Knock at the Cabin pembunuhan berkedok teori konspirasi
Properti Universal Pictures yang gak sempet masuk bioskop Indonesia ini ternyata penuh ketegangan bernuansa teori konspirasi. Knock at the Cabin harusnya tayang pada Februari 2023, tapi beberapa unsur LGBT membuat film ini tidak tayang di Indonesia. Film besutan M. Night Shyamalan termasuk bergenre unik. Dengan membawa sedikit peran, cerita yang disampaikan begitu lugas.
Diangkat dari novel tahun 2018 berjudul “The Cabin at the End of the World” karya Paul G. Tremblay. Cerita to do point, agaknya membuat bingung di awal laga. Kabin berisi 3 orang, Wen (Kristen Cui) dengan 2 ayahnya Eric (Jonathan Groff) dan pasangannya Andrew (Ben Aldridge). Jika kalian melihat trailernya, akan sangat berbeda jauh ekspektasi kalian ke film ini.
Prolog tanpa basa-basi
Wen didekati Leonard Brocht (Dave Bautista) saat bermain di taman. Anehnya Leonard langsung menyampaikan hal mengerikan ke anak berusia 7 tahun. 4 Orang yang akan datang bersama dirinya ke kabin akan melakukan hal mengerikan. Leonard membawa Sabrina (Nikki Amuka-Bird), Redmond (Rupert Grint), dan Adriane (Abby Quinn).
Saat menyerang kabin, mereka seakan kelompok pembunuh pencari harta. Tapi, semua dipatahkan dengan sedikit pidato dari karakter Leonard. Jangan bosan dulu dengan premis dan prolog aneh ini. Semua akan berkaitan dengan sebuah penghakiman bumi yang tiba-tiba terdapat bencana besar.
Tiap karakter berdiri dengan kuat
Knock at the Cabin hanya ada 2 kubu, yaitu penghuni kabin dan 4 orang penyerang kabin. Para penyusup 4 orang ini, sangat brutal dan diduga akan membunuh 3 orang penghuni kabin. Dengan semua yang dibuka Leonard apa tujuan mereka, pertanyaan terus timbul di benak kita. Mengapa mereka berempat saling bunuh?
Satu-persatu Leonard berlakon seperti pemimpin kelompok, menjelaskan pada Andrew dan Eric tentang tujuan mereka. Satu-persatu, mulai dari Redmond menjelaskan mengapa dirinya harus mati dengan segala latar belakang hidupnya. Lalu disusul oleh Adriane. Selanjutnya semua akan mendapatkan giliran mati dengan sadis.
Aneh tapi nyata. Tidak ada kejanggalan dari hidup mereka tentang penghakiman. Hal mengerikan diambil dengan sudut yang masih aman. Jadi ini bukan film slasher penuh darah. Beberapa adegan pembunuhan masih terbilang aman, karena terdapat peran anak juga di depan mereka. Mungkin cari aman.
Peran pasangan Eric dan Andrew tidak begitu jelas mengapa mereka yang terpilih. Latar belakang kedua orang ini pun tidak begitu berpengaruh pada 4 orang yang saling bunuh. Ada hal yang memang tidak kita mengerti bahkan sampai habis akan tersimpan sebagai misteri penghakiman. Penuh spekulasi teori liar, ini yang membuat kita semakin penasaran apa yang terjadi.
Selipan adegan pendukung
Pemilihan latar tempat kabin memang pas, apalagi dengan judul. Aksi-aksi gila keempat orang yang ternyata berhubungan dengan Four Horsemen ini selalu dalam kabin. Ada bagian tertentu di luar kabin yang memang adanya di tengah hutan. Selipan adegan di luar kabin, menjadi kunci apa yang terjadi di kabin.
Cuplikan berita tampil di televisi, menurut penjelasan Leonard akan mengerikan. Karena semua bencana yang tampil dari penghakiman mereka, terjadi nyata bahkan sampai kabin juga melihat di akhir laga. Pemilihan beberapa tempat bencana besar dengan visual efek ciamik. Apalagi di akhir, pesawat berjatuhan, begitu mengerikan jika kiamat mendadak seperti itu.