Land of Bad misi berjuang bertahan hidup di tengah hutan kawasan musuh
Film akshi thriiler yang berdurasi hampir 2 jam ini disutradarai William Eubank yang ditulisnya bersama David Frigerio. Land of Bad rilis di bioskop Indonesia pada 21 Februari 2024.
Berkisah tentang misi di daerah selatan Filipina, satu tim ditugaskan dengan bantuan Captain Eddie “Reaper” Grimm (Russell Crowe) mengintai dengan drone udara dari pusat kontrol. Namun, misi tersebut tidak sesuai rencana, dari 4 orang pasukan, tersisa satu yaitu JJ “Playboy” Kinney (Liam Hemsworth).
Playboy harus selamat dari daerah tersebut, hanya dengan komunikasi terbatas dengan Reaper. Dengan sulitnya medan tengah hutan, dan banyaknya pasukan musuh yang mengincarnya. Playboy harus mencari cara agar regunya bisa mengevakuasinya.
Plot sederhana ala pasukan khusus militer
Setelah misi gagal di awal, semua menjadi berubah 180 derajat. Playboy selamat dengan keahliannya komunikasi dan koordinat lapangan, menjadi keuntungan tersendiri. Tapi taktik perang langsungnya tidak sebaik rekan lainnya.
Hal ini menjadi konflik utama, bagaimana Reaper harus mendampingi rekannya dari monitor. Reaper berusaha sebisa mungkin untuk memantau keadaan di medan tempur dari drone pengintai udara.
Keunikan film ini hanya sebatas menyajikan ketegangan bagaimana Playboy selamat dari daerah tersebut. Tak hanya itu, di babak kedua, sebuah plot tak terduga muncul, sebuah misi baru penyelamatan mendorong adrenalin ke tingkat lebih tinggi.
Adu taktik dengan musuh tak jelas
Serangkaian aksi militer Land of Bad menelaah lebih dalam tentang tugas Playboy dari TACP (Tactical Air Control Party). Merupakan bagian tim (JTAC) Joint Terminal Attack Controller yang menjadi pasukan tambahan dari udara, dengan serangan-serangan terkoordinir dari bawah.
Tugas penting Playboy harusnya membantu menghabisi musuh dari udara. Tapi, dengan situasi yang ada, dirinya harus memutar otak untuk melaksanakan misi dengan alat dan senjata seadanya.
Dengan pengecualian, beberapa adegan penting di mana pembuat film mencoba membuktikan musuh mereka benar-benar jahat. Tapi, pada kenyataannya peran antagonis musuh adalah hal yang terburuk.
Dasarnya direduksi menjadi penghalang umum bagi Playboy, hambatan kecil memperlambat misi utama. Untuk sementara waktu, para penjahat ini sangat menikmati psikopati mereka, menyiksa dan membunuh tawanan mereka di penjara.
Duet survival Liam dan Russell
Liam Hemsworth membuktikan dirinya bermain sangat apik dengan aksi solonya untuk selamat di tengah hutan. Jatuh bangun dirinya lakukan, memutar otak untuk membantu rekannya, hingga detik-detik hampir mati karena taktiknya sendiri.
Berada dalam misi lapangan, kinerja Liam sebagai Playboy sangat terbantu dengan chemistry kuat dengan Crowe di balik layar. Duet pasukan lapangan dan serangan udara, menjadi tontonan memuaskan di beberapa bagian.
Crowe berada dalam kondisi paling menegangkan ketika dia berkomunikasi dan berspekulasi dengan rekannya di sebelah, Sersan Staf Nia Branson (Chika Ikogwe), sambil menatap dengan mata terbelalak ke arah monitor komputer.
Ketika Reaper merasa dirinya harus menebus kesalahan dengan membawa pulang Playboy. Hampir lebih dari 10 jam dirinya bertugas tanpa henti melihat monitor dengan dronenya. Ini menjadi daya tarik yang kuat, mengingat penampilan dirinya sebagai film thriller operasi penyelamatan yang terjadi setelah Black Hawk Down.
Namun, seringkali merupakan diskusi yang bertele-tele dan teatrikal tentang masalah sebenarnya yang dihadapi militer AS dan pertempuran kontemporer. Land of Bad mengeksekusi misi penyelamatan tanpa bertele-tele.
Aksi militer tak tanggung-tanggung
Sejak awal, misi yang bermula di tengah hutan ke persembunyian sasaran sangat menarik. Dengan menurunkan 4 anggota khusus, aksi awal mereka sangat baik ditambah sebuah pembantaian tak terduga di depan mata mereka sendiri.
Kita akan lebih banyak diperlihatkan serangan bantuan udara, baik dari drone ataupun pesawat tempur. Itu memperlihatkan, pentingnya pasukan JTAC dalam berbagai misi walau dengan sedikit orang di medan tempur.
Land of Bad jadi sebuah film aksi militer tanpa basa-basi melakoni misi demi misi. Duet maut Russell dan Liam berhasil membuat jantung kita berpacu beberapa kali. Sayangnya, peran musuh di sini terlalu mudah dan tidak berkembang lebih jauh.
