
Hobbs & Shaw spin-off penuh aksi penuh gengsi
Hobbs and Shaw duet maut dua agen yang sangat sukses membentangkan sayap cerita Fast Furious yang fokus pada aksi dalam mobil super cepat menjadi aksi agen rahasia penuh misi. Tidak hanya penuh aksi, beberapa drama dan komedi disajikan sehingga tidak akan terasa film sepanjang 137 menit ini tersaji di depan layar kalian. Tidak rumitnya alur dan plot cerita membuat unsur laga dan efek terasa lebih, apalagi ini termasuk film dengan para pemain dengan nama besar.
Kesuksesan ditandai dengan debut franchise spin-off ini pada $60.8 M. Cukup dan sangat baik untuk sebuah film debut, tentunya dengan promosi dan mendompleng nama “Fast Furious” yang telah sukses di 8 filmnya. Suksesnya film bukan hanya dari nama besar sang aktor utama dan para pemain dalam film, sang director atau sutradara David Leitch. David Leith sendiri telah sukses di berbagai film box office seperti Deadpool 2 (2018) dan John Wick (2014).
Davis terkenal sukses membuat film laga, dengan berbagai efek dan aksi menarik, dramatis, dan juga menegangkan. Tidak hanya penuh aksi, unsur komedi juga cukup sukses pada film Deadpool 2 (2018), dan di sini David cukup terbantu dengan 2 aktor komedi yang muncul.

Cerita baru memperluas franchise Fast Furious
Hobbs & Shaw sebenarnya menyajikan sebuah cerita baru yang jauh di luar dari “Fast Furious”. Keterlibatan nama besar Dominic Toretto sama sekali tidak ada dalam film ini. Cerita dua agen dengan misi pencarian virus sebenarnya cukup sederhana dan mudah untuk diikuti.
Tidak terlalu berliku dan fokus pada satu misi, membuat film debut Hobbs dan Shaw ini sukses dalam menyampaikan cerita baru. Cerita pada film pertama membuka film spin-off dari franchise film yang sudah laris sebelumnya tidaklah mudah. 2 Agen berbeda karakter ini sangat cocok menjadikan konflik dan drama internal lika-liku perjalanan misi dalam film.
Perbedaan karakter sangat kuat dari Dwayne Johnson (Hobbs) dengan badan besar dan menonjolkan aksi fisik yang brutal dan mimik wajah dan kekonyolan tingkahnya yang telah banyak pada film komedi. Sedangkan Jason Statham (Shaw) lebih ke fight combat jarak dekat dengan lelucon perkataan / sarkasme membuat aksi dan candaan mereka seimbang untuk dinikmati.

Saling lempar argument kecil yang membuat suasana tegang akhirnya cair membuat kita tertawa. Tidak lengkap hanya membicarakan 2 karakter utama, Vanessa Kirby (Hattie) yang menjadi peran sentral ketegangan sangat baik menjadi penengah kedua agen berbeda karakter ini. Peran Idris Alba (Brixton) bisa diacungkan jempol, yang digadang-gadang pada setiap spoiler menjadi “Black Superman”
Bertabur karakter kocak penuh hiburan
Tambahan karakter Ryan Reynolds dan Kevin Hart mungkin tidak begitu sentral, namun sangat pas mengisi beberapa ruang kosong pada cerita sehingga penuh akan karakter penting. Kemungkinan di sekuel film ini, karakter-karakter ini sangat berguna untuk perluasan cerita (jika tidak merubah cast). Ditambah beberapa karakter misterius yang keluar dalam film, membuat kita semakin menunggu sekuel atau film spin-off lainnya dari “Fast Furious”.

Tidak seperti film spin-off lainnya, Hobbs & Shaw benar-benar seperti menyajikan sebuah film baru. Satu-satunya unsur yang masih sama adalah Hobbs & Shaw sendiri, dan tidak lupa kendaraan mobil cepat yang mereka gunakan dengan NOS (Nitrous Oxide Systems) yang terkenal dari film Fast Furious. Selebihnya tidak banyak menonjolkan adegan kebut-kebutan adu cepat mobil. Fast Furious yang mengenalkan heist misi kelompok, sangat berbeda dengan film ini. Berkelompok namun cenderung keegoisan tiap karakter membuat film ini menyajikan cerita segar.
Segala aksi pemacu jantung
Para pemain dengan nama besar tidak menjadi pendompleng film. Kalian juga harus dilihat dari sisi laga dan efek terbaik yang disajikan. Dari strategi pertarungan, pertarungan jarak dekat, adu tembak dengan berbagai senjata, ledakan dan aksi dalam kendaraan yang sangat terbilang wah. Unsur tradisional Samoa yang kental dengan The Rock (Dwayne Johnson) sendiri cukup banyak menjadi sorotan dalam film ini. Kemunculan pegulat profesional seperti Roman Reign yang digadang-gadang menjadi duet Samoa The Rock menguatkan unsur tersebut.
Tidak hanya pertarungan tangan kosong, kehebatan pertarungan dalam kendaraan dari mulai motor, mobil, pesawat, helicopter, semua tersaji lengkap menegangkan di setiap adegannya. Sangat total dari detail hal kecil sampai pecahan kaca dan ledakan eksplosif yang sangat dekat dengan tiap adegan. Ditambah dengan sound efek yang tidak berlebihan, lebih banyak diisi musik rock dan hip-hop untuk beberapa adegan membuat hipe dan adrenalin saat menonton lebih terbawa.

Mungkin beberapa pecinta adegan komedi merasakan jokes dari film ini terasa kurang dan tidak sampai ke beberapa penonton. Namun kemunculan Ryan Reynolds dan Kevin Hart cukup menutupi itu semua. Mengingat The Rock dan Jason Statham bukan murni pemain film komedi. Cerita yang tidak terlalu rumit akan membuat anda dapat menebak akhir dari film ini dari awal. Sebagian penonton mungkin tidak suka dengan jenis cerita ini.
Dari awal sampai akhir tidak ada kejutan yang berarti dalam film. Menonjolkan aksi dari film juga terbilang berlebihan dari film Fast Furious yang masih masuk akal di setiap adegan. Kemunculan beberapa aksi yang dibilang berlebihan dan mustahil membuat kalian akan geleng-geleng kepala.Namun dari setiap kelebihan dan kekurangan dari Hobbs & Shaw ini cukup menarik untuk diulas. Bagi kalian yang belum menonton film ini, sangat recommended untuk pecinta film laga. Film spin-off yang sukses ini merupakan contoh salah satunya. David Leith sang sutradara membawa ke arah yang benar.

