Review Film – Longlegs (2024)

Longlegs pelan tapi menghanyutkan sekaligus menegangkan

Longlegs adalah film horor thriller yang ditulis dan disutradarai oleh Osgood Perkins. Film ini dibintangi oleh Maika Monroe dan Nicolas Cage, yang juga memproduksi film tersebut melalui perusahaan produksinya Saturn Films. Film ini sendiri rilis di bioskop Indonesia pada 17 Juli 2024.

Plot film ini sangat kompleks dan dalam. 

Kaya akan makna dan twists. Film ini benar-benar detil dan dibuat dengan sangat baik sehingga plotnya tidak “umum” atau klise. Kita perlu berpikir dan memperhatikan agar bisa memahaminya. 

Ya, banyak hal yang harus dipahami, dan jika orang tidak menyukai film horor misteri thriller yang rumit seperti ini, mereka tidak akan menikmatinya. Film ini memiliki cerita yang segar namun terasa agak familiar, terutama karena film ini terinspirasi dari beberapa film klasik yang bergenre sama seperti Se7en dan Silence of The Lambs, namun film ini mendapatkan keuntungan dari inspirasi tersebut dan membuatnya menjadi lebih baik. 

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Ceritanya berpadu dengan sempurna dan bertransisi ke genre lain yang merupakan perpaduan antara horor, thriller, dan misteri.

Saya sangat menyukai twist-nya dan agak bisa ditebak(but still in a good way), namun sayangnya realisasi dari twist tersebut tidak sebagus yang saya harapkan. Film ini juga mengubah genre di tengah-tengah film, meskipun saya tidak mempermasalahkannya, tetapi saya berharap bisa melihat lebih banyak sisi misteri detektif daripada genre horror-thriller.

Akting memperdalam ketajaman plot

Akting dalam film ini sangat fenomenal. Bintang dari film ini jelas Maika Monroe dan Nicholas Cage. Akting dari Monroe benar-benar hebat, dimana kita dapat merasakannya karena ekspresi, wajah, bahasa tubuh, dll. 

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Karena akting Monroe, kita bisa lebih memahami dan merasakan karakternya dan menambahkan lebih banyak lapisan dan kedalaman. 

Nicolas Cage berperan sebagai “Longlegs” dimana penampilannya sangat luar biasa. Dia mencuri perhatian di setiap adegan dengan aktingnya yang menakutkan dan membuat bulu kuduk berdiri.

Beberapa orang mungkin mengatakan itu lucu dan berlebihan, ya ada di beberapa scenes, tapi akting ini membantu karakternya menjadi lebih menyeramkan dan meresahkan seperti psikopat. Riasan wajah Nicolas Cage juga sangat bagus sehingga kita tidak menyadari bahwa itu adalah Nicolas Cage. 

Ada sebuah adegan dalam film ini yang berlokasi di sebuah supermarket dengan Longlegs, dan adegan tersebut mengingatkan saya pada adegan supermarket dalam “No Country for Old Man”. Dengan akting yang fenomenal ini, saya ingin dia memiliki lebih banyak screentime.

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Alicia Witt (ibu dari Lee Harker) juga berakting dengan sangat baik dalam film ini dan dia tidak mendapatkan cukup pengakuan untuk itu. Pemeran pendukung lainnya juga sangat bagus, tapi saya hanya berharap bisa mendapatkan lebih banyak tentang Agent Carter dan cerita latar belakangnya.

Perpaduan visual dan audio dalam film ini sangat indah.

Sinematografinya sangat bagus dan memberikan gaya visual tahun 80-an. Warna-warna yang muncul dalam film ini (terutama warna merah) sangat kontras satu sama lain, sehingga cukup mencolok (seperti warna merah terang menjadi salju putih). Hal ini dilakukan dengan sangat baik.

Ketika cerita memberikan kilas balik, film ini mengubah rasionya (yang lebih kecil) sedangkan cerita yg sekarang dialami Lee adalah rasio normal adalah sentuhan yang bagus untuk film ini. Visualnya juga memberikan kesan yang lebih menakutkan pada film ini.

Yang juga saya sukai dari film ini adalah latar belakangnya yang kosong karena film ini sangat menakutkan, menyeramkan dan menegangkan, kekosongan tersebut membuat film ini semakin mencekam karena ada perasaan apakah akan ada jumpscare dari belakang.

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Film ini tidak mengandalkan soundtrack dan hanya ada sedikit soundtrack di sepanjang film karena hanya mengandalkan audio atau suara para aktor, untuk menciptakan pengalaman yang raw dan intens. 

Itulah mengapa setiap kali ada jumpscare atau adegan yang mengejutkan, kita akan terkejut karena yang semula diam (atau volume percakapan yang tidak kencang), kemudian tiba-tiba ada soundtrack yang mendebarkan dan menghantui.

Berbicara tentang score, skor nya meskipun tidak banyak tetapi setiap lagunya ataupun scoring sangat cocok dengan adegan dan menambahkan ketegangan. Baik audio maupun soundtrack meningkatkan film ini menjadi sebuah pengalaman film horror-thriller yang memuaskan. Btw, lagu “Hail Satan” sangat sempurna (Di menit keduanya).

Penuh tensi sepanjang laga

Film ini benar-benar menegangkan, hampir di semua adegan saya merasakan ketegangan. Perpaduan antara editing, score, audio dan visualnya menciptakan suasana gelap, mencekam, mengganggu, mendebarkan dan menegangkan yang dapat kita rasakan sepanjang film.

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Apakah ini “Film yang paling menakutkan dan paling mengganggu”? Tidak. Itu hiperbola. Ya, film ini menegangkan. Ya, film ini disturbing. Tapi tidak, film ini tidak menakutkan (tidak seperti yang dikatakan oleh marketing tim Longlegs).

Horornya sendiri, bukanlah “horor murni”(yang ada hantu), tetapi lebih kepada horor psikologis yang bercampur dengan misteri dan hal-hal yang berbau setan, jadi tidak terlalu menakutkan, tapi sedikit mengganggu dan menyeramkan. Meskipun begitu, jump scare-nya cukup efektif.

Ini adalah film thriller yang slow-burn, jadi jika orang-orang tidak menyukai film yang lambat, mereka tidak akan menyukai film ini. Jika orang-orang tidak suka film yang banyak bicaranya, mereka tidak akan menyukai film ini.

Jika mereka mudah bosan dan tidak mudah fokus, maka mereka tidak akan mengerti film ini dan tidak menyukainya. Tapi menurut saya, pacingnya sangat bagus dan tidak ada momen yang membosankan.

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Dan meskipun lambat, tapi tetap membakar dan tetap menegangkan sepanjang film (seperti namanya slow-burn thriller). Tapi harus saya akui, film ini dimulai dengan kuat, lalu sedikit melambat di pertengahan dan berakhir dengan kuat.

Editing dilakukan dengan sangat baik dan pada kenyataannya editing itulah yang membuat film ini lebih menyeramkan dan mengejutkan di mana film ini memiliki beberapa potongan cepat serta “potongan lambat” dan potongan-potongan tersebut membantu membuat jump scare menjadi lebih mengejutkan.

Saya sangat menyukai bagian akhirnya. Mungkin sedikit kontroversial tetapi saya menyukainya. Saya suka akhir cerita yang kontroversial dan ini cukup anti-klimaks yang jika dieksekusi dengan baik, akan berakhir dengan wow.

Review Longlegs (2024)
Longlegs (2024) | © Neon

Dan menurut saya, ending ini dieksekusi dengan sempurna dan akhir cerita berakhir dengan saya hanya menatap kredit sambil berpikir dan terkagum-kagum dengan film ini.

Plus, kreditnya unik soalnya mulai dari bawah ke atas (jadinya terbalik). Karena biasanya kredit mulai dari atas ke bawah.

Ini adalah film yang dibuat dengan indah dan mengeksplorasi genre thriller, misteri dan horor. Di mana visualnya cerah dan kontras, audio menambahkan lapisan ketegangan dan pengeditan dibuat dengan ahli. 

Aktingnya juga merupakan salah satu sorotan dari film ini di mana kedua aktor utama memberikan penampilan terbaik mereka. Ending film ini thought-provoking dan membuat saya speechless. Film ini memiliki suasana yang disturbing, gelap dan menyeramkan sekaligus mendebarkan. Film ini memiliki 2 tipe penonton: Either you love it or hate it. And I, love it.



Longlegs – Movie Info

Scroll to Top