Spaceman melihat astronot hidup dalam kesendirain di luar angasa
Spaceman adalah film drama fiksi ilmiah Amerika tahun 2024 yang disutradarai oleh Johan Renck dan ditulis oleh Colby Day. Film ini berdasarkan pada novel “Spaceman of Bohemia” karya Jaroslav Kalfař yang rilis di tahun 2017.
Film ini diperankan oleh Adam Sandler, Carey Mulligan, Kunal Nayyar, Isabella Rossellini, dan Paul Dano. Spaceman tayang perdana di Festival Film Internasional Berlin ke-74 pada 21 Februari 2024.
Beberapa bioskop luar juga sempat menayangkan film in pada 23 Februari 2024 sebelum debut streamingnya di platform Netflix pada 1 Maret 2024.
Berlatar pada setengah tahun dalam misi penjelajahan di luar angkasa, seorang astronot Jakub Prochazka (Adam Sandler) mulai merasa kesepian. Di sisi lain, komunikasi dengan istrinya di Bumi pun tidak berjalan dengan lancar.
Perlahan ia menyadari ada yang tidak beres dengan hubungan pernikahannya. Di tengah kegundahannya itu, muncul sesosok makhluk misterius di dalam kapalnya, yang nantinya akan membantu ia dalam mengingat kembali awal mula masalah yang sedang ia hadapi.
Perlihatkan kehidupan astronot biasa
Kalo kalian berekspektasi film ini penuh dengan action fantasy sci-fi dimana tokoh utamanya berusaha bertahan hidup di luar angkasa, seperti Interstellar atau The Martian, gue rasa film ini bukanlah pilihan yang tepat. Bahkan gue rasa film ini tidak seperti film sci-fi astronot yang biasanya.
Spaceman lebih berfokus pada sisi drama romantis antara astronot yang sedang berada jauh di luar angkasa dengan istrinya yang sedang hamil di bumi. Bagaimana hubungan pernikahan keduanya sedang diambang perpecahan karena rasa kesepian yang melanda keduanya.
Ada pepatah yang mengatakan melamun, tapi pikiran terus membara, mungkin itulah kalimat yang sesuai untuk menggambarkan garis besar cerita di film ini.
Di awal film, kita diperlihatkan bagaimana tokoh utama yang menjalani solo mission berusaha denial dalam mengatasi rasa kesepian yang ia alami selama di luar angkasa.
Eksplorasi rasa kesepian
Ditengah misinya di luar angkasa yang memakan waktu yang tak tahu kapan selesai, kesendirian sang astronot sangat terasa sejak kesulitan untuk tidur. Berada di sebuah kapal luar angkasa, dengan segala teknologinya membuat sedikit frustasi mendalam.
Komunikasi dengan Peter (Kunal Nayyar), kontrol di Bumi pun terasa semakin jarang di babak kedua. Awal sebuah halusinasi bersama maklhuk laba-laba raksasa mengerikan bernama Hanus (disuarakan oleh Paul Dano). Makhluk asing yang mungkin kita kira adalah sebuah alien.
Seiring berjalannya waktu mulai muncul makhluk asing yang dapat berbicara di dalam kapal yang dirinya tumpangi. Lewat makhluk itulah ia akhirnya bisa mengatasi rasa kesepian dan juga mencoba mendalami akar masalah hubungan pernikahan yang sedang ia hadapi.
Alur lamban yang membosanakn
Film ini memiliki pace cerita yang sangat lambat. Dialog yang dihadirkan juga begitu minim. Ditambah suasana yang tenang dari luar angkasa yang sunyi. Kombinasi ketiga hal tersebut sangat berpotensi bikin penonton mengantuk.
Jujur aja, menonton film ini dengan speed 1.5x adalah solusi tepat untuk mengusir kebosanan di tengah lambatnya film. Jadi buat yang tidak suka dengan film yang lambat, ini bukan pilihan tepat.