Pemukiman Setan memang ada ilmu hitam yang berujung jadi zombie?
Film horor yang mengakhiri bulan Januari 2024 sedikit action. Pemukiman Setan rilis di bioskop Indonesia pada 25 Januari 2024. Film dari Magma Entertainment dan Rapi Films besutan sutradara Charles Gozali yang pernah membuat film horor sukses Qodrat tahun 2022.
Siapa sangka ilmu hitam bisa dilawan dengan aksi brutal. Berawal dari seorang perempuan Alin (Maudy Effrosina) butuh uang untuk membayar hutang, akhirnya ikut merampok rumah kosong bersama Ghani (Bhisma Mulia), Fitrah (Daffa Wardhana), dan Zia (Ashira Zamita).
Proses merampok rumah semakin rumit semenjak melepaskan seorang perempuan bernama Sukma (Adinda Thomas) yang tersekap di rumah tersebut. Hal gaib bermunculan setelah melepas Sukma.
Semua yang berhubungan dengan ilmu hitam di masa lalu, membuat sosok Sukma begitu mengerikan. Perampokan tak berjalan sesuai rencana, dan berubah menjadi bencana.
Premis eksperimental cukup membingungkan
Siapa sangka merampok rumah jadi pemancing ilmu hitam untuk kembali. Dengan adanya prolog kuat untuk satu karakter, tak terlalu berhubungan dengan konflik utama Ghani dan kawan-kawan untuk merampok.
Bahkan prolog tersebut tidak mengulas pemukiman atau rumah yang akan jadi set utama perampokan. Mengambil harta, bahkan tidak berhubungan dengan pelepasan karakter Sukma.
Premis aneh ini berkembang menjadi, penelusuran silsilah ilmu hitam yang muncul sebagai prolog utama di awal. Apa yang sebenarnya akan jadi fokus film? Entah itu ilmu hitam atau dukun mengerikan? Atau membuat karakter utama Alin sebagai pahlawannya?
Sebenarnya kita tidak perlu memusingkan premis dan keseluruhan plot yang semakin aneh hingga akhir laga. Kita hanya perlu memperhatikan kengerian elemen horor, dan itulah inti film horor adalah menakuti, bukan membingungkan kita.
Karakter kuat sebagai protagonis?
Alin dan kawan-kawan melancarkan aksi perampokan rumah yang menjadi tempat utama sosok Sukma merajalela melancarkan serangan santet. Kok santet? Ya memang itulah pekerjaan dukun.
Walau korelasi plot dengan karakter agak membingungkan, kita akan bahas performa para aktor. Maudy Effrosina memainkan karakter Alin dengan sempurna sampai akhir. Menjadi women-hero yang garang, membuat Pemukiman Setan terbuka akan sekuelnya.
Tapi penokohan Alin terlalu datar disandingkan dengan rekannya. Masuknya Teuku Rifnu sebagai Urip memperbaiki jalannya alur, karena Bhisma Mulia sebagai Ghani terlihat hanya sebagai hiasan yang linglung, kurang greget.
Karakter Urip bisa dikatakan katalis sekaligus badut. Di tengah ketegangan, kita akan dicairkan dengan karakternya terkadang melontarkan candaan spontan yang natural.
2 Karakter yang disia-siakan adalah Daffa Wardhana sebagai Fitrah dan Ashira Zamita sebagai Zia, mereka bermain cukup apik. Karakter mereka malah mendapat screentime yang sedikit.
Sebenarnya masalah karakter Zia dan Fitrah bisa lebih dieksplorasi untuk kekayaan plot dan motivasi lebih. Tapi mereka hanya sekali lagi hanya korban pemeran pendukung.
Paling menonjol adalah karakter Sukma dari Adinda Thomas. Bermain luar biasa, karakter satu ini adalah satu-satunya yang pasti membuat kita merinding. Dari tertawa khas orang kesurupan, hingga aksi sadisnya.
Set horror terlalu artificial
Memakai latar sepanjang malam dan misteri-mister ruangan rumah yang tak terurus, jadi senjata penebal ambience horornya. Semenjak masuk rumah kosong, semua berlangsung hanya 1 malam saja.
Jangan melihat ke rumah yang dirampok dulu, sejak awal, set rumah susun terlihat sangat buatan. Tidak ada satupun set yang mungkin mencerminkan kesedihan mereka yang serba kekurangan.
Rumah yang dalam film diceritakan kosong, hanya terlihat sebuah rumah set yang disusun kumuh. Semua terlihat kurang natural. Baik dari pemilihan material, cat, perabotan, lukisan, bahkan sekecil prop perhiasan dan uang.
Nuansa horor ala rumah sepi dan kumuh, sudah terbaca. Beberapa ruang terlalu sempit untuk memunculkan suasana horor. Perabot pun kadang mengganggu pengambilan gambar.
Satu-satunya yang mengesankan saat adegan di halaman rumah. Kengerian langsung meningkat, apalagi pada adegan akhir yang begitu brutal.
Permainan ambience sadis dan berdarah
Menggunakan elemen darah dalam film horor ini cukup mengerikan. Cukup banyak adegan penuh darah dan terbilang gore. Film ini tak segan-segan menampilkan sayatan badan dan bahkan potongan tubuh manusia.
Setiap pemain mendapat giliran minimal sekali mencicipi darah, atau bahkan menjadi korban jiwa. Pengambilan gambar dan visual efek ajib nan ciamik semakin memperkuat kengerian yang ingin ditonjolkan.
Puncak gore terjadi di akhir laga. Kalian akan melihat pertarungan sengit antara protagonis dan mungkin setan yang antagonis. Tapi apakah ini setan? Ambiguitas judul, membuat sosok utama antagonis bisa dianggap setan.
Secara keseluruhan Pemukiman Setan memang jadi horor pembuka tahun yang cukup sadis dan brutal. Penampilan apik Adinda Thomas menyelamatkan plot aneh ilmu santet yang bisa memunculkan zombie.