Blood Free, apa jadinya jika organ manusia dibudidayakan?
Blood Free menjadi drama comeback Ju Ji-Hoon setelah terakhir main dalam drama Jirisan (2021). Kali ini aktor kelahiran 1982 tersebut beradu peran dengan Han Hyo Joo, yang sebelumnya sukses menarik perhatian lewat drama Moving (2023).
Drama ini berfokus pada sebuah perusahaan bernama BF Group yang memiliki tujuan utama menciptakan daging buatan dari hasil rekayasa genetik. Misi besar itu dilakukan demi menghentikan konsumsi daging hewan oleh manusia selama jutaan tahun.
Naskah Blood Free ditulis oleh Lee Soo-yeon dan disutradarai oleh Park Chul-hwan. Selain Ju Ji-Hoon, drama ini dibintangi oleh Han Hyo-Joo, Lee Hee-Joon, Lee Moo-Saeng, dan Park Ji-Yeon.
Narasinya diceritakan secara perlahan
Secara keseluruhan drama ini memiliki plot yang lumayan lambat, namun tidak menjadi kekurangan. Sebaliknya, karena tempo yang lambat ini membuat narasinya bercerita dengan runtut. Selain itu, proses penyelesaian masalahnya pun dikerjakan dengan satu persatu.
Namun, tidak melupakan konflik utamanya, yakni mencari siapa dalang dibalik pengeboman yang mengakibatkan kelumpuhan presiden kala itu. Menariknya, masalah yang ditampilkan berujung pada pertanyaan “siapa pelakunya?”.
Hal itu jelas membuat penonton betah menyaksikan sajian kisahnya dari awal hingga akhir. Menanti jawaban sebenarnya untuk memperkuat dugaan mereka. Drama ini juga menyentil sisi kemanusiaan melalui cerita daging buatan.
Memang banyak manfaat dari kehadiran daging buatan tersebut, namun seperti yang ditampilkan dalam drama, tidak semua orang menyambut dengan baik ide BF Group. Salah satunya adalah para peternak, mereka mengalami banyak kerugian hingga nyaris buntu dan nekat untuk bunuh diri.
Pro dan kontra ini dihadirkan sebagai pelengkap yang menambah bumbu-bumbu konflik yang diciptakan oleh sang antagonis.
Visual dan set produksi yang apik
Berlatar beberapa tahun mendatang, sajian teknologi yang ditampilkan begitu apik. Tidak menjadi sesuatu yang berlebihan, namun tidak kekurangan detail. Semua tersaji secara pas sesuai porsinya.
Blood Free bisa dibilang paket komplit, karena menampilkan rentetan aksi yang mendebarkan, nuansa thriller yang menegangkan, hingga sisi drama yang menjadi pelengkap.
Sajian visualnya pun terbilang variatif, sang sutradara jeli menampilkan sudut pengambilan gambar yang detail dan luas. Ditambah lagi dengan kemampuan para pemainnya yang tak canggung tatkala harus terbiasa menggunakan berbagai alat-alat canggih.
Selain itu, Han Hyo Joo mampu memberikan penampilan yang memukau lewat karakternya Yun Jayu. Dia menjiwai sepenuh hati dan masuk ke dalam jiwa Yun Jayu, karakter yang diselimuti kesunyian dan ketidakpercayaan.
Beradu peran bersama Ju Ji Hoon menambah kesan menarik lainnya, tak perlu diragukan lagi jika keduanya secara cepat mampu diminati banyak penggemar. Meski sangat disayangkan karena tidak ada adegan romantis di antara keduanya.
Tipikal drama yang gak cocok ditonton marathon
Sejujurnya, jika kamu adalah tipe penonton yang suka menyaksikan keseluruhan episode dalam waktu yang singkat, maka Blood Free kurang cocok. Mengapa demikian, karena selain alurnya yang mengalun dengan perlahan, konflik utamanya pun memang sengaja diselesaikan secara bertahap.
Tidak ada petunjuk yang kuat, hanya ada samar-samar saja. Skoring dalam drama ini juga minim sekali, maka tak heran jika kamu bisa merasakan bosan tatkala menyaksikan Blood Free tanpa henti.
Maka dari itu, untuk menikmati sajian kisah yang ditampilkan, kamu hanya perlu menyaksikan satu atau dua episode dalam sehari. Resapi seluruh cerita dengan perlahan agar kamu bisa merasakan betapa bagusnya drama berjumlah 10 episode ini.
Drakor ini menjadi salah satu kandidat drama terbaik tahun 2024. Sajian kisahnya menarik dengan permasalahan yang relate, belum lagi chemistry antara Han Hyo Joo dan Ju Ji Hoon. Dijamin bikin penonton gregetan!
