Shazam! Fury of the Gods menghibur dengan cara lengkap
Melanjutkan kiprah superhero DCEU yang telah bubar akibat James Gunn, Zachary Levi tetap mengenakan jubah merah Shazam!. Shazam! Fury of the Gods merupakan film ke-12 dari DC Extended Universe (DCEU). Film kedua yang masih disutradarai David F. Sandberg, membawa pemain lama dan beberapa villain baru yaitu Daughter of Atlas.
Sebuah mitologi Yunani kini lebih dalam dibahas, setelah Zeus muncul di Justice League. Shazam! Fury of the Gods tayang di bioskop Indonesia 15 Maret 2023. Masih seputaran Billy Batson (Asher Angel) dengan bentuk Shazam (Zachary Levi) terus beraksi di kota Philadelphia. Bersiteru dengan Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer) bertemu Anna (Rachel Zegler) di sekolahnya. Anna atau Anthea merupakan salah satu dari Daughter of Atlas.
Mitologi Yunani selalu menarik
Kedatangan musuh baru Daughter of Atlas, pasti merujuk pada salah satu mitologi Yunani yang paling terkenal.Salah satu Titan terkuat Atlas mempunyai 3 putri, musuh utama Shazam kali ini. Hespera (Helen Mirren), Kalypso (Lucy Liu), dan Anthea.
Latar belakang mitologi para dewa Yunani pun lebih kuat. Tambahan penampakan monster di babak kedua juga mengambil dalam monster mitologi Yunani seperti Minotaur, Cyclops, bahkan Unicorn.
Villain baru anak dewa ini menuntut balas dendam, dan mencari tahu tentang Champion Shazam di dunia dari Penyihir Shazam (Djimon Hounsou) terdahulu. Beberapa kilas balik akan dijelaskan mengapa Daughter of Atlas dendam terhadap Shazam.
Konflik manusiawi dalam tubuh dewa
Manusia seringkali berkonflik dengan sesama saudaranya. Tidak hanya saudara kandung, di sini Billy Batson dengan para saudara tirinya juga mengalami gejolak yang sama. Awalnya hanya sebatas perdebatan biasa, yang memang terus terasa biasa sampai akhir. Bukan merupakan konflik pertikaian saudara yang besar.
Sejak awal persaudaraan mereka begitu kuat ditampilkan. Keenam saudara tiri ini sudah seringkali melakoni aksi superhero. Walaupun aksi heroik mereka tidak diakui kota Philadelphia, Billy dan kawan-kawan tetap melakukan tindakan baik. Tapi, baik buruk sesuatu terlalu subjektif sekarang ini.
Mendapat kekuatan dewa, Billy senantiasa masih seorang manusia. Hatinya yang masih banyak memikirkan hal duniawi, membuat kedewaannya sedikit meluncur dan dianggap sebagai wajah kedua. Karena di film pertama Shazam! (2019) Billy memberikan kekuatannya pada 5 saudaranya, dirinya menanggung beban tanggung jawab untuk mengarahkan para saudaranya.
Keenam Champion terpilih ini tetap melakukan tindakan heroik, walau kehidupan duniawi mereka terganggu. Banyak gejolak yang timbul di tiap pribadi. Tidak diperlihatkan semua, fokus pada Billy dan Freddy seperti pada film pertama.
Anak dewa juga bisa saling bertengkar
Pada sisi Daughter of Atlas juga terdapat perbedaan pendapat yang terasa lebih besar. Keinginan mereka menguasai kekuatan para Champion merembet ke hal lain yang lebih mengerikan.
Hati para dewa seakan lebih manusiawi untuk melakukan aksi jahat mereka. Di sini mungkin yang membuat perseteruan agak dangkal. Latar belakang kedua kubu yang kuat, tidak dilanjutkan dengan kebencian dan rasa balas dendam mendalam. Bahkan tidak ada kata-kata membunuh antar kubu. Celah konflik antar dewa ini, jadi celah keseruan keluarga Shazam untuk beraksi.
Gelak tawa terselip banyak easter eggs
Dialog-dialog yang dilontarkan para Champion saat menghadapi Daughter of Atlas sangat menghibur penuh canda tawa saat menontonnya. Pikiran para remaja tanggung untuk menyelamatkan bumi selalu berkaitan dengan budaya Pop. Dari mulai penyihir Sauron (The Lord of the Ring) sampai kekuatan Obi-Wan Kenobi (Star Wars).
Semua hal yang berkaitan dengan properti film atau serial lain banyak keluar di sini. Celotehan dan gesture ringan di tengah ketegangan, selalu sukses memecah tawa mencairkan suasana. Kali ini screentime manusia dalam tubuh anak/ remaja, berimbang dengan tubuh dewa para Champion, sehingga karakterisasi tiap individu tergambar jelas siapa memainkan siapa.
Power Ranger Merah selalu jadi jagoan
Freddy mendapat sorotan lebih banyak di Shazam! Fury of the Gods (2023). Sedikit ceritanya dengan salah satu Daughter of Atlas yaitu Anthea. Champion berwarna biru akan mendapat sedikit peran penting, namun dalam bentuk Freddy.
Sisanya klimaks dan fokus tetap pada Champion Shazam merah dari Billy Batson, ibarat Power Rangers, warna merah jadi pemimpin kelompok. Pertarungan membuat satu kota Philadelphia hancur lebur, akibat kekuatan dahsyat Daughter of Atlas.
Aksi klimaks yang kalian lihat di trailer merupakan hal yang paling ditunggu. Saat Shazam melawan naga, apalagi dengan bantuan Daughter of Atlas berkekuatan dewa, jadi penyelesaian akhir yang apik. Bukan hanya adu kekuatan yang mendapat visual apik, visual efek dari petir kekuatan utama Shazam keluar tidak berlebihan. Kali ini Shazam 2 menggunakan kekuatannya baik kecepatan, kekuatan, dan kebijaksanaan pikiran dengan lebih baik.