Balas Dendam yang Lebih Brutal di Mangkujiwo 2
Melanjutkan Kuntilanak Universe, Mangkujiwo 2 kembali membawa sosok kuntilanak merah dengan kekuatan tak tertandingi sejak Mangkujiwo (2020). Disutradarai Azhar Kinoi Lubis, Mangkujiwo 2 dibintangi Sujiwo Tejo, Yasamin Jasem, Karina Suwandi, Marthino Lio, Kiki Narendra, Widika Sidmore , Djenar Maesa Ayu, dan Totos Rasiti. Rilis oleh MVP Pictures di bioskop Indonesia pada 26 Januari 2023. Simak review Mangkujiwo 2 secara lengkap dari Lewats Film di bawah ini:
Dongeng apik dari Mbah Tejo
Ceritanya masih berlanjut tentang Uma (Yasamin Jasem) yang bertemu Rimba (Marthino Lio) yang mencoba mencari tahu kematian ayahnya yang ternyata masih berhubungan dengan Romo Brotoseno (Sujiwo Tejo) dan Dargo Sentono (Yayu Unru). Karakter Rimba hanya sebagai jembatan untuk kisah Uma yang diperdaya Brotoseno, Karmila, dan Nyi Kenanga.
Kisah seakan terbagi menjadi 2 fokus, antara Uma dan Rimba, namun cerita baru ini dibuat dengan alur yang menarik, lika-liku untuk membuka dalang perbuatan keji di masa lalu, dibuka secara perlahan. Penjelasan apik karakter Romo dan Sujiwo Tejo seperti mendongengkan kita dengan tiap-tiap penjelasan detail. Hal itu akan menjadi diversi ataupun kenyataan yang sebenarnya.
Tiap karakter baru yang masuk, mendapat sorotan yang lebih sehingga mengalihkan fokus kita bahwa ini adalah cerita Uma dan masa lalunya sehingga Kuntilanak Merah atau ibunya Kanti terus mengikutinya. Rimba dan Jendral Amperawan mengambil banyak bagian dengan apik. Sosok Rimba yang bimbang akan balas dendamnya, lalu Jendral yang maruk akan kekuasaan.
Minim eksistensi sosok kuntilanak merah
Jika kalian sedikit bingung dengan jalannya cerita dan tidak sempat mengikuti film pertamanya tenang. Di tengah laga terdapat sedikit rangkuman bagaimana kilas balik kehidupan Uma yang merupakan keturunan kandung Kanti/ kuntilanak merah dalam film ini. Sayangnya film horor Mangkujiwo 2 ini hanya sedikit menonjolkan kengerian hantu yang paling ditunggu.
Dengan banyaknya cerita dan latar belakang yang menghubungkan masa lalu ayah Rimba dan kekuatan kanti, membuat sosok kuntilanak merah hanya beraksi di saat-saat tertentu. Bahkan nuansa horor mencekam akan beralih ke arah kengerian nyata pembantaian. Kuntilanak merah hadir dan hanya membantai para kubu yang bersebrangan dengan karakter Uma, seakan kuntilanak merah bak superhero sosok pelindung Uma.
Nuansa Jawa kuno yang kental
Latar belakang adat Jawa masih berlanjut, bahkan sebuah sekte atau pesugihan khas Jawa yang menggunakan unsur perak masuk sangat mendominasi cerita. Pesugihan yang dijelaskan lagi-lagi oleh sudut pandang Romo Brotoseno. Unsur perak dan tikus menjadi 2 elemen mengerinkan sepanjang film. Akan lebih mengerikan sosok siluman tikus ini menampakkan sosok utuhnya.
Sekte pun seperti di adu, kubu Brotoseno yang beraliansi dengan Nyi Kenanga (Djenar Maesa Ayu) dan Karmila (Karina Suwandi). Karakter Jendral Amperawan (Kiki Narendra) menjadi distraksi fokus yang berhasil. Fokus kita akan terpecah dan mencoba merangkai misteri yang dari awal digiring oleh karakter Brotoseno.