The Roundup Punishment polisi Korea hapus judi online sampai ke akarnya
Aktor kekar Ma Dong-Seok kembali jadi polisi brutal di film keempat Crime City, berjudul The Roundup Punishment. Film ini masih disutradarai oleh Heo Myeong-haeng dari skenario buatan Oh Sang-ho.
The Roundup Punishment dipilih dalam bagian ‘Berlinale Special Gala’ di Festival Film Internasional Berlin ke-74 dan diputar pada 23 Februari 2024, dan rilis di bioskop Indonesia pada 24 April 2024,
Tidak melanjutkan film ketiganya The Roundup No Way Out, kali ini Detektif Ma Seok-do menghadapi kasus baru, kematian yang disebabkan adanya judi online yang sedang marak, dan juga terinspirasi keberhasilan polisi Korea menangkap judi online di Korea Selatan tahun 2018.
Seperti biasa Detektif Ma Seok-do (Ma Dong-Seok) yang brutal, mencoba memecahkan kasus pembunuhan yang berkaitan dengan judi online. Dirinya bergabung dengan Tim Investigasi Cyber untuk menangkap otak dari judi online Baek Chang-ki (Kim Moo-yul).
Baek Chang-ki mantan tentara bayaran dan kepala organisasi perjudian online. Ma Seok-do, monster yang berusaha membalas dendam pada organisasi yang menjalankan situs perjudian online ilegal.
Tapi di atasnya terdapat bos bernama Jang Dong-cheol (Lee Dong-hwi), orang kaya dan seorang jenius IT dan CEO muda industri kripto. Seorang bos yang bermain curang di ladang judi online, harus diungkap Detektif Ma Seok-do dan timnya.
Latar belakang kasus yang jelas
Bagi yang mengikuti kiprah detektif Ma Soek-do sejak 3 film sebelumnya, kita tahu bagaimana cara dirinya melawan kriminal mayoritas dengan tinjunya. Dengan sedikit melanggar batasan-batasan, kita tahu bahwa ketulusan polisi ini terlontar dari tinjunya.
Banyak yang takut dengan caranya mengungkap kejahatan, tapi di sini dirinya mendapat lawan yang cukup seimbang brutalnya. Berawal dari kasus pembunuhan, yang ternyata berakar dari judi online, sosok Baek Chang-ki muncul.
Beberapa adegan brutal, Chang-ki membunuh dengan menusuk lawannya, tidak segan-segan tanpa ampun. Bahkan beberapa pertarungan, Chang-ki bisa membantai lawannya hanya dengan sebilah pisau.
Kekuatan ini didukung dengan liciknya orang kaya bernama Dong-cheol. Bermain dengan bisnis judi online, Dong-cheol awalnya hanya ingin memanfaatkan Chang-ki dan mengambil keuntungan semata.
Namun, semua menjadi rumit, ketika salah satu anak buah Chang-ki tertangkap polisi, semua hirarki dari judi online terbongkar. Bagaimana penjahat jalanan terhubung dengan sang pemilik uang besar dengan kedok usaha export-import di Korea.
Hal-hal terkait dengan judi online Korea-Filipina, menjadi fokus utama serunya perburuan kasus di awal tadi. Siapa yang menjadi pembunuh utama, dari motif yang semakin lama terbongkar dengan sendirinya.
Pertarungan tangan kosong Soek-do selalu di nanti
Kita akan melihat lawan sepadan yang brutal untuk Seok-do. Walau tidak sama-sama tinju, tapi tusukan brutal Chang-ki terlihat dari beberapa korban jiwa sepanjang film. Kita tidak akan melihat pertarungan Seok-do versus Chang-ki langsung di awal.
Tapi bumbu-bumbu pertarungan akhir akan berfokus pada mereka berdua sudah terlihat. Beberapa anak buah dari mereka tumbang, jadi motivasi tambahan emosi mereka.
Masalah semakin rumit, karena tim investigasi Seok-do terkendala banyak, bahkan dari kubu kepolisian tersendiri. Jalannya cerita, hanya seputar mencari dalang dan lokasi utama judi online ini beroperasi.
Semua harus berhenti, karena sudah memakan cukup banyak korban jiwa. Hampir tidak ada baku tembak, pertarungan lebih banyak close-combat fighting. Koreografi apik, ditambah dengan permainan angle kamera, pertarungan terasa lebih dekat dengan segala dampaknya.
Banyak perkelahian jarak dekat dalam ruang, memanfaatkan banyak alat-alat dalam ruang menimbulkan efek lebih brutal. Perkelahian dalam raung, kamar mandi, bahkan kabin pesawat.
Semua adegan seru didukung dengan scoring tajam, membuat dampak dan efek pukulan lebih kuat. Permainan hancurnya latar tempat, memperlihatkan bagaimana kuatnya pukulan detektif Seok-do.
Komedi di tengah kasus kriminal Internasional
Kriminalitas antar negara sangat sulit untuk dipecahkan. The Roundup Punishment menjadikan 2 negara Korea Selatan dan Filipina jadi konflik utamanya. Terlihat cukup rumit, tapi komedi terus terlontar dari semua karakternya.
Dari kubu polisi selalu saja ada hal konyol, terutama sejak munculnya Jang I-soo (Park Ji-hwan). Seorang yang mungkin juga sering terkait kasus, tapi menjadi tumpuan intel bagi kubu polisi. I-soo akan terus mengocok perut kalian sampai akhir laga.
Pertarungan otak dan waktu, polisi dengan organisasi judi online membuat seru film. Selain gregret dengan penangkapan otak kriminal, kita juga akan terhibur bagaimana polisi memperjuangkan kasusnya, walau terus ditolak atasannya.