Hitmen komedi aksi jadi candaan belaka
Film aksi komedi disutradarai oleh Anggy Umbara, dan ditulis sendiri dirinya bersama Aaron Hart. Hitmen produksi MD Pictures dan Umbara Brothers Film, tayang di Prime Video sejak 27 April 2023. Tontonan ringan penuh aksi dan komedi, diperankan 2 aktor utama Vino G. Bastian dan Abdur Arsyad.
Ceritanya tentang dua pembunuh bayaran Jonny (Vino G. Bastian) bersama rekannya Franky (Abdur Arsyad). Membunuh orang-orang yang ditunjuk, Jonny merasa bosan dan ingin pensiun dari dunia membunuh. Aksi mereka berdua pun mendapat kendala karena gejolak yang dialami Jonny. Kendala datang ketika dirinya ingin pensiun, mengancam nyawanya dan adiknya Mercy (Brisia Jodie).
Dangkalnya plot agen pembunuhan
Film yang hanya berdurasi 93 menit, seperti hanya tontonan ringan dengan aksi minim dipenuhi bumbu efek ala kadarnya, dan cenderung lebay. Plot yang disetir oleh 2 pemeran, terlalu sederhana dan mudah ditebak. Membawa beberapa konflik internal Jonny yang mempunyai adik dan mantan kekasih, terlalu cepat untuk dihubungkan ke pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran.
Tiap aksi pembunuhan yang mereka lakukan semua terjalin cepat. Untuk film yang hanya 1 setengah jam, menyajikan banyak pembunuhan untuk menguatkan chemistry duo ini, agaknya terlalu dipaksakan. Terhitung hanya 2 pembunuhan, dan sisanya terbilang gagal dan menjadi konflik utama di film ini.
Aksi dan komedi kelas rumahan
Pantas saja, film ini hanya tayang di platform streaming yang bisa ditonton kapan saja di mana saja. Ketegangan dari sebuah film aksi tidak akan terasa. Beberapa adegan bertabur visual efek berlebihan menurunkan ketegangan, mungkin itu tujuan dari genre aksi komedi yang ingin ditunjukan sang sutradara.
Intensnya pembunuhan yang mungkin bisa dibilang kejam, juga tidak menimbulkan aksi reaksi kita saat menontonnya. Terkadang ini seperti komedi slap-stick atau sebuah sketsa, di mana tiap korban bahkan terlalu sederhana untuk menjadi korban pembunuhan mahal. Dialog-dialog ringan duo pembunuh ini, tidak mencerminkan banyak hal.
Lontaran komedi yang banyak menyindir, terlalu banyak dan mungkin hanya berlaku di masa tertentu. Adegan-adegan penting yang dibubuhi dialog komedi, memudarkan alur yang hanya lurus, dengan sedikit belokan konflik internal duo Jonny dan Franky.
Ingin membuat seperti banyak film pembunuh bayaran handal, dengan nuansa-nuansa komedi. Hitmen terasa kurang dari segi komedi, mungkin karena tonggak komedinya hanya dari Abdur saja. Peran lain, plek ketiplek hanya mengikuti naskah dan jadi hambar dalam eksekusi di beberapa adegan.
Film ini juga terasa kurang dari segi aksi. Lebih banyak pembunuhan menggunakan pistol. Visual efek dan angel saat pertarungan jarak dekat terasa memusingkan. Choreography yang sebenarnya tidak terlalu buruk, malah menjadi aneh dengan permainan editing dan permainan kamera.
Bumbu romansa tak menolong babak kedua
Franky yang merupakan ekan Jonny, secara diam-diam menjalin asmara dengan Mercy. Hal itu pun sudah tercium sejak awal film. Abdur tetap dalam karakter kocaknya, bermain kata untuk menebalkan unsur komedinya. Walau beberapa komedi terasa tidak pas untuk adegannya. Tapi, untuk debut pemain pembantu utama, Abdur terlihat sukses, malahan lebih menonjol daripada Jonny dan segudang latar belakangnya.
Asmara Franky dan Mercy memang datar. Mungkin peran Brisia yang masih belum banyak pengalaman di bidang acting, jadi kendala besar. Padahal konflik sang adik di sandera, harusnya bisa menjadi penguat gairah adrenalin di akhir. Tapi pemilihan peran lain, makin membuat klimaks malah menurun dari keseluruhan laga film.
Jalinan kisah cinta tidak hanya dari sisi Franky dan Mercy, tapi si Jonny juga terselip sedikit. Terkesan lebih dalam, Jonny memili mantan kekasih Sarah (Anggika Bolsterli) yang ternyata terlah memiliki anak. Hanya terlontar dari dialog, masa lalu Jonny dan Sarah tidak dapat mengikat emosi untuk masuk ke babak akhir dan klimaks pertarungan Jonny bersama Franky.