
Race For Glory Audi Vs Lancia adu gengsi racikan mobil untuk memenangkan rally
Race for Glory Audi vs Lancia yang dirilis pada 5 Januari 2024, sebenarnya bukanlah film baru keluaran tahun ini. Film ini sebenarnya diproduksi dan dirilis pada tahun 2023, dan baru beredar di bioskop di Indonesia pada awal 2024.
Film balap mobil 2024 yang diproduksi bersama antara Italia dan Inggris, disutradarai oleh Stefano Mordini dari naskah yang ditulis oleh Filippo Bologna, Mordini, dan Riccardo Scamarcio.
Race for Glory Audi vs Lancia adalah film drama olahraga yang berlatar belakang dunia reli, khususnya World Rally Championship tahun 1983. Film ini menceritakan tentang persaingan sengit antara tim Lancia asal Italia dan tim Audi asal Jerman.

Persaingan sengit berkembang antara tim Audi Sport GmbH dengan mobil mereka Audi Quattro dan dipimpin oleh Roland Gumpert (Daniel Bruhl), dan tim Lancia Abarth di bawah kepemimpinan Cesare Fiorio (Riccardo Scamarcio) dengan mobil mereka Lancia Rally 037, dengan tim Jerman difavoritkan untuk menang.
Dengan hanya 103 model Lancia Rally 037 yang dibuat, tim Lancia melanggar persyaratan homologasi minimum 200 (yang secara historis tidak akurat). Lancia mempekerjakan pembalap reli terkenal Jerman Walter Röhrl (Bruch) untuk mengemudi di setengah balapan musim 1983.
Kisah duel merek ternama produsen mobil
Para penggemar reli sudah tidak asing dengan 2 merek ini. Pabrikan Jerman dan Italy selalu jadi rival di berbagai even balapan. Reli tahun 1983, jadi fokus utama Race for Glory. Hampir serupa dengan film tahun 2019, Ford vs Ferrari, duel 2 merek ini mengeksplorasi lebih banyak balapan.

Berbeda dengan Ford vs Ferrari, bagaimana merek Amerika menang dari merek Italy. Kali ini Lancia Italy harus mengembalikan kejayaannya dari merek Jerman Audi. Dengan lebih detail, cakupan strategi Reli ditampilkan.
Mulai dari tipe dan rancangan mobil, hingga pemilihan pembalap untuk rangkaian balap beberapa seri. Mungkin film ini sangat segmented, mengingat kejuaraan Reli bukan jadi komoditi utama penggemar balap.
Kejuaraan balap dengan regulasi yang berbeda dengan kejuaraan balap di aspal biasa. Keseruan film ini lebih kompleks, dan cukup luas, walau hanya memakai rivalitas 2 merek saja.
Pilihan pemain tak main-main

Film ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama dari berbagai negara. Dengan sangat baik menjadi representatif, seperti Riccardo Scamarcio sebagai Cesare yang notabene sebagai kepala merek pabrikan Italia.
Minimnya dialog pun tetap menggambarkan, pusingnya Cesare memikirkan cara menjuarai kejuaraan Reli tahun 83’. Tidak melulu soal mesin, tapi negosiasi dan cara film memakai POV-nya sangat menarik.
Bermain dengan sangat baik, pusingnya memikirkan strategi kejuaraan Reli. ditambah dengan pembalap yang cukup rumit, Volker Bruch sebagai legenda Walter Röhrl. Kemistri kedua aktor ini tidak terlalu banyak, namun tiap narasi mereka mendorong cerita lebih mudah untuk diikuti.

Tak lupa dari kubu pabrikan Jerman, Audi yaitu Daniel Brühl sebagai Roland Gumpert. Dan terakhir sang jurnalis Haley Bennett, membuat konflik dua merek besar ini padat berisi.
Adegan di balik kemudi yang menegangkan
Film ini lebih berfokus pada kisah Lancia dan perjuangan mereka untuk kembali meraih kejayaan setelah beberapa tahun mengalami kesulitan. Tak lengkap rasanya jika adegan balap tak tampil sebagai senjata utama.
Beberapa gambar yang diambil saat balapan, menambah adrenalin dan keseruan film. Semua tipe jalan, mulai dari tanah, tengah pemukiman, salju, membuat kejuaraan dunia ini semakin real.

Tidak mengerti tentang reli pun tidak jadi masalah, hampir setiap hal detail mengenai reli di bahas, walau hanya sekedar permukaan. Bahkan beberapa nuansa politik di balik panasnya kejuaraan juga tampil sedikit.
Penggunaan tipe mobil dan beberapa adegan dalam kemudi, memuaskan para pecinta reli. Penggambaran ketegangan balapan, selau terjaga dengan baik. Sehingga tidak ada balapan yang cuma sekedar lewat.
Ketegangan yang dialami para crew mekanik juga tampil. Balapan yang berpacu dengan waktu, menjadi semenarik ini. Suara knalpot khas reli pun ikut menggelegar, jadi nilai tambah tersendiri film ini.