pada akhirnya aksi lapangan lebih seru dilihat daripada mengutak-atik komputer hologram saja.

Mau mengambil tema futuristis terkesan tanggung, tidak didukung perlengkapan istimewa agen saat beraksi di lapangan. Lantas semua jadi tidak seimbang, apalagi beberapa adegan yang bergantung pada kinerja komputer saja.

Heart of Stone (2023)
Rachel Stone (Gal Gadot) – Heart of Stone (2023) | © Netflix

Sebenarnya visual nyata dalam beberapa aksi Gal Gadot sudah sangat menegangkan. Aksinya di atas pesawat dan kejar-kejaran dengan motor, benar-benar mengingatkan Agen Ethan Hunt (Tom Cruise) versi wanita.

Latar belakang banyak negara tenggelam dengan embel-embel AI yang tampil berlebihan. Tidak maksimalkan aksi luar biasa agen lapangan, tertutup hanya dengan agen di balik layar yang mengandalkan komputer.

Terlihat pada aksi akhir pada agen Charter yang terkunci dalam ruangan minim oksigen. Walaupun ada telepon, mereka hanya menelepon satu agen saja, bergantung tanpa menggunakan otak, yang notabene mereka agen dengan kecerdasan lebih.

Inisial kartu membingungkan

Para agen lapangan memiliki inisial mereka sendiri. Kali ini Rachel Stone yang memiliki identitas lapangan 9 Hari – Nine of Heart, memiliki peran besar untuk merebut kembali “Heart” dari tangan Parker.

Heart of Stone (2023)
Nomad (Sophie Okonedo) – Heart of Stone (2023) | © Netflix

Organisasi Charter menguatkan kesan, ini adalah organisasi rahasia dunia, berjuta konflik dunia yang mereka hadapi. Dalam satu adegan tiap agen Heart, Club, Diamond, dan Clover, semua memegang kasus sendiri yang mungkin lebih penting daripada misi plot utama film ini.

Untuk membuat sebuah waralaba film aksi mata-mata, Heart of Stone gagal untuk membuat kita tertarik akan keempat peran kartu. Membuat karakter utama wanita yang sebenarnya jadi kunci menawan, tidak dimaksimalkan dengan cerita berbelit.

Dengan kematian King of Clubs, membuat tatanan organisasi tidak jelas. Makin kecil angka semakin tinggi, atau sebaliknya? Semua terasa abu-abu, mengurangi keseruan yang menggantungkan nasib mereka ke agen Heart.



Movie Info

Scroll to Top