Plane jadi aksi Butler bertanggung jawab
Berbeda dengan beberapa film, Gerard Butler menjalankan aksi sendirian untuk menyelamatkan banyak nyawa. Terlihat saat Olympus Has Fallen (2013), London Has Fallen (2016), Angel Has Fallen (2019). Kali ini Butler menjadi kapten pilot pesawat yang jatuh di salah satu pulau di Filipina di film thriller awal tahun Plane.
Karakter Kapten Brodie Torrance dari Gerard Butler terlihat lebih kalem dan dapat diajak kerja sama. Peran pendukung Mike Colter sebagai Loius Gaspare, serorang narapidana yang tak terlihat seperti narapidana. Tampilannya yang seharusnya dominan dari segi aksi, sangat minim dan berakhir begitu aneh.
Durasi film sepanjang 107 menit tidak akan terasa untuk kalian. Penonjolan SOP penerbangan sebuah pesawat komersial akan lebih terlihat ketimbang aksi setelah pesawat terdampar di sebuah pulau.
Sindiran maskapai mencari keuntungan
Plane menggunakan pesawat Trailblazer 119, menjadi korban keserakahan sebuah maskapai penerbangan. Jika kalian melihat dengan detail, rute pesawat dari Kapten Brodie terpaksa harus melalui badai berbahaya dari Singapore ke Tokyo di malam tahun baru. Rute tersebut bisa dihindari jika bahan bakar pesawat lebih dan mau untuk melakukan penerbangan lebih lama.
Beberapa hal yang membuat maskapai lebih untung dilihat dengan jelas merugikan dan memungkinkan untuk membahayakan nyawa. Hal seperti ini mungkin terjadi di banyak penerbangan. Rute tercepat tanpa memperdulikan keselamatan, dan berakhir fatal.
Aksi kapten pilot yang santai
Kapten utama Brodie Torrance terlihat lebih santai sejak awal. Latar belakangnya yang membuatnya menjadi pilot pesawat kelas 3 menjadi alasan kuat dirinya bersifat seperti ini. Bahkan saat pesawat mengalami trubulensi berat yang mengoyak pesawat, dirinya masih sempat mengecek ke kabin penumpang dengan santai. Terlihat cukup aneh, mengingat nasib dan nyawa para penumpang sedang di ujung tanduk.
Saat pesawat yang berhasil mendarat di Plane, aksinya untuk terus bertahan juga terlihat santai. Menghadapi napi Gaspare dan menjadikannya rekan berlalu begitu cepat. Mereka berdua menjadi tandem untuk menyelamatkan para penumpang sampai akhir. Saat para penumpang diculik pun. Sifat tidak tergesa-gesa ini berguna di beberapa bagian dari pemikiran jernihnya. Namun, beberapa aksi tanpa pikir panjang sang pilot pun juga terlihat menjadi kontradiksi sifat kalemnya.
Jika kalian melihat pilot Brodie Torrance begitu santai, lihat juga co-pilotnya Samuel Dele yang diperankan Yoson An. Walau terdesak dirinya yang akhirnya menjadi pahlawan mereka dapat pergi dari pulau terkutuk itu.
Aksi minim hanya bumbu ketegangan
Terdampar di pulau yang ternyata berpenghuni menjadi hal paling menakutkan. Untungnya pesawat masih utuh dan hanya butuh waktu menunggu tim penyelamat. Hal yang menguntungkan dibuat lebih mengerikan saat grup ekstrimis Filipina menghampiri mereka, dan mengancam tanpa tahu maksud mereka dengan jelas.
Grup yang terlihat hanya garang, tanpa aksi yang mumpuni. Dengan semua senjata yang mereka punya, hanya terlihat sebagai tampilan belaka. Tembakan dari semua senjata lebih banyak meleset daripada membunuh para musuh. Pulau yang menjadi momok menakutkan dalam film Plane dan juga daerah kekuasaan mereka juga tidak dieksplor dengan detail, sehingga terlihat begitu tanggung.