Review Film – Kill Boksoon (2023)

Kill Boksoon kejam dan lembut sosok ibu

Film yang ditulis dan disutradarai oleh Byun Sung-Hyun, tayang perdana di festival film Berlin pada 16 Februari 2023, dan rilis global di platform streaming Netflix 31 Maret 2023. Dengan mengedepankan genre action, film ini mendapat perhatian banyak pecinta film, khususnya film aksi Asia.

Film Korea Selatan Kill Boksoon dibandingkan dengan film pembunuh bayaran solo lainnya, layaknya John Wick yang serupa dalam plot besar. Gil Boksoon sang karakter utama yang diperankan Jeon Do-Yeon.

Seorang assassin Gil Bok-Soon (Jeon Do-Yeon) harus melakukan pembunuhan orang penting dengan gaya dengan arahan MK Entertainment sebuah agensi pembunuh bayaran Korea Selatan. Gill Boksoon harus terus melakukan pembunuhan dengan bayaran tinggi, sehingga dapat menghidupi anaknya Gil Jae-Young (Kim Si-Ah).

Kill Boksoon (2023)
Gil Bok-soon (Jeon Do-yeon) – Kill Boksoon (2023) | © Netflix
Anak jadi peredam keganasan Boksoon

Peran putri semata wayang, jadi acuan perubahan sikap Boksoon. Dengan beberapa masalah anaknya di sekolah dan kepribadiannya yang memang tidak begitu dekat dengan sang ibu. Konflik batin pasti dirasakan sang ibu, ketika darah dagingnya tidak menggubris sedikit pun, walaupun mereka hanya hidup berdua.

Perkembangan hubungan keduanya akan terus menanjak sepanjang film. Hubungan putri dan ibu yang biasanya tergambar harmonis, dan satu-satunya interaksi di rumah mereka, menjadi sangat kaku dan canggung. Jelas sekali ini menjadi alasan bagaimana kinerja Boksoon si bringas di lapangan, jadi lebih lembut dan sempat gagal melaksanakan tugas.

Kill Boksoon (2023)
Cha Min Kyu (Sol Kyung-gu) – Kill Boksoon (2023) | © Netflix

Drama inilah yang membuat film sedikit membosankan. Lika-liku hubungan ibu dan anak, jadi tumpuan utama yang terlalu hambar. Dilema yang dialami Gil Boksoon tak terlalu berdampak pada tugasnya. Beberapa kilas balik dan emosi di saat melakukan misi, masih belum bisa menyita emosi kita. Interaksi keduanya masih minim, dan mungkin akan menyentuh orang-orang dengan masalah yang sama, tapi tidak demikian dengan penonton universal.

Peratarungan tak seimbang dengan pembunuh lainnya

Karakter Gil Boksoon yang OP (Overpowered) terlalu mendominasi MK, calon assassin atau pembunuh bayaran lainnya begitu segan dengannya. Karakter utama yang notabene seorang perempuan, agak klise untuk dijadikan sosok terkuat dalam suatu organisasi. Beberapa kepala organisasi pun sepertinya, tidak terlalu berkorelasi dengan Gil Boksoon, hanya sang bos Cha Min-Kyu (Sol Kyung-Gu) yang sepertinya berkemampuan seganas Gil Boksoon.

Kill Boksoon (2023)
Para pembunuh bayaran – Kill Boksoon (2023) | © Netflix

Peran pembantu lain kurang melengkapi alur. Walau kita tahu Gil Boksoon jadi pembunuh hebat, tapi hal tersebut tidak didukung dengan para pembunuh lainnya. Seperti halnya, karakter junior di MK Ent. Han Hee-Sung (Koo Gyo-Hwan), tidak mendapat spotlight untuk melakukan pembunuhan keji.

Hanya adegan akhir, para pembunuh akhirnya mendapatkan adegan aksinya hanya untuk memburu Gil Boksoon. Adegan aksi tersebut masih didominasi Gil Boksoon. Lagi-lagi, karakter Bos Cha Min-Kyu jadi satu-satunya lawan seimbang. Pertarungan akhir Boksoon dengan bosnya Min-Kyu menjadi klimaks yang menyenangkan untuk ditonton.

Visual kejam setengah -setengah
Kill Boksoon (2023)
Gil Boksoon dan juniornya – Kill Boksoon (2023) | © Netflix

Layaknya film aksi yang jadi genre favorit cukup banyak penggemar film, Kill Boksoon menampilkan beberapa kekejaman untuk mempertegas kehebatan sosok Boksoon. Pertarungan dengan anggota Yakuza yang diperankan Hwang Jung-Min, jadi saksi awal, bagaimana sang assassin melakukan aksi gila, tanpa ragu, dengan sedikit humor kaku orang tua.

Tak melulu soal baku tembak dan pertarungan close combat, Kill Boksoon sangat epik dengan dukungan slow motion saat adegan memukau, tapi penggunaannya dalam adegan pertarungan akhir terlalu berlebihan. Aksi membaca pergerakan lawan, menjadi hal yang paling di tunggu dari aksi pembunuhan. Bukan untuk memenangkan laga, tapi meminimalisir dampak luka untuk diri sendiri.

Adegan Boksoon dengan para pembunuh lain bersama sang junior perempuan, mungkin jadi aksi paling menarik sepanjang film. Walaupun waktu yang sangat sedikit dan latar sempit. Kebrutalan dari masing-masing terlihat dengan jelas, dengan angle kamera begitu dekat. Tak banyak pertumpahan darah, tapi setiap benda tajam dan tumpul bisa jadi benda mematikan di tangan Gil Boksoon.

Logo Netflix


Movie Info

Scroll to Top