Lampir kembali untuk menumbalkan orang yang masuk sarangnya
Film horor di saat Hari Valentine memang terkadang menarik. Di sini sosok hantu legendaris Lampir kembali hadir di layar lebar Indonesia. Film yang rilis perdana di bioskop 14 Februari 2024, disutradarai dan ditulis oleh Kenny Gulardi.
Berkisah tentang kelompok pemuda yang terdiri dari Wendy (Jolene Marie), Angga (Rory Asyari), Roby (Gandhi Fernando), Agnes (Ardina Rasti), dan Nanda (Hana Saraswati). Dan Agnes mengajak Rizki (Ge Pamungkas) agar mereka pergi genap menjadi 6 orang.
Villa mewah tempat mereka berlibur bertema vintage dan cukup mengerikan karena berada di tengah hutan atau tempat terpencil. Melihat hal tersebut, Rizki yang memang membutuhkan uang berniat mencuri barang-barang mewah yang berharga.
Namun, villa mewah menjadi mengerikan ketika Agnes ditemukan bunuh diri oleh Nanda. Semua semakin aneh, ketika mereka tidak bisa meninggalkan villa, dan villa tiba-tiba menjadi sebuah rumah tua penuh dengan semak.
Mereka menemukan ruang rahasia tentang gulungan, bahwa semua akan mati dan tersisa satu untuk keluar hidup-hidup. Hal mengerikan seperti penumbalan orang untuk sosok misterius yang menghantui Wendy belakangan, sedikit demi sedikit terungkap.
Roby yang pada saat itu adalah pacar Agnes, marah dan menyalahkan siapapun. Niat untuk saling bunuh, dan tersisa satu sempat muncul di beberapa orang. Hal ini membuat mereka tidak bisa berpikir jernih, situasi semakin rumit. Siapakah di antara mereka yang hidup?
Premis tak dimaksimalkan
Pada awalnya kita diperlihatkan prolog tentang sosok Lampir yang terus ada di antara manusia. Misteri turun temurun diperlihatkan dengan visual sadis, yang membuat adrenalin di awal sudah meningkat.
Tapi hal tersebut kehilangan arah, ketika Lampir hanya muncul sebagai teror visual di karakter Wendy. Seperti genre horor survival, film ini tidak menjelaskan latar belakang teror Lampir. Bahkan penjelasan hanya sekedar dialog singkat dari Wendy yang dihantui.
Satu per satu orang terbunuh sia-sia dengan cara berbeda. Walau teror kata Lampir saja sudah mengerikan, tapi pada akhirnya ini hanya sebatas rangkaian teror tidak jelas di rumah besar, tua dan gelap.
Chemistry kelompok aneh
Kita akan dibawa oleh liburan kelompok yang mungkin juga rumit. Satu pasangan ingin menikah, satu orang adalah fotografer dan pacarnya. Lalu satu orang lagi adalah Make-Up Artist. Satu lagi dengan masa lalu tidak mengenakkan untuk kelompok persahabatan ini.
Dari sini saja terlihat sangat dipaksakan hubungan mereka. Kelompok persahabatan, tapi saling berpacaran bahkan menikah. Lalu mereka dibuat untuk terlibat dari persiapan pernikahan Wendy dan Angga.
Pasangan Wendy dan Angga tidak nampak sebagai poros penggerak. Padahal rencana pernikahan mereka bisa jadi tonggak mengerikan, tapi pernikahan tersebut bukan jadi jembatan terhadap prolog mengerikan di awal.
Acting para karakternya pun setengah-setengah. Hanya Ge Pamungkas yang seperti biasa sangat ekspresif. Sisanya tidak menampilkan ketakutan yang nyata. Teror mematikan, seperti bualan di tengah kegelapan. Kematian tanpa kehilangan, jadi kematian sia-sia yang tampil sepanjang film.
Visual tidak matang
Paling menusuk mata adalah visual film horor di sini. Seringkali memang film horor Indonesia, menggunakan efek gelap untuk menebalkan nuansa horor. Film ini juga demikian, mayoritas teror misterius, berada di kegelapan malam, sampai buat sakit mata.
Penampakan villa mewah malah dibuat tak terurus. Padahal tema vintage sendiri lebih membuat misteri horor terasa. Di beberapa adegan, terlihat sekali CGI mentah bisa dibilang buruk. Hujan buatan terlihat, pengambilan gambar menurunkan tensi horor.
Hanya darah penyelamat nuansa horor di film, tapi itupun tidak terlihat karena saking gelapnya visual film. Beberapa adegan gore, menjadi sia-sia karena terlalu gelap.
Lampir hanya jadi hal sia-sia
Sosok yang ditunggu, malah mendapat waktu muncul yang sangat sedikit. Bahkan dalam bentuk mengerikan bisa dihitung pakai jari. Sosok misterius ini muncul beberapa kali dari karakter Adela (Sheila Salsabila). Make-up-nya tidak terlalu mengerikan.
Pembunuhan yang dilakukan sosok ini pun hanya satu kali. Sisanya mereka saling bunuh. Aneh memang, villain atau hantu utama, malah hanya sebagai cameo belaka.