
A Killer Paradox ketika pembunuh mengadili penjahat dengan cara mereka sendiri
A Killer Paradox merupakan drama Korea adaptasi webtoon berjudul sama yang tayang di Netflix pada 9 Februari 2024. Webtoon-nya sendiri pertama kali diterbitkan pada 2010-2011 di platform Naver.
Drama berjumlah 8 episode ini disutradarai oleh Lee Chang-hee yang sebelumnya terkenal lewat drama thriller Stranger from Hell (2019). Skenarionya ditulis oleh kolaborasi penulis webtoon, Ggomabi, Nomabi, dan Kim Da-min.
KDrama ini dibintangi Choi Woo-shik sebagai Lee Tang, Son Suk-ku sebagai Jang Nan-gam, Lee Hee-joon sebagai Song Chon, dan Kim Yo-han sebagai Roh Bin. Ceritanya mengikuti kisah tentang pembunuhan tidak disengaja yang dilakukan oleh mahasiswa biasa terhadap seorang pria asing yang ternyata seorang pembunuh berantai.
Sejak pembunuhan tak sengaja itu, dia mulai merasakan insting untuk membunuh setiap penjahat yang bersentuhan atau bertatapan dengannya. Dibantu seorang bernama Roh Bin, keduanya memutuskan untuk mengadili para penjahat dengan cara mereka sendiri.

Namun, aksi keduanya berhasil tercium oleh seorang detektif yang memiliki insting tajam bernama Jang Nan-gam. Mau tak mau, mereka harus memikirkan rencana pelarian dan memilih bersembunyi agar tidak tertangkap.
Berhasilkah Lee Tang dan Roh Bin selamat dari kejaran Jang Nan-gam?
Sajian aksi menarik, kreatif, dan cerdik
A Killer Paradox berhasil menampilkan sajian aksi yang menarik dengan cara yang unik. Drama ini tampak berbeda dengan KDrama sejenis, cerita pembunuhan di dalamnya disajikan dengan variatif.
Salah satunya, penggunaan slow motion pada adegan membunuh. Begitu indah dan cerdik. Aksi kejar-kejaran yang dilakukan detektif Nan Gam dan Lee Tang pun tak kalah asik, keduanya saling beradu pada insting tajam masing-masing.
Berbeda dengan sang detektif, Lee Tang seperti punya kemampuan khusus untuk menghilangkan bukti. Awalnya, dia merasa seolah semesta mendukung kejahatannya. Sampai akhirnya Lee Tang bekerja sama dengan Roh Bin, pria berkacamata dengan segudang rencana.

Kolaborasi ketiganya menciptakan rangkaian aksi ciamik, membuat penonton tak ingin melewatkan setiap adegan. Rasanya ikutan greget ketika Lee Tang dan Roh Bin hampir ketahuan, namun berujung lega setelah melihat rencana persembunyian yang berhasil dilakukan.
A Killer Paradox bukan hanya menampilkan rentetan pembunuhan yang menegangkan, namun sang sutradara dengan kreatif menyajikan setiap kisah dengan menyenangkan. Salah satunya, dukungan skoring yang kerapa memutar lagu-lagu klasik ketika aksi pembunuhan dilakukan.
Hadirkan beragam sudut pandang
Satu hal yang membuat drama ini menarik dan sayang dilewatkan adalah kehadiran beragam sudut pandang dalam setiap episodenya. Kita akan melihat point of view dari para karakter penting yang mengisahkan cerita mereka.
Kehadiran ragam sudut pandang yang ditawarkan, membuat jalan ceritanya semakin kuat. Penonton bisa mengetahui kisah kenapa karakter tersebut melakukan pembunuhan atau mengapa ia menjadi salah seorang korban.

Sayangnya, drama ini kekurangan karakter kuat perempuan yang jika ditampilkan bisa membuat A Killer Paradox semakin asik. Walaupun itu bukan menjadi kekurangan besar, balik lagi soal keinginan sutradara dalam menyajikan skenarionya.
Narasi kuat soal keadilan
Narasi di tiap episode begitu kuat menampilkan soal keadilan. Hukum yang timpang, polisi korup, dan penyelesaian kasus yang tak ada ujungnya. Hal itu kemudian yang dijadikan sebagai dasar utama Roh Bin dalam menegakkan keadilan lewat caranya sendiri.
Kemampuan Lee Tang dalam mengenali para penjahat, membantu Roh Bin untuk membersihkan mereka dengan cara membunuhnya. Ditambah satu karakter buronan polisi, Song Chun, yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Dia berhasil lolos bak belut dari setiap kejaran polisi, salah satunya Nan Gam yang bertekad menangkapnya karena telah membuat sang ayah koma. Ketika semuanya terungkap, narasi soal keadilan begitu kuat digaungkan.

Berbeda dengan Lee Tang yang punya insting khusus, Song Chun hanya membunuh orang-orang yang melanggar hukum, menyakiti orang tua, dan melanggar kejahatan.
Menariknya, Song Chun selalu meminta para korbannya menulis surat pengakuan atas kejahatan mereka sebelum akhirnya dibunuh. Tentu saja alasan dibalik pembunuhan yang dilakukan Song Chun cukup mengejutkan, apalagi rahasia soal ibu Nan Gam yang ternyata bukan berselingkuh dengan dirinya melainkan bos Nan Gam yang baru saja dipindah tugaskan.
Pengakuan tersebut membuat bias, perasaan marah dan dibohongi menguak keluar melewati batas. Membuat Lee Tang merasakan instingnya saat melihat Nan Gam yang berniat membunuh Song Chun.
Bicara soal keadilan tidak akan ada habisnya, apakah perbuatan Roh Bin, Lee Tang, dan Song Chun salah? Tentu salah jika dimata hukum, namun bagi para korban ketidakadilan, apa yang mereka lakukan sangat membantu menuntaskan perasaan yang membelenggu.
Akting apik dari tiap pemain
Son Suk-ku dan Choi Woo-sik saling bersatu padu memberikan penampilan memukau dalam karakter yang mereka mainkan. Memang tak perlu diragukan lagi kemampuan keduanya.

Bukan cuma mereka berdua saja, Lee Hee-joon dengan apik mampu memerankan karakter Song Chun. Penampilannya bikin penonton pangling. Aura yang dikeluarkannya begitu menakutkan, namun dibalik itu semua ada niatan baik meski dilakukan dengan cara yang salah.
Kim Yo-han sebagai Roh Bin pun berhasil menarik perhatian. Dengan kepintarannya yang sukses menyusun rencana, bahkan tidak terendus oleh kepolisian, sangat memukau.
Menyenangkan melihat perkembangan karakternya sedari awal hingga akhir. Buat yang suka drama aksi, A Killer Paradox wajib kamu saksikan. Jangan sampai melewatkannya, ya!
