Review Film – Tin & Tina (2023)

Tin & Tina horor misterius miskonsepsi religiusitas

Tin & Tina adalah film thriller psikologis tahun 2023 dengan elemen horor yang disutradarai oleh Rubin Stein, yang dibintangi oleh Milena Smit dan Jaime Lorente bersama Carlos González Morollón dan Anastasia Russo. 

Film ini merupakan adaptasi dari film pendek tahun 2013 dengan judul yang sama. Olmo Figueredo González-Quevedo berperan sebagai produser. Film ini rilis awalnya di bioskop Spanyol pada 31 Maret 2023, dan rilis global di Netflix pada 26 Mei 2023.

Spanyol, 1981. Pada hari pernikahannya, Lola (Milena Smit) mengalami pendarahan internal dan dia kehilangan bayi yang sedang dikandungnya. Lebih buruk lagi, dia dilaporkan di rumah sakit bahwa dia juga kehilangan kemampuan untuk hamil. Beberapa bulan kemudian dan ketika Lola masih mengalami depresi akibat tragedi tersebut.

Tin & Tina (2023)
Tin & Tina (2023) | © Netflix

Adolfo (Jaime Lorente), suaminya, meyakinkannya untuk mengadopsi seorang bayi di sebuah biara yang berada di dekat kota. Namun, alih-alih mengadopsi bayi, Lola memutuskan untuk mengadopsi Tin (Carlos Gonzalez) dan Tina (Anastasia Russo), dua saudara kembar yang cantik dan berbakat di bidang musik. Namun, Lola menemukan bahwa Tin dan Tina adalah seorang religius yang panik yang menafsirkan Kitab Suci secara harfiah, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Dua anak ngeselin

Tin & Tina diadopsi memang sudah terlihat berbeda dengan gaya nyentrik rambut putihnya. Kedua anak yang mungkin bisa dilihat sebagai anak kembar albino, karena serba putihnya. Kedua anak yang sudah tampak aneh dengan tingkahnya yang terlalu berlebihan, agaknya sudah membuat kalian kesal sejak awal.

Tin & Tina (2023)
Tin (Carlos Gonzalez) dan Tina (Anastasia Russo) – Tin & Tina (2023) | © Netflix

Tin dan Tina termasuk anak yang religius, dan mungkin terlalu dalam. Polosnya anak-anak yang lebih paham tulisan Alkitab ketimbang ilmu hidup manusiawi. Terobsesi dengan Kristus, Tuhan dan keselamatan, sikap dan perilaku mereka mengubah kehidupan keluarga mereka yang damai menjadi neraka yang penuh dengan ketakutan. 

Ini juga sebagai sindiran keras bagi orang yang mengedepankan urusan Tuhan yang diartikan salah atau tidak baik untuk kehidupan sesama manusia. Tin dan Tina tak segan untuk melakukan apa yang menjadi hukuman Tuhan ke manusia. Masih untuk api neraka tidak muncul di benah Tin dan Tina.

Latar 1981 tak membantu misteri
Tin & Tina (2023)
Tin (Carlos Gonzalez) dan Adolfo (Jaime Lorente) – Tin & Tina (2023) | © Netflix

Latar 1981 atau 80an biasanya bisa mengikat kita dengan misteri-misteri masa lalu dengan segudang pertanyaan. Apalagi belum banyak teknologi pengganggu tingkat horornya. Latar rumah klasik dengan minimnya prop klasis 80an, hanya akan mengantarkan kalian ke latar biasa dengan kegiatan yang biasa saja.

Bagaimana masyarakat membentuk kita secara sosial, budaya dan politik dan produk dari dampak yang ditimbulkannya pada orang-orang dalam berbagai keadaan. Horor perlahan tapi mendalam, hanya dengan satu konflik, rasa kesal akan terus menjamur hingga penghujung laga.

Sepanjang film, film ini membuat kalian mempertanyakan banyak hal. Film ini juga bersifat politis dengan cara yang juga menunjukkan masyarakat tahun 1980-an di mana pendapat atau karir wanita dengan mudahnya diabaikan, yang dapat dilihat di sepanjang film.

Tin & Tina (2023)
Lola (Milena Smith) – Tin & Tina (2023) | © Netflix

Kengerian bukan timbul dari lokasi rumah besar, seperti pada kebanyak film horor. Layaknya The Turning (2020) yang juga menampilkan anak-anak di rumah besar. Ini horor yang berbeda dengan yang lain. Sadis tapi tidak terlalu, horor religius pun tidak terlalu dalam.

Interaksi ketidak cocokan Lola dengan 2 anak tirinya selalu menyajikan ketegangan tersendiri. Ketakutan dan trauma menjadi titik inti dari horor film ini.  Rubin Stein sudah sangat tepat, menjadikan anak sebuah subjek dan berbagi dengan tingkat was-was dari sang ibu.

Kelahiran tak terduga membuat situasi semakin kacau

Tidak disangka bisa mengandung dan melahirkan seorang anak. Kalau begitu gak perlu adopsi 2 anak sesat ini. Dibilang sesat pun tidak bisa sepertinya, karena mereka lebih banyak membaca Kitab Suci ketimbang orang tua mereka. Bahkan di sisi lain, Lola kehilangan kepercayaan akan Tuhan semenjak diberi tahu tidak akan bisa hamil.

Tin & Tina (2023)
Tin & Tina, dan Lola – Tin & Tina (2023) | © Netflix

Anak kandung Lola pun menjadi kelinci percobaan dari 2 kakak tirinya. Walau hanya satu kejadian, membaptis seorang bayi dengan menceburkan dengan santainya ke kolam, membuat kemarahan Lola dan Adolfo memuncak. Mungkin jika lebih banyak kejadian dari 3 bersaudara tersebut, akan lebih mengerikan dan traumatis.

Ending multitafsir

Sejak awal pasti mengira bahwa kedua anak ini menjadi biang dan akan terjadi sesuatu dengan mereka atau orang tua. Tapi Stein tidak berpikir demikian. Tin dan Tina yang kembali ke panti asuhan, tidak bisa dijadikan alasan lagi film horor ini mencekam. Dan kejadian mengerikan tetap terjadi. Hal aneh yang menimpa Lola dan Adolfo, secara tidak langsung kalian akan menuduh Tin dan Tina, atau sebaliknya.

Logo Netflix


Movie Info

Scroll to Top