Review Film – No Hard Feelings (2023)

No Hard Feelings jika yang tua menggoda brondong

Sutradara Gene Stupnitsky dari skenario yang ditulisnya bersama John Phillips membuat film drama komedi romantis berjudul No Hard Feelings. Rilis bulan Juni 2023, masuk ke bioskop Indonesia telat 2 bulan. 

Dibintangi oleh Jennifer Lawrence,yang juga memproduseri film ini sebagai Maddie wanita berusia 32 tahun yang menjawab iklan untuk berkencan dengan anak berusia 19 tahun yang pemalu bernama Percy (Andrew Barth Feldman)

Kencan yang direncanakan orang tua Percy yaitu, Allison Becker (Laura Benanti) dan Laird Becker (Matthew Broderick) untuk meningkatkan kepercayaan dirinya sebelum masuk kuliah, yaitu Universitas Princeton di wilayah metropolitan New York City.

Rom-com ringan minim konflik

Hanya berpusat pada konflik Maddie dengan kebutuhannya akan uang. Dimulai dengan gejolaknya mempertahankan rumah peninggalan ibunya. Awalnya Maddie yang hanya perempuan pengemudi Uber di kota Montauk, New York.

No Hard Feelings (2023)
Maddie dan Percy – No Hard Feelings (2023) | © Sony Pictures

Salah satu daerah New York ini tak seramai wilayah New York lainnya, sehingga kendala Maddie harus melakukan pekerjaan ganda menjadi bartender di salah satu bar.

Pekerjaan unik mengharuskan Maddie menjadi penggoda anak muda bernama Percy yang seharusnya di usia 19 tahun di Amerika, para jagoan sudah melalang-buana bercinta sana-sini.

Plot utama No Hard Feelings lebih banyak berfokus pada Maddie. Sejak rumah dan mobilnya yang akan disita, Maddie terlihat murung dan harus mencari uang tambahan. Kesulitan yang harusnya jadi plot sedih, dibalik oleh Jennifer Lawrence menjadi komedi konyol menggoda.

Usianya yang terpaut jauh dari Percy, membuat suasana canggung berujung berantakan. Terdapat beberapa kejadian, yang membuat mereka berdua terjebak dalam situasi kacau balau.

Tidak hanya tentang Sex
No Hard Feelings (2023)
No Hard Feelings (2023) | © Sony Pictures

Sekilas kita akan melihat ketimpangan usia dua karakter utama, akan menjadi pancingan Maddie menjurus ke arah hubungan badan atau sex. Orang tua Percy pun juga menyetujui arah kencan mereka.

Dialog-dialog ringan antar karakter membawa alur cerita lebih mudah untuk diikuti. Dengan semua masalah Maddie menguatkan komedi dan hubungan yang hanya sebatas pekerjaan, tak menghalangi kinerja Maddie menggoda Percy.

Awalnya Maddie menggoda dengan panas dan langsung menjurus agar Percy melakukan hubungan badan dengannya. Karakter Percy yang tidak sepenuhnya polos ini, mempermudah pekerjaan Maddie.

Adegan yang selalu menjurus ke hal dewasa, awalnya menjadi hal konyol dan selalu lucu. Keluguan Percy menepis hal tersebut jadi aneh dan berujung gagal.

No Hard Feelings (2023)
Maddie dan Sara – No Hard Feelings (2023) | © Sony Pictures

Tapi lama-kelamaan godaan Maddie agak membosankan, apalagi untuk penonton yang tidak terlalu tertarik akan hal-hal berbau dewasa seperti itu. Alur seakan melambat dengan hal yang tidak pernah dilakukan Percy.

Kegiatan-kegiatan mereka pun akan terlihat seperti remaja yang melakukan pendekatan pada umumnya. Percy dan Maddie, semakin dekat tanpa melakukan hubungan seksual sama sekali.

Duo beda usia menghanyutkan

Peran Maddie dan Percy dimainkan dengan begitu apik dari 2 pemeran utama ini. Fokus Maddie dan beragam konfliknya sejak awal, membuat pekerjaannya menggoda Percy lebih terasa.

Latar belakang Maddie yang perlahan terbuka seiring film berjalan, dan seiring keterbukaannya dengan 2 temannya Sara (Natalie Morales) dan Jim (Scott MacArthur). Kehadiran mereka berdua, seakan jadi bumbu untuk mempertebal masalah Maddie.

Maddie terlihat hanya memiliki 2 sahabatnya ini. Dengan masalah hidup yang sama, mereka terjebak di Montauk.

No Hard Feelings (2023)
Maddie dan Percy – No Hard Feelings (2023) | © Sony Pictures

Beberapa karakter untuk memperkuat masalah Maddie membutuhkan uang, akan terpakai hingga akhir film. Hadirnya teman lama Doug Khan (Hasan Minhaj), agen properti, memperkuat dilema Maddie untuk mempertahankan rumahnya.

Bersanding dengan Percy, Maddie perlahan lebih terbuka dengan pemikiran anak muda yang jauh umurnya. Apalagi Percy begitu terlihat tulus dengan Maddie. Karakter polosnya tergambar sejak awal pertemuan.

Bagaimana dirinya mengira akan diculik, lalu berakhir dengan kencan pertama keesokan harinya. Walau tidak sepenuhnya polos, Andrew Barth Feldman bisa dibilang berhasil berduet dengan Jennifer Lawrence.

Kali ini sifat-sifat lugunya, membuat cobaan makin berat ke arah Maddie. Dirinya yang tidak terlihat sebagai anak yang akan masuk universitas, terlihat dewasa di bagian menjalin hubungan.

No Hard Feelings membuktikan bahwa hubungan beda umur jauh, masih dapat berhasil dengan formula tertentu dengan bumbu komedi tipis, sedikit nuansa seksual tidak masalah. Mungkin beberapa adegan yang berbau seksual akan disensor di bioskop Indonesia.



Movie Info

Scroll to Top