
The Assent minimalis namun mencekam
Sederhana namun cukup menegangkan, ikatan ayah dan anak yang cukup dalam membawa kita ke sebuah plot twist ringan. Review The Assent kali ini mungkin lebih banyak ke aspek sampingan, karena secara makro film ini tidak terlalu mewah, dari segi horror dan cerita. Dengan fokusnya cerita dengan arahan sutradara sekaligus penulis film Pearry Reginald Teo, belum secara total menarik seluruh pecinta horror, tapi sebuah lonjakan hebat jika dilihat dari film sebelumnya.

Walaupun ini film tidak begitu meledak di pasaran, The Assent menyajikan horror yang cukup menegangkan. Dibangun dari cerita dan latar yang baik. Dari mulai keluarga yang ditinggalkan sang ibu, dan anak yang dirawat oleh seorang ayah, dilanjut dengan sang ayah yang kesulitan mencari kerja dan pengasuh anaknya yang masih usia sekolah. Dilema ditambah bahwa anaknya akan diambil negara untuk mendapat hidup yang lebih layak jika ayahnya tidak bisa menghidupinya.
Semua latar itu membuat emosional kita semakin dalam ke hubungan manis antara ayah dan anak di keluarga sederhana. Mungkin beberapa dari kalian akan bosan dengan pembangunan cerita yang cukup lama ini. Hampir setengah film tidak banyak nuansa horror dan thrilling di tampilkan.

Film The Assent yang termasuk horror ini tidak akan terlihat seperti film horror kebanyakan. Walau misteri yang disajikan dalam film cukup beragam, makin membuat kita masuk dalam cerita. Apalagi dihubungkan dengan penjelasan ilmiah membuat adanya sedikit edukasi yang berguna untuk penonton. Sebuah penyakit Sek
Minim karakter dan minim eksplorasi
Acting para pemainnya pun rata-rata, tidak begitu menonjol, semua peran berjalan baik dan sesuai. Dari mulai ayah dan anak yang terlihat benar-benar nyata, pastor yang baru keluar penjara, pengasuh anak, dan asosiasi perlindungan anak. Karena tidak banyak efek horror seperti jumpscare atau ketakutan yang berlebihan membuat acting para pemain terlihat lebih masuk ke dalam cerita. Acting peran ayah Joel oleh Robert Kazinsky cukup baik memimpin jalannya film menjadi lebih ke psikologi horror.

Elemen horor menjadi penyelamat
Latar rumah tua pun menambah kesan horror. Tidak banyak scene luar rumah dalam film. Sebagian besar ada dalam rumah dan benar-benar membawa kita ke sebuah misteri dalam rumah atau masalah keluarga ini. Nampak sekali misteri dari cerita sederhana yang dalam makin membuat film ini menarik. Sedikit efek horor seperti permainan angle camera, penampakan yang cepat, dan beberapa creature seperti monster, dan yang paling epik adalah upacara exorcism yang biasa pada film horror.
Jika dibilang tidak terlalu horor atau menyeramkan memang benar. Tapi sisi menarik film ada di berbagai aspek pendukung lainnya. Termasuk horror ringan dan menarik, masih bisa dinikmati semua kalangan.

